Begini pembuktian tanaman padi bisa hasilkan listrik
Dari ujicoba, untuk 1 hektare tanaman padi di sawah bisa menghasilkan listrik 21 giga joule per second.
Tanaman padi di sawah yang luasnya berhektar-hektar sejatinya menyimpan energi listrik yang begitu besar. Sayang selama ini selalu terbuang sia-sia, tanpa pemanfaatan.
Kenyataan itu dibuktikan oleh mahasiswa Universitas Brawijaya (UB) Malang yang mengumpulkan elektron dalam proses fotosintesis tanaman padi menjadi aliran listrik. Lewat sebuah alat sederhana dari tanaman padi di batang pot bisa untuk mengisi daya ke handphone (HP). Temuan tersebut yang kemudian diberi nama E-Paddy.
"Penelitian ini untuk skala laboratorium. Bahan yang digunakan berupa tanaman padi jenis IR-64 dalam umur antara 25-30 hari," kata Dheniz Fajar Akbar di Universitas Brawijaya, Sabtu (28/5).
-
Apa yang terjadi dengan keluarga di Malang? Polisi menduga tiga orang dalam satu keluarga yang meninggal dunia di Kabupaten Malang bunuh diri bersama-sama.
-
Siapa yang menjadi sasaran dari seminar Pendidikan Budi Pekerti di Malang? Seminar dengan tema Pendidikan Budi Pekerti Bagi Anak dan Remaja ini dilakukan di dua tempat di Kota Malang."IIDI memilih dua sekolah, yang di SMP 27 sudah dilaksanakan pada 2 Mei lalu pada waktu Hardiknas, sedangkan yang di SMA 2 dilaksanakan hari ini tanggal 14 Mei," terang Ketua IIDI Cabang Malang, Ny. Diyah Himawati Santosa, SE.
-
Apa saja wisata di Malang yang cocok untuk wisata edukasi? Jatim Park 1 adalah obyek wisata yang memadukan unsur edukasi dengan pariwisata yang menarik. Jika Anda tertarik dengan wisata edukasi seperti teknologi, fisika, kimia, matematika, dan biologi, maka Jawa Timur Park 1 bisa menjadi pilihan yang cocok untuk dikunjungi.
-
Apa yang dihasilkan warga binaan di Lapas Pemuda Kelas II A Tangerang? Berbekal limbah koran bekas, sebuah karakter kartun lucu nan cantik berhasil diciptakan.
-
Bagaimana napi di Lapas Kelas IA Malang belajar membaca Alquran? Tadarus Alquran di Lapas Kelas IA Malang "Pagi itu pondok pesantren, setelah selesai dilanjutkan pembacaan tadarus Alquran. Banyak yang saya dapatkan, saya dulu tidak dapat membaca Alquran, sekarang lancar membaca Alquran."
-
Di mana Laskar Pelangi bersekolah? Novel Laskar Pelangimenceritakan tentang kehidupan 10 anak di Desa Gantung, Kabupaten Gantung, Belitung Timur. Mereka berasal dari keluarga miskin yang menempuh pendidikan di suatu sekolah yang penuh dengan keterbatasan.
Selain tanaman padi, yang dibutuhkan Dheniz adalah batang karbon grafit elektrode dengan ukuran 7 Cm X 5 Cm X 1 Cm untuk anoda dan katoda. Serta pot dan tanah yang berasal dari sawah, ditambahkan air dan pupuk kompos.
Semakin banyak penyiraman dan pemberian kompos akan menghasilkan peningkatan produksi elektron hingga menghasilkan tegangan listrik yang makin tinggi.
Karbon grafit yang berfungsi sebagai anoda akan ditanam di bawah tanaman padi. Sementara satu karbon grafit lainnya diletakkan di atas tanaman.
"Tanaman akan berfotositensis dan menghasilkan glukosa (C6H1206), 30 persen akan diserap oleh tanaman, sementara 70 persen dibuang ke tanah. Jumlah yang 70 persen itu akan diserap oleh mikroorganisme dalam tanah untuk melakukan metabolisme," jelasnya.
Hasil metabolisme itu, katanya, yang kemudian menghasilkan berbagai unsur, di antaranya CO2 dan Air. Sementara hasil sampingannya berupa elektron yang kemudian dimanfaatkan sebagai listrik. Semakin tua umur padi akan makin banyak menghasilkan elektron.
Elektron tersebut akan diserap oleh anoda dan disalurkan ke katoda. Proses dari anoda ke katoda itu yang kemudian menghasilkan sebuah aliran listrik.
"Berdasarkan penelitian, hasil optimal dengan penyiraman 500 mililiter air dan pupuk kompos 5 persen, diperoleh tegangan 331,6 mvolt dalam setiap menit. Itu sekala kecil untuk satu pot yang berisi 20 helai tanaman padi," katanya.
Agar bisa dimanfaatkan, lisrik tersebut disimpan terlebih dahulu di sebuah baterai. Setelah terkumpul, kemudian dapat digunakan untuk segala keperluan, di antaranya mengisi baterai HP dan laptop.
"Hitungan saya untuk 1 Ha tanaman padi di sawah bisa menghasilkan 21 giga joule per second. Jumlah tersebut bisa dimanfaatkan untuk penerangan di sawah dan kampung," kata Dheniz yang didampingi teman satu timnya, Lisa Normalasari, Yogan Surya Tirta, Tiara Wiranti dan Hamdan Mursyid.