Bengawan Solo meluap, instalasi pengolahan air dihentikan
Hujan deras sejak Rabu (10/2), menyebabkan tinggi muka air sungai Bengawan Solo naik hingga ke level kuning.
Hujan deras yang terjadi akhir-akhir ini, membuat sejumlah wilayah di tepian Sungai Bengawan Solo tergenang air. Imbas meluapnya Bengawan Solo pada Rabu malam hingga Kamis dini hari, membuat operasional instalasi pengolahan air (IPA) Bengawan Solo di Jurug mengalami gangguan. Sehingga PDAM menghentikan operasionalnya.
Direktur Teknik PDAM Triatmojo menyebutkan, penghentian operasional tersebut menyebabkan terjadinya gangguan aliran di Jebres, Jagalan, Pucangsawit, Sewu, Petoran, Sudiroprajan dan sekitarnya.
"Kami perkirakan gangguan akan terjadi hingga nanti sekitar Pukul 13.00 WIB.
Pagi ini PDAM Kota Solo melakukan droping air menggunakan tangki untuk memenuhi kebutuhan air minum bagi pelanggan di kawasan terdampak," ujar Triatmojo dalam pesan tertulis, Kamis (11/2).
Sementara itu berdasarkan informasi di lapangan hujan deras sejak Rabu (10/2) siang hingga malam menyebabkan tinggi muka air sungai Bengawan Solo naik hingga ke level kuning. Beberapa kawasan penyangga seperti Kabupaten Boyolali, Kabupaten Klaten dan Kabupaten Sukoharjo yang juga diguyur hujan membuat elevasi semakin tinggi.
Posko Induk Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Solo, menyebutkan pada pukul 23.00 WIB tinggi air di pos pengamatan Jurug mencapai 8,33 meter, atau dikategorikan dalam siaga kuning.
Pagi ini kondisi cuaca di Solo Raya masih diselimuti awan. Jika terjadi hujan dikhawatirkan membuat elevasi Bengawan Solo dalam siaga merah. Sejumlah warga dan relawan telah bersiap jika bengawan Solo kembali meluap.