Bentrokan di Wilayah Konflik Agraria: 2 Warga Lahat Tewas dan 2 Lainnya Luka
Bentrokan yang melibatkan pegawai perusahaan perkebunan dan warga terjadi di Desa Pagar Batu, Kecamatan Pulau Pinang, Lahat, Sumatera Selatan. Dua orang tewas akibat kejadian itu dan dua lainnya terluka.
Bentrokan yang melibatkan pegawai perusahaan perkebunan dan warga terjadi di Desa Pagar Batu, Kecamatan Pulau Pinang, Lahat, Sumatera Selatan. Dua orang tewas akibat kejadian itu dan dua lainnya terluka.
Peristiwa itu terjadi saat pekerja PT Artha Prigel memanen sawit di lokasi, Sabtu (21/3) siang. Lalu datang sekelompok warga setempat meminta aktivitas pekerja dihentikan sementara karena lahan itu masih bersengketa.
-
Kapan Betandak Dangkong dipertunjukkan? Tarian tersebut biasanya akan ditampilkan ketika peringatan hari-hari besar Islam dan hari peringatan nasional.
-
Kapan Eno Sigit lahir? Retnosari Widowati Harjojudanto, atau Eno, lahir pada 10 April 1974, mendekati setengah abad usianya.
-
Kapan Beji Sirah Keteng dibangun? Mengutip Instagram @purbosasongko_dalang, Situs Beji Sirah Keteng dibangun pada masa pemerintahan Raja Sri Jayawarsa.
-
Apa itu Ngarak Panganten di Bekasi? Ngarak Panganten sendiri merupakan salah satu prosesi dari keseluruhan rangkaian pernikahan adat di Bekasi.Biasanya warga setempat bebas menentukan akan memakai adat Sunda atau Betawi yang sama-sama kental di sana. Terpenting, prosesi Ngarak Panganten harus dimasukkan sebagai salah satu urutan rangkaian pernikahan di wilayah Bekasi.
-
Kenapa Lontong Tuyuhan punya bentuk segitiga? Bentuk segitiga pada Lontong Tuyuhan bukan semata-mata hanya hasil kreativitas orang-orang yang membuat lontong tersebut. Bentuk segitiga memiliki makna yang mendalam dengan tiga sudut runcing yang artinya tiga tujuan cinta yakni; cinta kepada Tuhan, cinta kepada alam, dan cinta kepada sesama makhluk hidup.
-
Kapan Desa Panggungharjo dibentuk? Desa Panggungharjo dibentuk berdasarkan maklumat monarki Yogyakarta tahun 1946 yang mengatur tentang tata kalurahan saat itu.
Para pekerja lantas meninggalkan lokasi. Namun, sejumlah sekuriti perusahaan masih di TKP untuk menghalau warga.
Dua kubu pun terlibat bentrokan. Akibatnya, empat orang dari kelompok petani mengalami luka tusuk dan bacok. Bahkan, dua diantaranya, Suryadi (40) dan Putra Bakti (35) tewas di tempat. Sedangkan rekannya, Sumarlin (38) dan Lion Agustin (35) terkena luka bacok.
Kapolres Lahat AKBP Irwansyah mengungkapkan, penyidik telah meringkus satu pelaku yang menyebabkan dua korban tewas, yakni Ujang Boy (38) yang berstatus sekuriti PT Artha Prigel. Pelaku dikenakan Pasal 351 ayat (2) dan (3) KUHP tentang penganiayaan yang menyebabkan matinya orang dengan ancaman tujuh tahun penjara.
"Seorang pelaku sudah kita tangkap, barang bukti ada pakaian yang masih berlumuran darah. Kita masih kembangkan kasus ini," ungkap Irwansyah, Minggu (22/3).
PT Artha Prigel merupakan anak perusahaan PT Bukit Barisan Indah Permai Group yang bergerak di bidang perkebunan kelapa sawit. Dari informasi yang diterimanya, lahan di TKP masih bersengketa antara warga setempat dan perusahaan.
"Informasinya begitu, lahan masih berkonflik. Situasi terkini kondusif tetapi masih dalam pemantauan kami," kata dia.
Baca juga:
Pengadilan Kabulkan Gugatan Persebaya Terkait Status Kepemilikan Wisma Karanggayam
Pensiunan di Perumahan Puspiptek Tangsel Ogah Angkat Kaki
Dianggap Penduduk Ilegal, Warga Pemukiman Kawasan Makam Tionghoa Harjamukti Digugat
Momen Wanita Asal Pelalawan Teriak-Teriak ke Jokowi Minta Bantuan Soal Tanah
Jokowi akan Kerahkan Tim untuk Selesaikan Kasus Sengketa Lahan di Pelalawan
Rumah Nawacita Beberkan Solusi untuk Petani Sawit di Pelalawan