Bentrokan Dua Kelompok Pemuda, 87 Rumah Dibakar di Buton
Kejadian tersebut bermula, pada Selasa (4/6) sekitar pukul 21.00 WITA, sekelompok pemuda dari Desa Gunung Jaya melakukan pawai motor melintasi Desa Sampuabalo dengan cara menggas-gas sepeda motornya. Sehingga memancing kemarahan masyarakat dari Desa Sampuabalo.
Sebanyak 87 unit rumah di Desa Gunung Jaya, Kecamatan Siotapina, Kabupaten Buton, Sulawesi Tenggara, habis dilalap si jago merah. Terbakarnya rumah tersebut dilakukan oleh sekelompok pemuda dari Desa Sampuabalo, Kecamatan Siotapina, Kabupaten Buton, Sulawesi Tenggara.
Kejadian tersebut bermula, pada Selasa (4/6) sekitar pukul 21.00 WITA, sekelompok pemuda dari Desa Gunung Jaya melakukan pawai motor melintasi Desa Sampuabalo dengan cara menggas-gas sepeda motornya. Sehingga memancing kemarahan masyarakat dari Desa Sampuabalo.
-
Kapan Luweng Wareng terbentuk? Gua ini terbentuk ribuan tahun lalu akibat proses geologi amblasnya tanah dan vegetasi yang ada di atasnya ke dasar bumi.
-
Apa itu buta warna? Buta warna, juga dikenal sebagai defisit penglihatan warna, adalah suatu kondisi umum dimana kemampuan seseorang untuk melihat warna terganggu.
-
Bagaimana bentuk Batu Wongwongan Lebak? Batu Wongwongan diketahui memiliki ciri unik, yakni berbentuk Yoni tanpa cerat, serta terdiri dari masing-masing muka di setiap sisi yang memiliki kepala arca dan berhias rambut anting-anting dengan kondisi yang telah usang.
-
Bagaimana bentuk makam Buto? Kementerian Pariwisata dan Kepurbakalaan mengatakan, makam Buto berupa lubang berbentuk lonjong dengan jenazah ditempatkan dalam posisis jongkok, kebanyakan di sisi kiri dengan kepala mengarah ke barat.
-
Kapan pantun diakui sebagai Warisan Budaya Takbenda? Pada 17 Desember 2020, pantun telah ditetapkan sebagai Warisan Budaya Takbenda oleh UNESCO.
Lalu, pada Rabu (5/6), sekitar pukul 13.00 WITA, pemuda dari Desa Sampuabalo menggunakan motor hendak menuju ke SP1 atu Ambuau untuk menemui keluarganya dalam rangka sirahturahim.
"Pada saat melintasi Desa Gunung Jaya pemuda tersebut langsung dibusur dan mengenai dada sebelah kiri, dan pemuda tersebut langsung kembali ke Desa Sampuabalo melaporkan kejadian tersebut," kata Kabid Humas Polda Sulawesi Tenggara, AKBP Harry Goldenhart Santoso saat dikonfirmasi merdeka.com, Kamis (6/6).
Masih dihari yang sama, sekitar pukul 14.00 WITA, sekelompok pemuda berjumlah kurang lebih 100 orang dari Desa Sampuabalo melakukan penyerangan ke Desa Gunung Jaya dengan melemparkan batu ke rumah-rumah warga. Sehingga masyarakat Desa Gunung Jaya membalas dengan lemparan batu tersebut.
"Karena banyaknya pemuda dari Desa Sampuabalo, sehingga masyarakat Desa Gunung Jaya langsung lari dan mengamankan diri di Desa tetangga dan beberapa pemuda dari Desa Sampuabalo langsung membakar rumah dengan menggunakan, bom molotov dan bensin," ujarnya.
Atas kejadian tersebut, sebanyak empat unit kendaraan sepeda motor, satu unit mobil milik warga Desa Gunung Jaya, hangus terbakar. Dan satu warga dari Desa Sampuabalo terkena panah pada bagian dada sebelah kiri.
"Masyarakat Desa Gunung Jaya masih berjaga-jaga dan sebagian juga mengungsi di desa-desa tetangga. Kejadian ini tidak ada (banyak korban jiwa) hanya warga Desa Sampuabalo saja yang terkena panah," ungkapnya.
Situasi Kondusif, Ratusan Personel Gabungan Tetap Berjaga
Saat ini, untuk situasi di Desa Gunung Jaya, Kecamatan Siotapina, Kabupaten Buton, Sulawesi Tenggara. Sudah mulai aman dan kondusif kembali.
Meski begitu, personel gabungan masih terus melakukan penjagaan di desa tersebut. Hal itu agar tak ada lagi bentrokan, sampai melakukan pembakaran rumah kembali.
"Sudah ada 1 Satuan Setingkat Kompi (SSK) atau 100 personel Brimob, 30 personel gabungan Intel dan Serse Polda Sultra," pungkasnya.
Baca juga:
Senjata Laras Licin Brimob Ikut Dirampok saat Demo 22 Mei
Polres Jakbar Bekuk 4 Perusuh Pembakar Bus Brimob saat Aksi 21 Mei
Polisi Tangkap Empat Pelaku Pembakaran Mobil Brimob saat Demo 22 Mei
RS Polri: Hasil Autopsi, Ada Luka Tembak di Tubuh Harun Al Rasyid
Benang Merah Sudah Terlihat, Luhut Yakin Dalang Kerusuhan 22 Mei Terungkap
Fadli Zon akan Jenguk Perusuh Ditangkap Saat Demo 22 Mei
Demo 21-22 Mei Rusuh, Kapolri Tak akan Beri Diskresi Lagi Aksi Sampai Malam