Begini Cara Pasien Corona Mencoblos di Pilkada Malaka NTT
Satu dari dua pasien covid-19 yang dirawat di ruang isolasi Rumah Sakit Penyangga Perbatasan (RSPP) Betun, ikut menggunakan hak pilih pada pemilihan kepala daerah (Pilkada) Kabupaten Malaka, Nusa Tenggara Timur (NTT), Rabu (9/12).
Satu dari dua pasien covid-19 yang dirawat di ruang isolasi Rumah Sakit Penyangga Perbatasan (RSPP) Betun, ikut menggunakan hak pilih pada pemilihan kepala daerah (Pilkada) Kabupaten Malaka, Nusa Tenggara Timur (NTT), Rabu (9/12).
Direktur Rumah Sakit Penyangga Perbatasan (RSPP) Betun, dr. Oktelin K. Kaswadie mengatakan, selain seorang pasien covid-19 tersebut, terdapat sembilan tenaga medis yang merawat kedua pasien juga diberi hak yang sama untuk mencoblos, namun tetap mengedepankan protokol kesehatan.
-
Apa itu Pilkada Serentak? Pilkada serentak pertama kali dilaksanakan pada tahun 2015. Pesta demokrasi ini melibatkan tingkat provinsi, kabupaten, dan kota.
-
Bagaimana Pilkada 2020 diselenggarakan di tengah pandemi? Pemilihan ini dilakukan di tengah situasi pandemi COVID-19, sehingga dilaksanakan dengan berbagai protokol kesehatan untuk meminimalkan risiko penularan.
-
Apa definisi dari Pilkada Serentak? Pilkada Serentak merujuk pada pemilihan kepala daerah yang dilaksanakan secara bersamaan di seluruh wilayah Indonesia, termasuk pemilihan gubernur, bupati, dan wali kota.
-
Kapan Pilkada serentak berikutnya di Indonesia? Indonesia juga kembali akan menggelar pesta demokrasi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) secara serentak di tahun 2024. Pilkada 2024 akan dilasanakan ada 27 November 2024 untuk memilih gubernur, wali kota, dan bupati.
-
Kenapa Pilkada tahun 2020 menarik perhatian? Pilkada 2020 menarik perhatian karena dilaksanakan di tengah pandemi Covid-19. Pilkada di tahun tersebut dilaksanakan dengan penerapan protokol kesehatan ketat untuk menjaga keselamatan peserta dan pemilih.
-
Apa saja yang dipilih rakyat Indonesia pada Pilkada 2020? Pada Pilkada ini, rakyat Indonesia memilih:Gubernur di 9 provinsiBupati di 224 kabupatenWali kota di 37 kota
"Sembilan tenaga medis yang merawat kedua pasien Covid-19 menjalani karantina mandiri di rumah sakit, sehingga tidak mencoblos di rumah. Mereka tidak bisa kontak langsung dengan petugas, oleh karena itu jarak petugas dengan mereka dua meter," kata Oktelin.
Ia menjelaskan, dua pasien Covid-19 yang sedang menjalani perawatan berasal dari Kabupaten Timor Tengah Selatan dan Malaka. Keduanya terpapar dari pelaku perjalanan dari luar NTT.
"Untuk pasien Covid-19 kita isolasi 14 hari, otomatis tidak pulang. Ada dua pasien, satunya warga dari Ayotupas, Kabupaten Timor Tengah Selatan yang dititipkan di sini. Yang satu merupakan warga Malaka, sehingga nanti kita meminta yang warga Malaka ini untuk mencoblos tapi kita dan petugas tidak masuk untuk bertemu dia, kita lewat kaca jendela," jelasnya.
Pasien yang mencoblos diberitahukan untuk membuka jendela kemudian menunjuk calon bupati dan wakil pilihannya, lalu dicobloskan oleh petugas, yang disaksikan saksi kedua pasangan calon, KPU dan Panwaslu.
"Pasien disuruh buka jendelanya, dan petugas dari KPU, Panwaslu, pihak rumah sakit dan saksi kedua pasangan calon yang didampingi aparat kepolisian, menunjukkan kertas surat suara, lalu pasien menunjuk calon pilihan yang kemudian dicoblos oleh petugas. Kedua pasien ini terpapar dari pelaku perjalanan," ungkapnya.
Untuk diketahui, Pilkada Malaka diikuti oleh dua paslon. Nomor urut satu Simon Nahak-Kim Taolin (SN-KT), sedangan nomor dua Stefanus Bria Seran-Wandelinus Taolin (SBS-WT).
Baca juga:
Calon Petahana Bupati Malaka Yakin Kembali Menangkan Pilkada
Buntut Tawuran Pendukung Paslon, KPU Kabupaten Malaka Tunda Jadwal Kampanye Pilkada
Suasana Pencoblosan di Rumdin Wali Kota Semarang Tempat Isolasi Pasien Covid-19
Pantau Pilkada di Kantor DPP, Presiden PKS Minta Kader Kawal Suara Paslon
CEK FAKTA: Penjelasan Foto Awan Bentuk Angka 2 Untuk Dukungan Paslon Pilwalkot Depok
Kotak Kosong Mendapat 15 Suara di TPS Calon Wali Kota Semarang Hendi