Berkah Sedekah Jusuf Hamka
Ibarat virus yang menyebar, banyak orang yang akhirnya membantu mendanai. Dari latar belakang pengusaha, polisi, hingga selebritis. Ini menjadi ajang sedekah diantara orang-orang sekitar. Termasuk karyawannya.
"Kalau Allah SWT sudah berkehendak, sedekah Rp 3.000 saja sudah bikin orang besar," begitu yang diucapkan seorang pengusaha muslim Tionghoa bernama Jusuf Hamka. Dia merasakan sendiri keajaiban bersedekah melalui warung nasi kuning podjok halal yang dirintisnya.
Jusuf merintis warung nasi kuning podjok halal 6 Februari 2018. Saat itu, tujuan utamanya hanya untuk mengurangi beban kaum dhuafa dan orang-orang berpenghasilan rendah. Jusuf berharap, mereka yang datang bisa makan enak sekaligus bisa berhemat.
-
Kapan Hari Bela Negara diperingati? Setiap 19 Desember, bangsa Indonesia memperingati Hari Bela Negara.
-
Apa yang dimaksud dengan Hari Bela Negara? Peringatan ini menjadi momentum penting untuk mengingat kembali semangat patriotisme dan cinta Tanah Air. Melalui peringatan ini, mari kita tingkatkan kesadaran akan pentingnya menjaga kedaulatan, keamanan, dan persatuan bangsa.
-
Kapan nama surat kabar Benih Merdeka diubah? Akhirnya pada tahun 1920, ia mengubah nama menjadi "Mardeka".
-
Mengapa Hari Bela Negara dirayakan? Setiap 19 Desember, bangsa Indonesia memperingati Hari Bela Negara. Peringatan ini menjadi momentum penting untuk mengingat kembali semangat patriotisme dan cinta Tanah Air.
-
Kenapa warga Demak menggelar Sedekah Bumi? Mengutip Demakkab.go.id, Apitan atau sedekah bumi digelar sebagai ikhtiar masyarakat Demak serta ungkapan rasa syukur atas hasil panen yang melimpah di tahun sebelumnya. Selain itu, pada acara tersebut mereka berharap bisa terhindar dari musibah dan mara bahaya serta diberi hasil panen yang melimpah lagi.
-
Apa yang dimaksud dengan kemerdekaan? Hari ini, tepat 78 tahun yang lalu, Indonesia menyatakan diri sebagai sebuah negara merdeka. Merdeka dari segala penjajahan fisik dan mental kolonialisme yang telah beratus tahun bangsa ini alami.
Warung ini didirikan di Jalan Yos Sudarso Kav 28 Jakarta, di sebelah kiri, tepatnya di samping gerbang utama gedung PT. Citra Marga Nusaphala Persada. Kemudian disusul didirikan Masjid Baba Alun dan Kantor PMI.
"Ini konsep sederhana, saya tidak masak. Saya beli dari warung setempat. Saya subsidi jadi semua harga lauk-pauk menjadi Rp 3.000," ucap Jusuf saat berbicang dengan Liputan6.com, Minggu (16/12).
Ibarat virus yang menyebar, banyak orang yang akhirnya membantu mendanai. Dari latar belakang pengusaha, polisi, hingga selebritis. Ini menjadi ajang sedekah diantara orang-orang sekitar. Termasuk karyawannya.
"Karyawan kami ada yang nyumbang kerupuk, pisang, air mineral, tenaga. Jadi kami membuat satu sinergi sedekah bersama," tutur dia.
Selain itu, banyak juga yang tertarik membuka cabang diberbagai daerah. Salah satunya yang dilakukan Dewan Ketahanan Nasional.
"Waktu saya keteteran Sekjen Dewan Ketahanan Nasional panggil saya. Mereka bilang mau buka di Bengkulu, Semarang, Bandung, Cirebon. Alhamdulillah sekarang sudah lumayan banyak sekarang," ujar dia.
Seperti kata pepatah, "Siapa yang menamam dia yang akan menuai". Kebiasaan memberi, berbagi dan peduli kepada sesama manusia tersebut mendapatkan ganjaran dari Allah SWT yang sama sekali tak bisa dinalar secara logika.
"Saya enggak tahu apakah ini multiplier efek karena kita sedekah dengan tulus, ikhlas dan banyak bantu orang. Saya berfikir bahwa ada hal gaib yang bimbing semua ini," ucap dia
"Believe It or Not. Tapi Ini terjadi dan bukan omong kosong. Boleh dicek," sambung dia.
Jusuf kini diangkat menjadi staf ahli di Kementerian Sosial. Dia dipercaya memegang jabatan strategis salah satu tim sukses pasangan calon presiden. Namun dia memilih mundur dari posisinya sebagai bendahara tim sukses.
"Saya sampai bilang sudah deh jangan bercanda sama kekuasaan Tuhan. Saya juga tidak mengerti apa-apa, kenapa jadi begini. Padahal ini (sedekah) saya sederhana," ujar dia.
Meski demikian, segala pencapaian yang diraih pria berusia 61 tahun itu tak lantas membuat dirinya lupa diri. Semua nikmat yang diberikan dianggap sebagai ujian. Jusuf justru menjadi semakin takut.
"Jujur saya jadi takut. Saya dimudahkan-dimudahkan, saya takut apa umur gue mau sampai kali ya? Kok kayaknya kabul, kabul melulu," ujar dia.
Ke depan, Jusuf ingin prinsip sedekah dapat berjalan terus-menerus hingga akhir hidup. Sebab, dia sadar hidupnya selalu dipenuhi keajaiban.
"Kayaknya Tuhan banyak memberilah kepada saya, makanya saya harus banyak memberi kepada orang lain," ucap dia.
Reporter: Ady Anugrahady
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
Pesan Bela Negara dari Jusuf Hamka, Penjual Nasi Bagi Kaum Dhuafa
Jusuf Hamka Raih Penghargaan Bela Negara
Bela Negara di era Kekinian Bukan Hanya Tugas TNI
Anggota komisi I usul ada wajib militer untuk CPNS dan bela negara bagi sipil
Bela Negara Bentuk WNI Cinta Tanah Air Berdasarkan Pancasila
Pesan Jokowi: Bela Negara Tidak Cukup Kumpulkan Massa, Tapi Kerja Nyata