Begini Kesan Anies Baswedan Usai Kunjungi Museum dan Galeri SBY-ANI
Anies hadir dalam peresmian musem dan galeri SBY-ANI di Pacitan Jawa Timur
Anies hadir dalam peresmian musem dan galeri SBY-ANI di Pacitan Jawa Timur
Begini Kesan Anies Baswedan Usai Kunjungi Museum dan Galeri SBY-ANI
Bakal calon presiden (Bacapres) dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan Anies Baswedan menghadiri peresmian Museum dan Galeri SBY-ANI di Pacitan, Jawa Timur, Kamis (17/8). Peresmian museum yang merupakan inisiasi dari Presiden ke-6 Indonesia Susilo Bambanh Yudhoyono beserta istri Ani Yudhoyono dihadiri berbagai tokoh, mulai dari mantan wakil presiden Jusuf Kalla dan Budiono hingga tokoh politik lain.
- Usai Dilanda Kebakaran, Museum Nasional Ditutup Sementara untuk Pengunjung
- Surya Paloh Tak Diundang ke Peresmian Museum SBY-Ani, Ini Penjelasan Demokrat
- SBY Bicara Kekuasaan Sah dan Halal: Ditempuh Tidak Mudah Tapi Berkah
- 5 Fakta Menarik Museum dan Galeri Seni SBY-Ani, Bangunan Indah di Tepi Pantai dan Gunung
"Di sini perjalanan hidup dikonversi menjadi ruang tempat kita semua bisa belajar, dan ini lengkap baik itu informasinya maupun ilustrasinya, dengan penataan yang sangat tepat karena ada tempat bagi kita untuk refleksi membayangkan jika kita berada di masa itu," kata Anies usai berkeliling museum. Mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut juga terkesan bahwa apa yang ditampilkan dalam museum tersebut akan memberi manfaat yang besar bagi semua.
"Jadi siapapun yang masuk museum ini pasti keluar dengan pengalaman yang sangat mengesankan, selamat buat Pak SBY, Mas AHY dan Ibas serta seluruh keluarga. Insya Allah tempat ini memberi manfaat lintas waktu lintas generasi," tambahnya.
Sementara itu, SBY menyampaikan dalam sambutan, bahwa museum dan galeri ini berisi koleksi benda seni miliknya serta mendiang istri, Ani Yudhoyono, yang berasal dari karya terbaik seniman Indonesia dan seniman mancanegara.
Selain itu, kata dia, di dalam museum juga terdapat hasil karya lukisannya dan karya fotografi Ani.
"Di balik itu ada satu tujuan besar, Indonesia yang kita cintai ini harus terus menerus disiram dengan keteduhan dan keindahan. Dunia estetika harus hadir mendampingi logika dan etika," ujar SBY.
"Politik sering panas, juga bisnis dan lain-lain, mari kita hadirkan seni dan budaya," tambahnya.
SBY mengatakan museum dan galeri ini juga merupakan rekaman sejarah saat ia memimpin Indonesia selama 10 tahun, yaitu sejak 2004 hingga 2014. Menurutnya, museum ini sekaligus bentuk pertanggungjawaban kepada negara dan rakyat.
"Museum ini adalah rekaman sekaligus narasi bagaimana dulu kita mengemban amanah rakyat mulai 20 Oktober 2004 hingga 20 Oktober 2014. Ini semua hakikatnya juga pertanggungjawaban moral kita kepada rakyat Indonesia. Untuk para sahabat, serahkanlah pada sejarah, pada rakyat, let the history and the people of Indonesia judge what we have done to this beloved country," katanya.