BETAH, Cara Polri Patahkan 'Masuk Polisi Bayar'
Bahkan, hal itu berkali-kali ditekankan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo. Masuk Polisi Gratis!
Bersih, Transparan, Akuntabel dan Humanis. Atau disingkat BETAH. Menjadi slogan Polri saat mensosialisasikan Penerimaan calon anggota Polri tingkat Tamtama, Bintara hingga Akpol.
Prinsipnya, tidak dipungut biaya sepeser pun dalam proses rekrutmen. Slogan itu sekaligus mematahkan anggapan 'mau jadi polisi bayar mahal'.
-
Bagaimana kasus-kasus viral ini diusut polisi? Ragam Kasus Usai Viral Polisi Baru Bergerak Media sosial kerap menjadi sarana masyarakat menyuarakan kegelisahan Termasuk jika berhubungan dengan kepolisian yang tak kunjung bergerak mengusut laporan Kasus viral yang baru langsung diusut memunculkan istilah 'no viral, no justice'
-
Apa saja kasus yang viral dan baru ditangani polisi? Ragam Kasus Usai Viral Polisi Baru Bergerak Media sosial kerap menjadi sarana masyarakat menyuarakan kegelisahan Termasuk jika berhubungan dengan kepolisian yang tak kunjung bergerak mengusut laporan Kasus viral yang baru langsung diusut memunculkan istilah 'no viral, no justice' Kasus pertama Jalan Rusak di Lampung Video Tiktok Bima Yudho Saputro membahas alasan Lampung tak maju-maju viral Menurut Bima, penyebabnya buruknya infrastruktur, pendidikan, dan mental koruptif pejabat Kasus kedua Ibu Beri Minum Kopi Kepada Bayi Video seorang ibu memberi minum kopi susu saset kepada bayi berusia 7 bulan viral Januari lalu Kasus ketiga Penganiayaan Mario Dandy Aksi Mario menganiaya David viral di Twitter Kasus ini turut menyeret ayah Mario, Rafael Alun Trisambodo, pejabat Ditjen Pajak Kasus keempat Penganiayaan Aditya Hasibuan Anak dari eks Kabag Binops Ditnarkoba Polda Sumut ini melakukan penganiayaan ke Ken Admiral AKBP Achiruddin juga dipecat secara tidak hormat dari kepolisian karena ikut terlibat Kasus kelima Koboi Jalanan Tol Tomang David Yulianto 'koboi' penodong senjata ke sopir taksi online, Hendra viral di media sosial David menggunakan mobil Mazda dengan pelat nomot dinas kepolisian palsu
-
Kenapa Pantai Widodaren viral? Keberadaannya belum banyak yang tahu. Namun belakangan ini, pantai ini viral karena keindahannya.
-
Bagaimana polisi tersebut disekap? Saat aksi percobaan pembunuhan itu dilakukan, korban memberontak sehingga pisau badik yang dipegang pelaku N mengenai jari korban dan mengeluarkan darah. "Selanjutnya tersangka N melakban kedua kaki agar korban tidak berontak.
-
Mengapa kejadian ini viral? Tak lama, unggahan tersebut seketika mencuri perhatian hingga viral di sosial media.
-
Kenapa pangkat polisi penting? Selain itu pangkat juga merupakan syarat mutlak yang perlu dimiliki oleh anggota Polri jika hendak mendapatkan amanat untuk mengemban jabatan tertentu.
Bahkan, hal itu berkali-kali ditekankan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo. Masuk Polisi Gratis!
"Yang ngomong (harus bayar) bohong itu. Jadi saya pastikan masuk polisi tidak ada yang bayar," tegas Kapolri.
Malah, Kapolri meminta masyarakat segera melaporkan saat menemui adanya pungutan liar (Pungli) ketika mendaftar masuk polisi.
"Nanti kalau ada informasi seperti itu bisa dilaporkan ke Propam, nanti kita proses. Itu oknum!" tegasnya.
Guna meyakinkan masyarakat tidak adanya pungutan biaya, seluruh tes penerimaan Polri digelar terbuka.
Disiarkan secara langsung oleh seluruh Polda se-Indonesia melalui media sosial seperti Instagram. Masyarakat dan keluarga dari para peserta pun bisa dapat menyaksikan proses rekrutmen ini.
"Untuk meyakinkan peserta tes dan orang tua agar percaya dengan kemampuan masing-masing tidak mudah tertipu oleh orang-orang yang tidak bertanggungjawab. Untuk memitigasi aksi Pungli tersebut," ujar Asisten Kapolri Bidang Sumber Daya Manusia (As SDM) Irjen Dedi Prasetyo.
Hotline Pengaduan
Untuk mencegah praktik percaloan tersebut SSDM Polri juga telah membuka layanan hotline di nomor 085773760016. Sehingga, hal ini memudahkan masyarakat atau siapapun yang ingin melakukan pengaduan atau memberikan informasi seputar adanya dugaan pelanggaran ataupun dugaan penyimpangan terkait proses rekrutmen.
"Kami terbuka, mendengar dan menyerap semua aspirasi dan informasi dari seluruh lapisan masyarakat. Semua ini dilakukan untuk semakin meningkatkan rasa kepercayaan publik terhadap Polri," ungkapnya.
Rangkaian tes yang akan dijalani calon siswa (Casis) Polri meliputi, Computer Assisted Test (CAT) Akademik dan Test Kompetensi Keahlian (TKK). Setelah melewati tahap ini, peserta pun masih mengikuti test Pemeriksaan Kesehatan Polri dan Pemeriksaan Kesehatan TNI (RIKKES) tahap II.
Selanjutnya, casis Polri yang lolos tes Tahap I akan lanjut ke Tahap II. Yaitu Uji Jasmani. Jika lolos tahap ini, ia pun lanjut untuk mengikuti test Penelusuran Mental Kepribadian (PMK).
Bila dianggap lolos pada semua tahapan itu, Iqbal pun dapat mengikuti Sidang Penetapan Kelulusan Akhir Tingkat Panda (Panitia Daerah). Pada tahapan ini, akan diumumkan penetapan kelulusan untuk mengikuti pendidikan Bintara dan Tamtama serta pengumuman bagi Catar Akpol untuk mengikuti seleksi tingkat pusat.
Kisah Humanis di Balik Tes Casis Polri
Seorang bernama Muhammad Iqbal membuat terenyuh hati seorang Perwira Menengah (Pamen) Polri. Bukan tanpa alasan, hati Kasubbag Dalpers Polda Riau ini menjadi tersentuh. Sebab, pemuda itu telah memakai kaos 'robek' saat mendaftar polisi di Polda Riau.
Pamen Polri bernama Kompol Alvin Agun Wibawa ini menceritakan kisahnya saat ia merasa iba dengan Iqbal. Kala itu, cuaca terlihat cukup cerah. Ia pun merapikan barisan para calon anggota Korps Bhayangkara.
Tiba-tiba pandangan dan langkah Alvin pun mendadak menjadi terhenti sejenak di antara barisan para peserta calon anggota polisi yang kompak memakai kaos berwarna putih.
Alvin melihat ada penampilan yang berbeda dari salah satu pakaian pendaftar anggota polisi. Orang yang dimaksudnya itu yakni Iqbal. Lantas, dengan segera ia langsung memanggil pemuda yang memiliki nama serupa dengan Kapolda Riau itu.
Setelah dihampirinya, Alvin pun menanyakan ihwal kaos robek yang dikenakan untuk mendaftar anggota polisi. Kemudian dengan sedikit gugup, Iqbal memberanikan diri untuk bercerita tentang kehidupannya yang sehingga membuat hati Alvin menjadi terenyuh usai mendengarkan cerita serta melihat raut wajahnya.
"Saya sih terenyuh ya, maksudnya kasihanlah secara manusia. Ternyata dia tidak ada uang. Pinjam baju temannya, gitu. Dan dia kan kemarin masih tes kesehatan," tutur Alvin saat berbincang dengan merdeka.com, Minggu (11/6).
Usai mendengar cerita Iqbal, tanpa harus berpikir panjang. Eks Kapolsek Tualang Polres Siak ini pun memanggil anggotanya dan meminta tolong untuk membelikan kaos baru untuk Iqbal.
Tak berselang lama, kaos pun datang. Alvin pun langsung memberikannya kepada Iqbal dan memintanya untuk segera pergi ke kamar mandi mengganti pakaiannya itu. Dengan segera, ia pun langsung bergegas untuk memakai baju yang baru dibelikannya.
"Ini baju buat kamu ya, langsung pakai. Habis ini kamu ke kamar mandi pakai yang ini, nanti bilas mandi kamu juga pakai yang ini ya. Semoga kamu lulus ya," ujar Alvin saat memberikan kaos yang ia belinya itu.
Meski sempat memakai baju robek, menurutnya bukan tanpa alasan bagi dirinya untuk tidak bisa lolos pada tahapan test kesehatan yang dilaksanakan oleh Polda Riau. Karena, ia mampu lolos pada test kesehatan yang saat itu diikutinya. Sehingga, Iqbal dapat mengikuti test selanjutnya yaitu psikologi.
Bukan hanya mengikuti test psikologi saja anak dari ibu penjual lontong ini harus dapat mewujudkan impiannya. Karena, Iqbal yang memang sudah ditinggal ayahnya pergi menghadap tuhan ini harus mengikuti sejumlah test lainnya.
(mdk/rhm)