Berani Berubah: Bangkit Usai di PHK, Eks Karyawan Restoran Sukses Bikin Usaha Steak
Kuliner steak memang belum ada di sekitar Klaten. Inilah salah satu alasan Fransisca membuka usaha steak dengan harga yang terjangkau
Berbekal pengalaman bekerja 13 tahun di restoran, Fransisca Sri Wahyuni memberanikan diri membuka usaha steak di Klaten. Fransisca memulai usaha barunya di masa pandemi Covid-19. Kini usaha kulinernya memiliki banyak peminat.
Fransisca sempat terkena PHK dari restoran tempatnya bekerja, karena imbas pandemi Covid-19. Fransisca tidak mau berdiam diri. Dengan berdiskusi dengan suaminya, Fransisca memutuskan membuka usaha steak.
-
Di mana Widodo merintis usaha kerajinan limbah kayu jati? Setelah pensiun tahun 1994, ia pindah ke Desa Tempurejo, Kabupaten Boyolali. Saat pensiun itulah Widodo merintis usaha kerajinan yang diolah dari limbah kayu jati.
-
Bagaimana kecantikan Kirana berkembang? Kirana semakin lama semakin cantik dan mempesona seiring dengan pertumbuhannya. Keindahan Anggun sungguh terpancar dengan sempurna pada putrinya yang sangat dicintai ini.
-
Kapan usaha katering mulai berkembang pesat? Bisnis katering terus berkembang pesat, menghadirkan peluang besar dalam spesialisasi makanan seperti katering sehat, diet, dan khusus anak.
-
Kapan Ibu Rumah Tangga ini memulai usaha kulinernya? Dhita, ibu rumah tangga di Tulungagung, Jawa Timur sempat kebingungan karena usaha toko jilbab yang ia jalankan bersama suami sepi akibat pandemi.
-
Kenapa Gede Merta memilih usaha dulang dan bokor? Titik awal kejayaan usaha saya dimulai dari tahun 2007. Terbesit dipikiran saya untuk membuat dulang dan bokor mengingat di Bali produk tersebut sering digunakan dalam upacara keagamaan. Saya mulai mencoba berinovasi membuat dulang dan bokor dengan ciri khas tersendiri dengan berbahan dasar pohon mangga dan bermotif batok kelapa secara ototidak," tuturnya.
-
Kapan warga Sindangsari mulai menekuni usaha kerupuk emping melinjo? Banyak warga setempat yang menekuni bisnis ini sejak 1997 silam.
Kuliner steak memang belum ada di sekitar Klaten. Inilah salah satu alasan Fransisca membuka usaha steak dengan harga yang terjangkau, namun rasa seperti steak buatan restoran bintang 5.
"Steak di Klaten belum ada yang benar-benar oh ini yang premium tapi dengan harga yang terjangkau," kata Fransisca.
Fransisca tidak ingin mengecewakan pelanggannya. Untuk memastikan steak yang dibuatnya cocok dengan lidah warga Klaten, Fransisca siap menerima saran dari pembeli. Menurutnya, dengan cara ini, Fransisca mengetahui kekurangan dan kelebihan dari steak yang dibuat. Sekaligus bisa memperbaiki kekurangannya.
Steak yang dijual dengan harga bervariasi. Tergantung berat daging dan jenis dagingnya. Biasanya pembeli dari kalangan anak muda menengah ke bawah sampai menengah atas.
"Mungkin dari mulut ke mulut. Iya dari mulut ke mulut itu getok tular kalau istilahnya begitu. Sosial media kita juga selalu apa update," kata Fransisca.
Fransisca memiliki pendirian, PHK bukan akhir dari segalanya. Fransisca membuktikannya dengan membangun usaha kuliner steak.
"Mimpi saya pengen punya warung sendiri jadi saya pengen berkeinginan membuka warung yang tidak di tengah kota yang tidak menyewa, dan terkena PHK bukan akhir segalanya," kata Fransisca.
Baca juga:
VIDEO: Untung Jutaan dari Tanam Anggur di Teras Rumah
Berani Berubah: Bisa Untung dari Tanam Anggur di Teras
Berani Berubah: Dapat Emas dari Menabung di Bank Sampah
VIDEO: Menabung Sampah, Panen Emas
Berani Berubah: Mantan Penyanyi Dangdut Pilih jadi Petani
VIDEO: Desa Agrowisata, Ekonomi Mandiri Warga Lombok