Berani Berubah: Kisah Petani Kolang Kaling Hadapi Pandemi
Pak Umin bersama teman-teman seprofesinya bisa mengolah kolang-kaling sebanyak 50 kilogram dalam sehari. Mereka mulai bekerja sejak pukul 06.00 sampai 16.00 wib. Hasil olahan kolang-kaling dijual ke pasar-pasar di sekitar Tasikmalaya
Imbas pandemi Covid-19 tidak hanya dirasakan para pengusaha, tetapi juga menimpa para petani. Termasuk petani kolang-kaling. Sebelum pandemi menyebar di Indonesia, para petani meraup banyak keuntungan dari kolang-kaling. Apalagi di bulan puasa, petani kolang-kaling bisa mendapat dua kali lipat pendapatannya. Namun di masa pandemi, pendapatan turun drastis.
Pak Umin, salah satu petani kolang kaling di Tasikmalaya menceritakan perjuangannya bertahan di masa pandemi. Pak Umin merasa pandemi berpengaruh sekali terhadap kondisi perekonomian keluarganya.
-
Kapan Buah Lahung berbuah? Faktanya, pohon buah Lahung hanya akan berbuah ketika musim panas datang, maka dari itu buah ini sangat langka dan jarang dijumpai di pasaran.
-
Bagaimana cara berniat puasa? Niat melaksanakan ibadah puasa dapat dilafalkan pada malam hari sejak waktu Magrib sampai waktu fajar.
-
Bagaimana cara ucapan buka puasa mewarnai momen berbuka? Saat waktu berbuka tiba, kata-kata ucapan yang mengandung keramahtamahan dapat mewarnai momen tersebut.
-
Kapan Warung Kolak Mangga Besar buka? Hanya Dijual saat Ramadan Mengutip Fokus Indosiar, kolak ini jadi buruan warga Jakarta dan sekitarnya karena hanya dijual selama sebulan tiap tahunnya. Kedai ini rupanya hanya buka di bulan Ramadan saja.
-
Kapan Tangkuban Perahu buka? TWA Gunung Tangkuban Parahu, dibuka setiap hari. TWA Gunung Tangkuban Perahu buka mulai pukul 07.00 pagi hingga 17.00 sore, dengan jam terakhir masuk pukul 16.00.
-
Kapan waktu berbuka puasa? Setelah imsak, umat Islam sudah diharuskan berpuasa hingga waktu berbuka tiba yaitu ketika adzan Magrib.
Biasanya pak Umin mendapat upah berkali-kali lipat dari penjualan kolang-kaling saat bulan puasa. Tapi sejak pandemi muncul di Indonesia, harga penjualan kolang kaling turun drastis.
istimewa
"Nah sebelum Corona, saya penjualan biasanya kalau mau masuk hari-hari, seperti sekarang mau masuk hari puasa kan, nah itu paling bagus paling tinggi. Mencapai sampai Rp12.000, yang paling normalnya tuh Rp8.000. Cuma berapa sekarang, Rp5.000 lah untuk 1 kilonya sekarang," kata pak Umin.
Pak Umin bersama teman-teman seprofesinya bisa mengolah kolang-kaling sebanyak 50 kilogram dalam sehari. Mereka mulai bekerja sejak pukul 06.00 sampai 16.00 wib. Hasil olahan kolang-kaling dijual ke pasar-pasar di sekitar Tasikmalaya.
istimewa
Pak Umin juga menjelaskan cara mengolah kolang kaling. Pertama, pak Umin memanjang pohon buah kolang kaling. Dengan tangan dan kaki yang cekatan, pak Umin mulai memanjat menggunakan sebilah bambu.
Kemudian, pak Umin membawa buah kolang kaling ke tempat penampungan. Ia potong buah kolang kaling, kemudian direbus. Setelah direbus, buah kolang kaling diangkat dan dikupas.
"Dari awalnya kan naik diturunin (buah kolang-kaling) dari pohonnya. Di sini kan dikupas, nah langsung di jemur di sana, pakai drum. Dari mulai drum itu diangkat, di kebawahkan, itu baru di kupas satu persatu itu," kata pak Umin.
istimewa
Setelah diolah, kolang-kaling dibawa ke penampungan untuk direbus dan didistribusikan ke pasar-pasar terdekat.
Meski merasa kesulitan, pak Umin tetap berusaha mengumpulkan buah kolang-kaling. Pak Umin menyadari, masih ada keluarga yang harus ia hidupi.
"Nah saya ambil lagi kolang-kaling sekarang, meskipun murah. Makanya saya cari lagi, kerjain lagi. Ini yang penting halal. Yang penting bagus, seperti ini bagus kata agama dan kata negara. Gak akan merugikan orang, gak akan merugikan diri kita sendiri," kata pak Umin.
Baca juga:
VIDEO: Terobosan Pengusaha Katering di Masa Pandemi
Berani Berubah: Berkah Pandemi dari Katering dan Mengajar Online
VIDEO: Berani Berubah Jadi Pebisnis Sayur Delivery
Berani Berubah: Siasati Pandemi dengan Bisnis Sayur Delivery
VIDEO: Perajin Tenun Bali Berani Berubah Strategi Siasati Pandemi