Bergaya Pangeran Diponegoro, Anung-Fajri daftar ke KPU Solo
Mereka berjanji menjadikan Kota Solo sebagai tujuan pendidikan, dan memperhatikan tunjangan kesehatan.
Berbeda dengan pasangan petahana FX Hadi Rudyatmo dan Achmad Purnomo datang ke KPU Solo dengan mengenakan caping, baju lurik, dan sepeda onthel, Minggu (26/7) kemarin. Pasangan dijagokan Koalisi Solo Bersama (KSB), Anung Indro Susanto-Muhammad Fajri, datang ke KPU Selasa (28/7) sore dengan menunggang kuda, serta mengenakan pakaian ala Pangeran Diponegoro dan Sentot Prawirodirjo.
Saat mendaftar, pasangan calon diusung Partai Demokrat, Partai Amanat Nasional, Partai Keadilan Sejahtera, Partai Gerindra, Partai Persatuan Pembangunan, dan Partai Golkar itu juga diiringi ratusan pendukungnya. Mereka berangkat dari Tugu Lilin di Jalan Wahidin Solo menuju ke kantor KPU terletak di Kecamatan Banjarsari, usai melakukan deklarasi di tempat yang sama.
Konvoi panjang menyebabkan arus lalu lintas sempat macet di beberapa tempat. Rombongan tiba di kantor KPU Solo sekitar pukul 15.00 WIB. Mereka diterima para komisioner KPU. Pendaftaran pasangan dilakukan oleh Ketua KSB Sugeng Riyanto bersama para pimpinan partai pengusung. Saat itu juga dilakukan pemeriksaan berkas syarat calon dan pencalonan.
Ketua KPU Solo Agus Sulistyo mengatakan, hasil verifikasi syarat calon dan pencalonan telah lengkap dan dapat diterima. Kalaupun ada berkas yang perlu dilengkapi, maka akan disusulkan saat masa perbaikan.
"Berkas mereka lengkap, kalau ada yang kurang nanti disusulkan. Setelah pendaftaran diterima, mereka akan mengikuti proses pemeriksaan kesehatan di RSUD dr Moewardi Solo," kata Agus.
Kepada para wartawan, Anung Indro Susanto mengaku sengaja menunggang kuda dan berpakaian ala Pangeran Diponegoro. "Makna atau filosofi pakaian ala Pangeran Diponegoro-Sentot Prawirodirjo yang kami kenakan adalah, bahwa semangat kedua pahlawan nasional ini patut kita dicontoh. Apalagi seorang pemimpin harus memiliki semangat dalam mengayomi rakyatnya," kata pria yang masih menjabat sebagai Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat (Bapermas) Kota Solo ini.
Anung pun mengaku siap mengikuti tahapan Pilkada selanjutnya. "Kami siap memenangkan pilkada melawan calon incumbent. Target kami 50 persen plus dua," imbuh Anung.
Meski demikian, guna mencapai target itu diperlukan kerja keras seluruh mesin partai pendukung. Terkait taktik pemenangan, Anung mengaku akan mengusung program unggulan, yakni menjadikan Solo sebagai kota tujuan pendidikan, wajib belajar 19 tahun, dan kesehatan. Sebab ketiga program itu dibutuhkan masyarakat Solo saat ini.