Berdalih Hadiri Pernikahan Anak, Alasan Tahanan Kabur dari Polresta Malang Kota
Salah satu tahanan kabur Polresta Malang Kota, Adrian Fairi (43) berhasil ditangkap kembali. Dia dihadiahi timah panas di kaki kanannya.
Salah satu tahanan kabur Polresta Malang Kota, Adrian Fairi (43) berhasil ditangkap kembali. Dia dihadiahi timah panas di kaki kanannya.
Tersangka kasus narkoba itu berdalih ikut kabur dengan ketiga temannya yang masih buron, lantaran ingin mendampingi pernikahan anaknya.
-
Kapan Harun Kabir meninggal? Tanggal 13 November 1947, jadi hari terakhir Harun Kabir dalam menentang kekuasaan Belanda yang kembali datang ke Indonesia.
-
Kapan Rumah Hantu Malioboro buka? Objek wisata ini buka setiap hari mulai pukul 18.00 hingga 22.00.
-
Kapan Festival Tembakau Madura diadakan? Festival Tembakau Nusantara akan diselenggarakan pada 29-30 September 2023.
-
Kapan Dava meninggal? Meninggal Dunia, 8 Foto Dava MCI di MasterChef Indonesia Season 7 Yang Tinggal Kenangan Dava, mantan peserta MasterChef Indonesia musim 7, telah pergi dengan usia yang masih muda, hanya 24 tahun.
-
Kapan Teras Malioboro diresmikan? Mengutip Jogjaprov.go.id, kawasan Teras Malioboro diresmikan pada 26 Januari 2021 oleh Gubernur DIY, Sri Sultan HB X bersama Wakil Wali Kota Yogyakarta, Heroe Poerwadi.
-
Kapan Tangkuban Perahu buka? TWA Gunung Tangkuban Parahu, dibuka setiap hari. TWA Gunung Tangkuban Perahu buka mulai pukul 07.00 pagi hingga 17.00 sore, dengan jam terakhir masuk pukul 16.00.
"Anak saya mau nikah Pak, besok tanggal 13 Desember besok," aku Adrian Fairi di Mapolresta Malang Kota, Selasa (10/12).
Adrian menceritakan, ide untuk kabur datang dari Sokib yang saat ini masih dalam pengejaran. Sokib sudah memiliki gergaji besi yang kemudian digunakan untuk membobol sel.
"Sokib, tahunya saya, dia sudah siap gergaji pak. Jadi (rencana) matang saya diajak, ya sudah saya ikut," akunya.
Sokib, diketahui oleh Adrian, mulai menggergaji teralis penjara secara perlahan-lahan sejak Rabu. Hampir seluruh tahanan dalam ruangan mengetahui perbuatannya itu. Tetapi mereka memilih diam.
"Kalau untuk lingkup sel-selan, mayoritas banyak yang tahu. Saya dibilang, 'Cak anake sampeyan rabi, wis cedek lho, gak pengin mlayu'," katanya menirukan Sokib.
Bajak Ojek Online
Adrian mengaku keluar tahanan dengan melompat ke SMP Vateran di sebelah Mapolresta. Begitu berhasil keluar masing-masing mencari jalan sendiri-sendiri dan tidak bertemu kembali.
"Saya sangat menyesal. Ya pak saya sangat menyesal. Saya tidak akan mengulangi, saya tidak ingin lari sebenarnya pak," tegasnya.
Adrian yang mengaku sudah menjalani penahanan sekitar 40 hari itu meminta kepada teman-temannya untuk menyerahkan diri.
Kapolresta Malang Kota AKBP Leonardus Simamarta mengatakan, usai kabur dari tahanan, pelaku menyelinap hingga berhasil sembunyi di sebuah minimarket jalan belakang Rumah Sakit Saiful Anwar. Pelaku menuju ke rumah adiknya, Muhammad Khoir di Kelurahan Jodipan Wetan Kota Malang.
"Tersangka ini menghentikan ojek online, walaupun tidak pesan, minta diantar ke rumah adiknya," kata Leonardus.
Karena merasa dicurigai di rumah adiknya, Adrian bersembunyi di mushola terdekat, sebelum kemudian pindah ke rumah adiknya yang lain, Anik. Adrian sendiri sempat diingatkan oleh warga setempat agar menyerahkan diri kembali ke polisi.
"Timsus 4 dipimpin Kasatnarkoba melakukan penangkapan terhadap tersangka. Karena mencoba melarikan diri petugas melakukan tindakan tegas terukur," tegasnya.
Leo meminta kepada tiga pelaku, Sokip Yulianto, Nurcholis dan Bayu Prasetyo yang masih buron agar menyerahkan diri. Kepolisian berjanji akan menangkap kembali para pelaku, mengambil tindakan tegas.
(mdk/noe)