Bekasi boros listrik untuk PJU, sebulan tagihan capai Rp 3,2 M
Rencananya seluruh lampu di Kota Bekasi akan diganti menggunakan teknologi LED agar lebih hemat.
Pemerintah Kota Bekasi, Jawa Barat tak bisa menekan biaya tagihan listrik lampu penerangan jalan umum senilai Rp 3,2 miliar setiap bulan. Hal ini karena lampu yang dipakai saat ini masih berteknologi kuno.
"Kecuali semua diganti pakai lampu dengan teknologi LED (Light Emitting Diode). Tagihan listrik bisa ditekan hingga separuhnya bahkan lebih kecil lagi," kata Kabid PJU pada Dinas DPPP, Kota Bekasi, Karya Sukmajaya, di Bekasi, Selasa (15/9).
Menurut dia, tagihan senilai Rp 3,2 miliar itu untuk membayar biaya penggunaan lampu PJU sebanyak 24.597 titik se-Kota Bekasi. Nilai itu bakal bertambah, karena tahun ini ada penambahan titik baru yang mencapai 1.016 titik.
Menurut dia, pemakaian kilowatt cukup banyak karena lampu yang dipakai saat ini menggunakan teknologi High Pressure Sodium Lamps (HPS). Rata-rata lampu jenis itu berkapasitas 150-250 watt. Sementara, pemakaiannya selama 12 jam mulai pukul 18.00-06.00 WIB.
"Kalau lampu LED paling besar 50 watt. Otomatis tagihan tak lebih kecil dibanding pakai lampu HPS," katanya.
Kepala Dinas DPPPJU Kota Bekasi, Karto mengatakan, tahun ini tak ada pengadaan lampu jenis LED. Menurut dia, biaya pengadaan lampu tersebut cukup mahal, bahkan bisa dua sampai tiga kali lipat dibanding lampu HPS.
"Kelebihan lampu LED tahan lebih lama, serta penggunaan kilowattnya lebih sedikit. Cuma harganya mahal," katanya.
Pihaknya mempunyai rencana mengganti seluruh lampu di Kota Bekasi menggunakan teknologi LED. Namun, hal itu akan dilakukan secara bertahap, mengingat dibutuhkan anggaran yang cukup besar.