Belasan Pengungsi Rohingya Kabur dari Kamp Aceh Besar
Fadhillah menyebut imigran Rohingya yang tertangkap itu masing-masing bernama; Abdul Manan, Mohammad Tareq, Mohammad Hamid, Mohammad Hubaib, Siddek Ahmed, Mohammad Siddiq, Ziyabullah, Rahmatullah, Abul Bosir, Ismail, Mukhtar Husain, dan Abdullah.
Sebanyak 12 imigran Rohingya yang kabur dari pengungsian di UPTD Dinas Sosial Aceh di Ladong, Kecamatan Mesjid Raya, Aceh Besar. Namun beberapa waktu lalu, mereka ditangkap tim intelijen Kodam Iskandar Muda.
"Selain imigran, ikut diamankan seorang terduga agen yang menjemput mereka serta seorang sopir mopen," kata Kasat Reskrim Polresta Banda Aceh Kompol Fadhillah Aditya Pratama, Rabu (22/3).
-
Di mana pengungsi Rohingya di Aceh berlabuh? Pantai di Pidie, Bireuen, Aceh Timur, dan Sabang yang menjadi tempat mereka bersandar.
-
Mengapa warga Aceh terlibat dalam penyelundupan Rohingya? Mereka diminta mengerjakan pekerjaan ilegal itu oleh seorang agen penyelundup di Malaysia.
-
Apa yang dilakukan oleh warga Aceh terhadap pengungsi Rohingya? Warga Aceh ini menjemput pengungsi Rohingya di sekitar perairan laut Sabang. Mereka diminta mengerjakan pekerjaan ilegal itu oleh seorang agen penyelundup di Malaysia.
-
Bagaimana cara pengungsi Rohingya mencapai Aceh? Sebagai informasi , hingga akhir November 2023, tercatat 1.084 warga Rohingya yang mendarat di Aceh menggunakan 6 kapal kayu.
-
Dimana para pengungsi Rohingya dijemput oleh warga Aceh? Warga Aceh ini menjemput pengungsi Rohingya di sekitar perairan laut Sabang.
-
Apa yang dilakukan Rohingya ini? Anggota Polsek Panipahan menemukan 11 orang Rohingya dan 11 Warga Negara Indonesia (WNI) yang akan menyebrang ke Malaysia secara ilegal.
Dia menjelaskan penangkapan imigran tersebut dilakukan tim intelijen TNI Kodam Iskandar Muda di kawasan Lambaro, Aceh Besar, Selasa (21/3) kemarin. Mereka kemudian diserahkan ke Polresta Banda Aceh.
Fadhillah menyebut imigran Rohingya yang tertangkap itu masing-masing bernama; Abdul Manan, Mohammad Tareq, Mohammad Hamid, Mohammad Hubaib, Siddek Ahmed, Mohammad Siddiq, Ziyabullah, Rahmatullah, Abul Bosir, Ismail, Mukhtar Husain, dan Abdullah.
Sementara agen yang membantu para pengungsi kabur bernama Mohhammed Alam Mohd Sharif, warga Myanmar berasal dari camp pengungsian Rohingya di Medan, Sumatera Utara.
"Kami juga mengamankan sopir mopen inisial NS warga asal Samalanga, Bireuen," ujarnya.
Berdasarkan informasi sementara, tutur Fadhillah, ada pihak yang menyuruh untuk menjemput 12 pengungsi itu lalu dibawa ke Medan, Sumatera Utara.
"Penyidik masih meminta keterangan terduga agen, satu imigran Rohingya yang dapat berbahasa Melayu serta sopir," tutupnya.
(mdk/fik)