Bertemu ulama besar Depok, Kapolri minta doa agar Indonesia kuat dan tak terpecah
Menurut Tito, untuk menjaga NKRI maka perdamaian yang sudah tercipta saat ini harus dipertahankan. Sehingga negara dapat membangun dan mensejahterakan warganya. Dia meyakini dengan adanya bantuan ulama dalam menjaga NKRI maka negara bisa aman.
Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri) Jenderal Pol Tito Karnavian mendatangi kediaman salah satu ulama besar di Depok, Abubakar Bin Hasan Al Atthos di Jalan Karya Bakti Kelurahan Tanah Baru, Kecamatan Beji, Depok. Selain bersilaturahmi, Tito juga melakukan salat Jumat berjemaah di sana.
Usai salat, Kapolri berbincang dengan Habib Abubakar di kediamannya. Dia mengatakan, pertemuan ini untuk mendekatkan diri dengan ulama.
-
Kapan Kota Tua Jakarta didirikan? Sejarah Kota Tua Jakarta berawal pada 1526, ketika Fatahillah, seorang komandan dari Kesultanan Demak, menyerang Pelabuhan Sunda Kelapa yang merupakan milik dari Kerajaan Pajajaran.
-
Kapan Sekarmadji Maridjan Kartosoewirjo lahir? Sekarmadji Maridjan Kartosoewirjo lahir pada 7 Januari 1905, di Cepu, Jawa Tengah.
-
Kapan Ari Dono Sukmanto menjabat sebagai Kapolri? Dia menjabat antara 23 Oktober 2019 hingga 1 November 2019 alias 1 pekan 2 hari.
-
Kenapa Ari Dono Sukmanto menjadi Kapolri? Saat itu Ari yang berkedudukan sebagai Wakil Kepala Kepolisian Republik Indonesia atau Wakapolri naik menjadi Kapolri sebagai pelaksana tugas.
-
Kapan Arca Totok Kerot ditemukan? Pada tahun 1981, penduduk melaporkan adanya benda besar dalam gundukan di tengah sawah. Gundukan tersebut digali hingga terlihat sebuah arca. Penggalian hanya dilakukan setengah badan saja yaitu pada bagian atas arca.
-
Di mana Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo berada ketika HUT PP Polri? Pak Kapolri beliau jam 5 sudah berada di Papua, dengan Panglima TNI. Jadi beliau tidak bisa hadir, karena beliau tidak bisa hadir tentunya kita tidak mengikutsertakan para pejabat lainnya. Sehingga murni kita adalah PP Polri pada acara hari ini ya.
"Sekaligus mohon doa pada para ulama Insya Allah negara kuat, utuh dan tidak terpecah seperti negara lain yang terlibat perang," katanya, Jumat (16/3).
Menurut Tito, untuk menjaga NKRI maka perdamaian yang sudah tercipta saat ini harus dipertahankan. Sehingga negara dapat membangun dan mensejahterakan warganya.
"Dan ini sangat memerlukan dukungan dari ulama yang ada. Seperti pada kesempatan ini misalnya yaitu ada Habib Abu Bakar, ini adalah orang tua kita dan tentunya harus kita hormati," jelas Tito.
Dia meyakini dengan adanya bantuan ulama dalam menjaga NKRI maka negara bisa aman.
"Kita yakin kalau ada kekompakan antara ulama dan umaro Insya Allah Negara akan tetap aman," kata Tito.
Baca juga:
Ganjil-genap di Tol Cikampek, Kapolri sebut beban kendaraan turun 50 %
Kapolri pimpin sertijab M Iriawan dan tiga Kapolda
Polisi tak akan hentikan kasus pidana calon kepala daerah, cuma ditunda
Jenderal Tito tegaskan Polri netral dalam Pilkada Serentak 2018
Kapolri bahas persiapan pengamanan Pilkada 2018 dengan Komisi III DPR
Jenderal Tito tegaskan nama kelompok MCA bukan berasal dari Polri
PAN, PKS & PPP sentil Kapolri soal penggunaan 'muslim' di kasus MCA