Bentrok di Batam, anggota DPR minta Kapolda dan Pangdam dicopot
"Ini sungguh memalukan dan memprihatinkan," anggota Komisi III DPR Didik Mukrianto.
Anggota Komisi III DPR Didik Mukrianto menyesalkan bentrok yang terjadi antara TNI dan Polri di Batam, Kepulauan Riau. Menurut dia, sebagai institusi negara harusnya TNI dan Polri justru memberi contoh yang baik bagi masyarakat.
"Ini sungguh memalukan dan memprihatinkan. Seharusnya mereka bisa mengayomi dan melindungi masyarakat, bangsa dan negara justru sebaliknya, membuat keresahan dan ketidaknyamanan. Mereka dipersenjatai bukan untuk saling tembak tapi untuk menjaga keamanan masyarakat bangsa dan negara," kata Didik di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (20/11).
Sekretaris Fraksi Demokrat DPR ini meminta agar Kapolri dan Panglima TNI menindak tegas para pelaku bentrok ini. Dia bahkan meminta agar Kapolri dan Panglima mencopot Kapolda Kepulauan Riau dan Pangdam yang paling bertanggung jawab atas aksi itu.
"Panglima dan Kapolri jangan ragu-ragu untuk mencopot Kapolda dan Pangdam bilamana melihat anak buahnya yang tidak bisa dibenahi," kata Didik.
Menurut dia, Kapolda dan Pangdam sudah gagal mendidik anak buahnya dengan baik. Dia menyebut, atas tidak boleh membiarkan anak buah berbuat seenaknya yang membahayakan masyarakat.
"Padahal, dua lembaga ini kan memiliki struktur komando yang kuat. Tak mungkin anak buah bisa berbuat seenaknya tanpa sepengetahuan atau kontrol komandan. Tentunya ini catatan bagi DPR bagi TNI dan Polri, kita akan agendakan memanggil mereka untuk meminta penjelasan konflik terjadi," pungkasnya.
Sebelumnya, bentrok kembali terjadi antara TNI dan Polri di Batam. Bentrok terjadi antara anggota Yonif 134/Tuah Sakti, Batam Vs Brimob Polda Kepri di Tembesi, Batam Rabu (19/11) malam. Dalam insiden itu, seorang anggota Yonif 134/Tuah Sakti, Kota Batam, tewas setelah menyerang markas Brimob Polda Kepri di Tembesi bersama regunya diketahui bernama JK Marpaung (33) asal Medan, Sumatera Utara.
Menurut informasi yang dihimpun di lapangan insiden itu bermula karena kesalahpahaman saat dua orang anggota TNI AD dari Yonif 134/TS usai mengisi BBM dan singgah di rumah makan depan Mako Brimob Polda Riau. Keduanya didatangi oleh beberapa anggota Brimob, dan merembet hingga terjadi penyerbuan yang dilakukan oleh TNI AD dari Yonif 134/TS sejak Rabu (19/11) hingga Kamis (20/11) dini hari.