Beli jajanan dekat sekolah, 9 siswa SD keracunan makanan
Beli jajanan dekat sekolah, 9 siswa SD keracunan makanan. Pihaknya sudah mengambil contoh muntahan para siswa yang diduga mengalami keracunan untuk diperiksa di laboratorium milik Dinas Kesehatan Kabupaten Bekasi. Selain muntahan, pihaknya juga mengambil makanan yang dikonsumsi dari pedagang.
Belasan siswa SD Negeri 2 dan 3 di Desa Tanjungbaru, Kecamatan Cikarang Timur, Kabupaten Bekasi dilaporkan mengalami keracunan jajanan yang dijual oleh pedagang di sekolah sekolah. Sembilan siswa di antaranya bahkan harus dilarikan ke rumah sakit akibat dampak yang ditimbulkan dari makanan tersebut.
"Sebagian sudah pulang untuk dirawat jalan, namun ada juga yang masih dirawat," kata Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat pada Dinas Kesehatan Kabupaten Bekasi, Supriyadi Nata, Selasa (14/8).
-
Apa yang ditemukan di Bekasi? Warga Bekasi digegerkan temuan kerangka manusia di sebuah lahan kosong. Polisi pun melakukan penyelidikan.
-
Kapan kerangka manusia ditemukan di Bekasi? Dia menjelaskan, kerangka manusia ditemukan di lahan Kosong Grand Wisata, Kampung Bulak Jambu, Tambun Selatan Kabupaten Bekasi pada pukul 17:00 WIB pada Rabu, 4 September 2024.
-
Dimana kerangka manusia ditemukan di Bekasi? Dia menjelaskan, kerangka manusia ditemukan di lahan Kosong Grand Wisata, Kampung Bulak Jambu, Tambun Selatan Kabupaten Bekasi pada pukul 17:00 WIB pada Rabu, 4 September 2024.
-
Kenapa Ngarak Panganten dilakukan di Bekasi? Tradisi Ngarak Panganten sendiri memiliki maksud yang baik bagi kedua pengantin, yakni mengenalkan pernikahan mereka sehingga tidak timbul fitnah.Ini sekaligus untuk menjunjung budaya lokal Betawi yang kental dan agamis.
-
Apa yang terjadi di gudang peluru di Bekasi? Gudang peluru di Bantargebang, Bekasi meledak. Api membumbung tinggi. Ledakan juga terjadi berkali-kali.
-
Kapan Bekasem diproses? Didiamkan selama Dua Bulan Menurut abdi dalem, proses pengawetan ikan ini berlangsung selama kurang lebih dua bulan di ruangan Pungkuran Dalem Arum Keraton Kasepuhan.
Ia mengatakan, pihaknya sudah mengambil contoh muntahan para siswa yang diduga mengalami keracunan untuk diperiksa di laboratorium milik Dinas Kesehatan Kabupaten Bekasi. Selain muntahan, pihaknya juga mengambil makanan yang dikonsumsi dari pedagang.
"Kami mengambil sampel berupa mie spageti, makanan itu diolah sendiri oleh pedagangnya," ujarnya.
Menurut dia, hasil uji laboratorium dari makanan dan muntahan paling cepat keluar sepekan ke depan. Ia mengatakan, pengujian itu untuk mengetahui kandungan zat yang ada di dalam makanan yang dikonsumsi para korban.
Berdasarkan informasi yang didapat, awalnya sembilan siswa SD di SD Negeri 2 dan 3 Tanjungbaru membeli jajanan dari pedagang yang berjualan di sekitar sekolah pada Senin (13/8) sekitar pukul 09.30 WIB ketika sedang istirahat sekolah.
Namun, usai mengonsumsi makanan yang dibeli, mereka mengalami mual, muntah, dan diare, serta pusing. Pihak sekolah lalu membawa mereka ke rumah sakit Annisa Cikarang untuk mendapatkan perawatan medis. Bahkan, 8 diantaranya harus menjalani rawat inap.
Baca juga:
Santap katering dari sekolah, puluhan pelajar SMA di Kukar keracunan
Makan pecel usai hajatan, belasan remaja di Indragiri Hilir keracunan
9 Warga Bekasi keracunan usai minum es kepal
27 Orang keracunan usai makan acara hajatan di Sukabumi
Perempuan India racuni keluarga suami karena kerap diejek berkulit gelap
73 Warga Sleman keracunan usai buka puasa bersama di Masjid