Besuk napi di Lapas Samarinda, pria bawa roti bakar dan kopi sachet isi sabu
Dalam kotak roti bakar yang dibawa Harun dan Budi, terselip 1 bungkus kopi sachet. Pemeriksaan ketat sinar X, di dalam bungkus kopi itu ternyata ada 1 bungkus sabu.
Asep Kosasih (45), warga Loa Bakung, Samarinda, Kalimantan Timur, ditangkap petugas Lapas Narkotika, saat hendak menyelundupkan 5,48 gram sabu senilai Rp 5 juta. Dua napi Lapas yang diduga sebagai pemesan barang haram itu, yakni Harun (40) dan Budi (38), ikut ditangkap. Ketiganya, kini dipindahkan ke sel Polresta Samarinda.
Penangkapan Asep dilakukan Kamis (27/10) sekitar pukul 13.00 Wita. Asep datang ke Lapas itu bermaksud menjenguk Harun. Namun barang bawaannya, berupa roti bakar, membuat petugas Lapas curiga.
-
Bagaimana cara para narapidana diangkut ke Sawahlunto? Mereka didatangkan menggunakan kapal dari Pelabuhan Tanjung Perak ke Pelabuhan Teluk Bayur.
-
Bagaimana Nadran dilakukan? Dalam acara itu terdapat sejumlah tokoh yang terlibat seperti pemimpin masyarakat, para nelayan, dan pemangku agama. Setelah semuanya berkumpul, para peserta itu lantas menuju ke tengah laut untuk melaksanakan tradisi nadran.
-
Kapan Janjang Saribu diresmikan? Tembok ini telah diresmikan oleh Bupati Agam pada tahun 2013.
-
Kapan Kirab Kebo Bule di Surakarta diadakan? Surakarta memiliki tradisi pada perayaan malam 1 Suro atau bisa disebut malam tahun baru Hijriah.
-
Kapan Taman Purbakala Sriwijaya diresmikan? Menghabiskan waktu pembangunan lebih kurang 4 tahun, TPKS telah diresmi beroperasi pada tahun 1990 dan diresmikan oleh Presiden Soeharto.
-
Apa yang ditemukan di "Gerbang Neraka"? Ditemukan banyak sekali kerangka manusia di tempat ini, termasuk beberapa tanpa kepala.
"Dalam kotak roti bakar itu, terselip 1 bungkus kopi sachet. Pemeriksaan ketat sinar X, di dalam bungkus kopi itu ternyata ada 1 bungkus sabu," kata Kanit Sidik Satreskoba Polresta Samarinda Iptu Teguh Wibowo, dalam keterangan dia di kantornya, Jumat (27/10).
"Jadi bungkus kopi sachet itu, dibuka dan diisi bungkus plastik sabu. Lalu ditutup, dilem lagi, sampai terlihat seperti belum pernah dibuka," ujar Teguh.
Asep diamankan dan diinterogasi Satreskoba Polresta Samarinda. Setelah dikembangkan, mengarah kepada dua terduga napi pemesan di dalam sel Lapas.
"Dari keterangan Asep, menyebut Harun dan Budi. Dua orang ini, ikut kita amankan ke Polres. Modusnya, ya itu tadi. Coba mengelabui, memasukkan sabu dalam bungkus kopi, lalu diselipkan dalam kotak berisi roti bakar," sebut Teguh.
Harun dan Budi, bukanlah pemain baru. Harun, sebelumnya tercatat sebagai pegawai Lapas Balikpapan. Sedangkan Budi merupakan TNI yang dipecat dan pernah bertugas di Raider 600 Balikpapan dengan pangkat terakhir Sersan Kepala.
"Saya divonis 5 tahun penjara, karena bawa sabu 1 gram. Saya sudah dipecat," kata Budi.
"Kalau saya, kemarin pegawai Lapas Balikpapan. Sama kasusnya, saya juga kasus narkoba. Tapi sabu itu, bukan saya yang pesan," kilah Harun.
Sementara Asep, terduga penyelundup sabu, mengaku membawa roti berisi sabu yang terbungkus kopi sachet, lantaran tergiur upah. "Memang (narkoba) dilarang. Saya diupah Rp 150.000," sebut Asep.
Ketiganya, kini meringkuk di sel Polresta Samarinda. Ketiganya, kembali dijerat dengan Undang-undang No 35/2009 Tentang Narkotika.
(mdk/noe)