Bikin Bangga, Kota yang Bersebelahan dengan Malaysia Ini Raih Adipura
Semangat untuk memoles wajah kota itu pun akhirnya berhasil mengantarkan Dumai meraih Piala Adipura dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) untuk pertama kalinya sejak berdiri 24 tahun silam.
Sebagai salah satu pintu masuk utama dari negara tetangga, Kota Dumai harus terus tampak menawan. Dumai, salah satu kota penting di Provinsi Riau itu ibarat wajah terdepan Indonesia.
Berbatasan langsung dengan Selat Malaka dan pintu masuk ribuan wisatawan mancanegara, terutama negara tetangga Malaysia dan Singapura, kebersihan kota menjadi hal penting yang diperhatikan pemerintah setempat.
-
Siapa Maimur Azum? Nama aslinya Maimur Azum. Sebagian memanggilnya putri wangi atau Iparhan karena tubuhnya sangat harum. Konon kecantikannya tersohor melintas stepa dan pegunungan Tianshan hingga terbawa ke dalam Kota Terlarang tempat Kaisar bertahta.
-
Siapa Aipda Purnomo? Purnomo tercatat sebagai anggota kepolisian Polres Lamongan.
-
Dimana aksi prank pocong di Dumai ini dilakukan? Para remaja itu melakukan aksi prank pocong di pinggir jalan dengan target para pengendara yang tengah melaju.
-
Dimana letak Dusun Semilir? Terletak di Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, tempat ini menawarkan berbagai atraksi yang menarik serta pemandangan alam yang indah.
-
Kapan Tari Dulang dipertunjukkan? Tarian tersebut lazim dipertunjukkan saat masa selesai masa panen dan sebagai salah satu simbol ungkapan rasa syukur masyarakat setempat kepada Allah SWT atas panen yang melimpah.
-
Kapan durian Si Layung dipetik? Jam-jam tersebut memang menjadi daya tarik, karena warnanya yang indah dengan pemandangan matahari terbit.
Terlebih lagi, perkembangan kota itu terbilang begitu pesat. Dalam satu dasawarsa terakhir ini, kota itu telah menjelma menjadi penopang ekonomi Sumatera. Terlebih lagi usai tersambungnya tol trans Sumatera yang diresmikan Presiden Jokowi, 2020 lalu. Beragam persoalan sosial dan kebersihan tentu jadi tantangan.
Semangat untuk memoles wajah kota itu pun akhirnya berhasil mengantarkan Dumai meraih Piala Adipura dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) untuk pertama kalinya sejak berdiri 24 tahun silam.
"Alhamdulillah, Dumai berhasil meraih penghargaan Adipura yang pertama sejak berdiri 20 April 1999 lalu," ujar Wali Kota Dumai Paisal saat dihubungi merdeka.com, Rabu (1/3).
Paisal menyebutkan, berbagai sejarah telah ditorehkan oleh para pemimpin Kota Dumai. Namun untuk penghargaan tertinggi di bidang kebersihan lingkungan perkotaan, baru bisa diukir di masa kepemimpinan Paisal sebagai wali kota.
Khidmat Kebersihan Pemerintah Kota Dumai merupakan salah satu program unggulan Paisal. Ada 353 orang petugas kebersihan khusus menangani sampah di kota industri tersebut.
"Program Dumai Berkhidmat itu difokuskan dalam mengatasi permasalahan sampah dan kebersihan lingkungan serta keindahan akhirnya membuahkan hasil Piala Adipura," kata Paisal.
Penghargaan Adipura diterima Paisal yang diserahkan Menteri Lingkungan Hidup, Siti Nurbaya di auditorium Dr Soedjarwo, Gedung Manggala Wanabakti Jalan Gatot Subroto, Jakarta Pusat.
Paisal mengaku sangat bersyukur, berkat kerja keras seluruh stakeholder dan segenap lapisan elemen masyarakat dalam mewujudkan Dumai Kota Idaman yang bersih dan asri melalui khidmat kebersihan.
Paisal membeberkan strateginya dalam pengelolaan sampah. Seperti tenaga kebersihan 353 orang, sarana prasana kendaraan. Baik roda tiga, truck hingga ekskavator dan buldozer.
"Kita siapkan relawan-relawan kebersihan di tingkat kelurahan 5 sampai 10 orang. Lalu kendaraan roda tiga yang mengambil dari rumah ke rumah. Secara bertahap kita melengkapi sarana dan prasarana, baik kendaraan juga pengolahan TPA yang terus kita benahi," jelasnya.
Paisal juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh elemen masyarakat, baik itu dinas terkait, maupun masyarakat yang selalu menjaga kebersihan lingkungan dengan tidak membuang sampah sembarangan.
"Dan yang tak kalah pentingnya secara edukasi kita selalu menghimbau masyarakat untuk membuang sampah pada tempatnya," kata Paisal.
Paisal menerangkan, kendaraan roda tiga dianggarkan pada tahun 2021/2022 sebanyak 73 unit dengan jumlah tenaga kebersihan sebanyak 87 orang. Kendaraam itu tersebar di Kecamatan Dumai Kota, Dumai Barat, Dumai Timur dan Dumai Selatan.
"Kita juga memiliki 9 unit amrol truck, 16 unit dump truk, 2 unit ekskavator dan 1 unit buldozer. Kalau bak sampah kita punya 26 unit," terang Paisal.
Untuk tempat pengelolaan sampah terpadu (TPS) Dumai, memiliki tempat pembuangan akhir (TPA) Mekar Sari. Tempat itu memiliki kapasitas produksi sampah 45 ton per hari.
Instalasi pengelolaan sampah terpadu tersebut membantu pengelolaan sampah di TPA Mekar Sari yang sudah melebihi kapasitas. Sejumlah petugas juga ditempatkan di sana.
"Jadi untuk sampah ini memang menjadi masalah semua daerah. Kita sejak awal dilantik, sampah menjadi prioritas yang kita gesa. Berbagai usaha yg kita lakukan hingga akhirnya diganjar dengan Piala Adipura," kata Paisal.
Ratusan petugas kebersihan di Kota Dumai memiliki tugas masing-masing. Di antaranya 98 orang penyapu jalan, 80 pengangkut sampah ke truk, 28 sopir truk, 3 orang pengangkut roda tiga, 5 orang petugas alat berat di TPA.
"Kemudian 22 orang petugas di TPA dan TPS, 87 orang petugas di 4 kecamatan, 10 oraang petugas retribusi, 3 orang petugas TPS3R, serta 17 orang sebagai pengawas. Terima kasih untuk 353 petugas kebersihan yang telah berjasa untuk Dumai," pungkasnya.
(mdk/ray)