Bertambah, Korban Meninggal Akibat Rabies di TTS NTT jadi 5 Orang
Hingga kemarin, jumlah korban gigitan anjing di Kabupaten TTS telah mencapai 594 orang, yang tersebar di 29 kecamatan dan 148 desa. Korban yang meninggal dunia kini berjumlah lima orang, jika ditambah dengan MS.
Satu korban suspek rabies di Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), Nusa Tenggara Timur (NTT), dinyatakan meninggal dunia, Rabu (28/6) dini hari tadi, sekitar pukul 01.15 Wita.
Bocah berusia tujuh tahun berinisial MS asal Desa Nonohonis, Kecamatan Kota Soe itu sempat dirawat di RSUD Soe, karena kritis dan turun kesadaran. Korban digigit anjing pada bulan April lalu.
-
Apa gejala rabies pada kucing? Lebih lanjut, Hemowo menjelaskan beberapa gejala rabies di antaranya hewan jadi takut cahaya maupun air, cenderung agresif, dan hipersalivasi, yaitu keluar air liur yang berlebihan dari mulut hewan tersebut.
-
Apa saja ciri-ciri kucing yang terinfeksi rabies? Kucing yang terinfeksi rabies dapat menunjukkan berbagai tanda. Ciri-Ciri kucing rabies penting diketahui oleh semua orang. Kucing yang terinfeksi rabies dapat menunjukkan berbagai tanda.
-
Apa saja tanda-tanda hewan yang terjangkit rabies? Berikut gejala yang muncul apabila hewan terserang rabies: 1. Mudah menyerang orang (agresif) 2. Mulut berbusa 3. Air liur berlebih 4. Bereaksi berlebihan terhadap cahaya dan suara 5. Suka menyendiri dalam ruangan gelap 6. Demam 7. Tidak nafsu makan 8. Lemah 9. Kejang 10. Lumpuh.
-
Kapan gejala rabies muncul pada kucing? Tanda-tanda ini sebenarnya sulit dipastikan karena rabies memiliki masa inkubasi yang lama dan gejalanya muncul dalam beberapa fase, yang membuat diagnosisnya menjadi sulit.
-
Hewan apa saja yang gigitannya berpotensi membawa penyakit rabies? Sumber penularan dari penyakit rabies adalah anjing sebagai sumber penular utama, disamping itu dapat juga ditularkan oleh kucing dan kera.
-
Kapan kucing yang terinfeksi rabies bisa menunjukkan gejala kelumpuhan? Kucing yang terinfeksi rabies dapat mengalami kelumpuhan pada anggota tubuh tertentu atau kesulitan berjalan.
"Iya yang di kamar C sudah meninggal tadi malam jam 1.15 dini hari tadi. Jenazah langsung diurus dan dibawa keluarga ke rumah duka," kata Kabid Perawatan RSUD Soe, Abner Y. Tode, Rabu (28/6).
Selasa sore, merdeka.com berkesempatan melihat korban MS di gedung Melati ruang C RSUD Soe. Kondisinya kritis dan mengalami penurunan kesadaran sejak dibawa ke rumah sakit tiga hari lalu. Ibu dan ayahnya pasrah melihat anak mereka berbaring lemas di atas tempat tidur.
"Kejadian waktu itu, awalnya kami pergi timba air, lalu anak kami pulang lebih dahulu bersama nenek dan sepupunya," cerita ibu korban Agustina Marsalina Tameon, Selasa (27/6) kemarin.
Menurutnya, saat sedang berlarian tiba-tiba diserang seekor anjing dari dalam hutan. Anjing tak dikenal tersebut menggigit dan mencakar tubuh korban. Setelah itu, langsung berlari kembali ke dalam hutan dan menghilang.
"Anak kami lari lebih dahulu sedangkan kami menyusul. Tiba-tiba dia berteriak dan kami sampai anjing sudah gigit, anak kami berteriak ini saya sudah mati mama," kenang Agustina Marsalina Tameon sambil menangis.
Hingga kemarin, jumlah korban gigitan anjing di Kabupaten TTS telah mencapai 594 orang, yang tersebar di 29 kecamatan dan 148 desa. Korban yang meninggal dunia kini berjumlah lima orang, jika ditambah dengan MS.
Sebelumnya, MS dan korban lainnya berinisial JAM asal Desa Kaeneno, Kecamatan Fautmolo dirawat bersamaan di gedung Melati RSUD Soe. Kondisi JAM juga sudah menampakkan gejala, dari takut air, cahaya, hingga udara dingin.