Berani Berubah: Terus Berinovasi Agar Usaha Tidak Berhenti
Hanifah setuju jika harus peka terhadap perkembangan zaman dan perkembangan lingkungan untuk bisa bertahan di masa pandemi. Hal tersebut yang memacu untuk terus menciptakan inovasi-inovasi baru
Berkah tas anyaman bertali kaca buatan para ibu di Jember, Jawa Timur cukup memuaskan. Hasil dari penjualan tas anyaman ini cukup untuk membantu perekonomian keluarga mereka. Bahkan, tas anyaman buatan para ibu sempat mendapat pesanan hingga 200 buah.
Hanifah, salah satu ASN setempat sekaligus pengrajin tas anyam, bercerita tentang awal mula pembuatan tas anyam ini. Ide pembuatan tas anyam bermula saat keinginan untuk membuat parsel. Wadah parsel mereka buat sendiri. Dan hasilnya justru di luar dugaan. Banyak teman dari Hanifah yang lebih menyukai wadah parsel tersebut.
-
Berapa berat Bumi? Menurut NASA, Massa Bumi berkisar 5,9722×1024 kilogram atau sekitar 13,1 septiliun pon.
-
Kapan Zahwa berlibur? Saat Aaliyah Massaid sedang berbulan madu, Zahwa Massaid juga memutuskan untuk pergi berlibur.
-
Apa itu Berondong Gabah Ketan? Berondong Gabah Ketan merupakan salah satu camilan yang terkenal pada era 80-an.
-
Kapan Buah Lahung berbuah? Faktanya, pohon buah Lahung hanya akan berbuah ketika musim panas datang, maka dari itu buah ini sangat langka dan jarang dijumpai di pasaran.
-
Apa itu kata berimbuhan? Pengertian kata berimbuhan penting untuk diketahui. Pengertian kata berimbuhan adalah kata yang ditambahkan pada kata dasar.
-
Bagaimana ciri khas pantun lucu Betawi? Tak jarang, pantun-pantun Betawi yang dibawakan mengandung humor lucu dan menghibur.
"Akhirnya kita gak sempat buat parsel buat wadahnya aja," kata Hanifah.
istimewa
Seiring berjalannya waktu, Hanifah mulai sadar, banyak saudara-saudaranya di daerah yang pandai menganyam. Alhasil, Hanifah bersama temannya mencoba membuat tas anyaman, kemudian dijual kembali.
"Jadi tetangga saya untuk membuat tas tali kaca ini punya nilai lebih dari sebelumnya karena mereka sudah biasa buat. Biasanya untuk sembako itu untuk ke pasar," kata Hanifah.
Hanifah mengaku perlu proses untuk bisa menghasilkan sebuah tas anyam dengan kualitas yang bagus. Hanifah bersama temannya terus belajar hingga mahir membuat tas anyam. Motif dan gambarnya juga beragam. Sesuai dengan gambar yang sudah dipesan.
Setelah jadi, Hanifah mencoba menjual tas-tas tersebut di pasar. Ternyata banyak peminat tas anyam ini, hingga pesanan semakin membludak.
"Alhamdulillah diterima. Hingga kalau pesanan pas banyak kita gak bisa menangani sendiri. Jadi ajak tetangganya, kemudian ajak lagi kalau pesanan pas banyak," kata Hanifah.
Jika pesanan sedang banyak-banyaknya, biasanya mereka membuat tas anyam di rumah masing-masing. Tentu dengan gambar, motif dan ukuran yang sudah dipesan terlebih dahulu.
istimewa
Biasanya satu orang pengrajin mampu membuat 10 tas anyam. Saat ini, sudah ada enam orang pengrajin yang membuat tas tersebut. Bahkan enam orang pengrajin mampu membuat 100 sampai 200 tas anyam dalam waktu sepekan.
Tentu ada banyak inovasi tas yang dibuat, tidak hanya tas anyam saja. Hanifah menjelaskan, ada tas-tas yang juga dibuat menggunakan airbrush dengan gambar wajah pemesan. Semua dilakukan dengan mengikuti keinginan pasar.
"Kita juga memang harus berinovasi agar kita tetap jalan. Itu kita memang berusaha untuk mengembangkan terus-menerus," kata Hanifah.
Hanifah sempat mengalami kesulitan saat pembuatan tas airbrush. Lalu Hanifah mencoba sedikit demi sedikit hingga terbiasa. Awalnya menggunakan airbrush, kemudian beralih menggunakan alat yang lebih modern.
istimewa
Hanifah mengaku terbiasa membuat tas dengan bahan dan peralatan seadanya. Kemudian muncul saran untuk menggunakan alat yang lebih modern. Hanifah menyetujui.
Tas buatan Hanifah dan teman-temannya amat laku. Hasil pembuatan tas anyam dan modern ini menambah penghasilan hingga bisa membiayai anak-anak mereka.
Hanifah setuju jika harus peka terhadap perkembangan zaman dan perkembangan lingkungan untuk bisa bertahan di masa pandemi. Hal tersebut yang memacu untuk terus menciptakan inovasi-inovasi baru.
"Kami berusaha terus untuk mengembangkan produk-produk kami dengan inovasi-inovasi baru. Karena ibu-ibu dan teman-teman saya di sini semangat sangat tinggi dan Berani Berubah agar usaha kami terus berjalan," tutup Hanifah.
Baca juga:
VIDEO: Buah Rezeki Pandemi untuk Pengepul Besi
Berani Berubah: Pengepul Besi dan Rezeki Kala Pandemi
VIDEO: Transformasi Bus Pariwisata di Tengah Pandemi
BERANI BERUBAH: Transformasi Bus Pariwisata di Tengah Pandemi
VIDEO: Mengais Rezeki dari Kesenian Bambu
Anak Bisa Pahami Covid-19 karena Terbiasa