Berduka Cita, Jokowi Kenang Sosok Faisal Basri: Seorang Ekonom yang Kritis
"(Almarhum) Detail dalam menyampaikan data-data lapangan dan juga bisa mengkoreksi kebijakan-kebijakan pemerintah yang kurang baik," kata Jokowi.
Presiden Joko Widodo atau Jokowi berduka cita atas wafatnya ekonom senior, Faisal Basri. Di mata Presiden, Faisal Basri seorang ekonom yang kritis.
"Innalillahi wa innailaihi rajiun. Saya dan seluruh warga masyarakat Indonesia mengucapkan belasungkawa yang sedalam-dalamnya atas meninggalnya, wafatnya Bapak Faisal Basri. Beliau adalah seorang ekonom yang kritis," kata Jokowi di Flyover Djuanda, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, Jumat (6/9/).
- Jokowi Kirim Karangan Bunga ke Rumah Duka Faisal Basri
- Sederet Kritikan Tajam Faisal Basri kepada Pemerintah, dari Pembatasan BBM, Kenaikan PPN hingga Tapera
- Bahlil Bertemu Jokowi dan JK Sebelum Airlangga Mundur dari Ketum Golkar, Bahas Apa?
- Jokowi Bersyukur Pemilu Berjalan Lancar di saat Geopolitik Global Kurang Kondusif
Jokowi menyebut Faisal Basri sosok yang detail dalam menyampaikan data-data di lapangan. Khususnya bidang ekonomi.
Dia pun memuji almarhum sebagai pribadi yang kerap mengoreksi kebijakan pemerintah apabila dipandang kurang baik.
"(Almarhum) Detail dalam menyampaikan data-data lapangan dan juga bisa mengkoreksi kebijakan-kebijakan pemerintah yang kurang baik. Saya kira itu hal yang sangat baik," tutur Jokowi.
Faisal Basri meninggal dunia pada 5 September 2024, pukul 03.50 WIB di RS Mayapada, Kuningan, Jakarta. Faisal wafat pada usia 65 tahun.
Semasa hidupnya, Faisal Basri dikenal sebagai sosok yang idealis, berprinsip kuat, bersuara lantang, tegas, dan berani dalam memperjuangkan nilai-nilai demokrasi, transparansi, akuntabilitas, dan keadilan dalam ekonomi dan politik Indonesia, yang menurutnya harus dikelola demi kepentingan publik.