Benarkah santet banyak berseliweran saat Jumat Kliwon?
Sebelum belajar ilmu santet, seseorang yang mempelajarinya harus bisa membuang ilmu santet terlebih dahulu.
Mempelajari ilmu gaib, baik aliran hitam dan putih, menurut paranormal asal Purwokerto Mbah Kacer memiliki banyak persamaan. Perbedaannya, jelasnya, hanya dibedakan dengan nama saja.
"Jika dalam ilmu hitam kita mengenal adanya ilmu pelet, pada ilmu putih kita mengenal adanya ilmu pengasih. Padahal, keduanya memiliki kesamaan fungsi yakni menarik perhatian," ujarnya, beberapa waktu lalu.
Pun dengan ilmu santet yang selama ini kerap diidentikkan dengan ilmu hitam. Dalam ilmu aliran putih, ia menyebut juga dipelajari ilmu santet. Dasar mempelajarinya, menurut Mbah Kacer, sebenarnya sama. Dia mencontohkan, sebelum belajar ilmu santet, seseorang yang mempelajarinya harus bisa membuang ilmu santet terlebih dahulu.
"Itu dimaksudkan agar bisa menawar ilmu santet kiriman. Bahkan, ketika belajar mengirim santet orang yang sedang belajar juga harus bisa menolak santet. Hal ini dilakukan agar bisa mengetahui sejauh mana kekuatan santet," jelasnya.
Selain mempelajari itu, orang yang belajar ilmu gaib tersebut juga harus mempelajari waktu-waktu yang cocok untuk mengirim energi gaib kepada orang yang dituju. Waktu-waktu tersebut, jelasnya, lazimnya terjadi pada waktu malam hari.
"Biasanya waktu yang paling sulit untuk mengirim energi itu terjadi pada waktu sekitar pukul 11 malam hingga sepertiga malam, atau saya biasa menyebut jam leluhur. Sedangkan, waktu yang perlu diwaspadai sekitar maghrib hingga jam 10 malam, karena di waktu tersebut saatnya alam demit terbuka," paparnya.
Selain jam-jam tersebut, ia juga menyebut Jumat Kliwon menjadi hari yang sangat sakral dan menjadi waktu yang tepat untuk mengirimkan sesuatu. "Jumat kliwon dalam kepercayaan masyarakat Jawa memang menjadi hari yang perlu diwaspadai, karena hari itu menjadi hari yang kondisi energi berada dalam posisi kuat," jelasnya.
Lalu benarkah setiap hari Jumat Kliwon banyak santet yang berseliweran?