Begini modus korupsi Rp 10 M yang menjerat eks Wali Kota Depok Nur Mahmudi
Kerugian negara yang diakibatkan dalam dugaan kasus korupsi Jalan Nangka, Kecamatan Tapos, Depok diperkirakan mencapai Rp 10 miliar lebih. Dana itu dianggarkan untuk untuk pembebasan lahan belasan bidang tanah terkait proyek pelebaran jalan.
Kerugian negara yang diakibatkan dalam dugaan kasus korupsi Jalan Nangka, Kecamatan Tapos, Depok diperkirakan mencapai Rp 10 miliar lebih. Dana itu dianggarkan untuk untuk pembebasan lahan belasan bidang tanah terkait proyek pelebaran jalan.
Ternyata, saat proyek berjalan, pembebasan lahan tersebut telah dilakukan oleh pihak swasta. Namun Pemerintah Kota Depok tetap menggelontorkan anggaran untuk pembebasan. Di sinilah ditemukan adanya penyelewengan dana yang merugikan negara.
-
Siapa Mbak Dewi? Atha Dewi Prihantini (38) jadi salah satu pelestari adrem yang belakangan mulai terangkat ke permukaan.
-
Kapan Nurra Datau lahir? Tepat pada 31 Juli kemarin, Nurra Datau baru saja genap berusia 19 tahun. Diketahui, Nurra Datau lahir pada 31 Juli 2004.
-
Siapa Nurra Datau? Bagi yang masih asing dengan sosok Nurra Datau, inilah potretnya. Lahir dari pasangan Ine Febriyanti dan Yudi Datau, Nurra pun memiliki wajah cantik yang diwariskan oleh orang tuanya.
-
Siapa Naja Dewi? Berikut adalah gambar Naja Dewi Maulana, anak tunggal Armand Maulana dan Dewi Gita.
-
Kapan sidang etik Nurul Ghufron di Dewas KPK ditunda? Ketua majelis etik, Tumpak Hatorangan mengatakan penundaan itu sehubungan dengan perintah dari hakim Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) yang memerintahkan menunda sidang etik Ghufron. Di satu sisi, Ghufron juga tengah melayangkan gugatan materi terhadap Dewas KPK karena peristiwa membantu ASN Kementan itu telah kedaluwarsa.
-
Siapa Dewi Rengganis? Legenda Dewi Rengganis penjaga Gunung Argopuro Diceritakan bahwa Dewi Rengganis, putri dari Kerajaan Majapahit, diasingkan ke puncak gunung bersama enam dayangnya.
"Bahwa pengadaan tanah sesuai dengan surat izin yang diberikan oleh saudara NMI (Nur Mahmudi Ismail). Namun dibebankan pihak pengembang," kata Kapolresta Depok Kombes Pol Didik Sugiarto, dalam keterangannya di Depok, Rabu (29/8).
Dalam fakta penyidikan diketahui bahwa Pemerintah Kota Depok juga mengeluarkan anggaran dari APBD tahun 2015. Dengan demikian terjadi dobel anggaran antara pihak swasta dan pemerintah. "Fakta penyidikan yang ditemukan bahwa ada anggaran dari APBD yang dikeluarkan untuk pengadaan tanah di 2015," bebernya.
Polisi hingga kini belum bisa merinci ke mana saja aliran dana miliaran rupiah itu. Sejauh ini kepolisian hanya menyebutkan bahwa ada penyelewengan dana yang dilakukan oleh tersangka Nur Mahmudi Ismail ketika menjabat wali kota Depok tahun 2015. "Itu tadi, sudah sesuai izin bahwa dibebankan ke pengembang namun tetap dikeluarkan (dana dari APBD)," paparnya.
Ditanya apakah ada keterkaitan pihak lain seperti DPRD dalam kasus ini, Kapolres mengaku belum ada. Menurutnya, jika dilihat dari proses penyidikan maka DPRD sudah sesuai prosedur. "Ini sudah prosedur tapi proses pemeriksaan dilakukan pemeriksaan. Sejauh ini DPRD melakukan sesuai mekanisme yang berlaku," tutupnya.
Kasus ini sudah mulai disidik sejak November 2017. Dan diketahui kerugian negara mencapai lebih dari Rp 10 miliar. Bergulirnya waktu, akhirnya polisi menetapkan dua tersangka yaitu Nur Mahmudi Ismail dan Harry Prihanto yang kala itu menjabat sebagai Sekda Depok
Baca juga:
Polisi ngaku usut kasus Nur Mahmudi sejak November 2017, sudah 80 saksi diperiksa
Ini alasan polisi belum tahan Nur Mahmudi meski sudah jadi tersangka
Petinggi PKS tolak komentari kasus korupsi libatkan Nur Mahmudi
Jejak Nur Mahmudi, dari kebijakan kontroversial hingga jadi tersangka korupsi
Hidup Nur Mahmudi tak banyak berubah, Fahri minta PKS membela
Korupsi Jalan Nangka Depok diduga dilakukan Nur Mahmudi capai Rp 10 M lebih
DPW PKS yakin Nur Mahmudi tak bersalah
Mantan staf pribadi sebut ingatan Nur Mahmudi tak stabil akibat jatuh
Polisi tetapkan eks Wali Kota Depok Nur Mahmudi tersangka korupsi pelebaran jalan