BIN Sebut Keaktifan Generasi Milenial di Medsos Rentan Terpapar Radikal
Wawan menyebut generasi milenial yang menjadi sasaran utama yaitu mereka yang masih rentan usia sekitar 17 sampai 24 tahun yang mudah terpapar dengan akses internet. Kemudian dampaknya, bisa membangun lone wolf atau serangan seorang diri yang merupakan aksi paling memungkinkan terjadi kedepannya.
Badan Intelijen Negara (BIN) menemukan faktor generasi milenial saat ini sangat rentan menjadi target utama perekrutan kelompok teroris, lantaran aktifnya generasi milenial dalam menggunakan sosial media sangat mudah mengakses ideologi radikal.
"Kemudian menggunakan milenial dari pencarian jadi diri serta masalah pribadi membuat kalangan milenial rentan terpapar paham radikal," kata Deputi VII BIN Wawan Hari Purwanto saat diskusi virtual, Selasa (31/8).
-
Kapan organisasi intelijen resmi pertama di Indonesia dibentuk? Setelah era Budi Utomo, makin banyak organisasi pemuda dan kondisi politik Indonesia juga makin 'panas'. Momen ini juga yang bikin intel masuk dalam lembaga yang terorganisir, yaitu dalam Dinas Reserse Umum yang dibentuk tahun 1920-an.
-
Siapa yang menyerahkan kekuasaan atas wilayah Jakarta Raya kepada Pemerintah Republik Indonesia? Hal tersebut diawali dengan penandatanganan dokumen-dokumen peralihan kekuasaan atas wilayah Jakarta Raya dari tangan Co Batavia en Ommenlenden kepada Basis Co Jakarta Raya.
-
Kenapa Strategi Nol Bersih IKN Nusantara dibentuk? Strategi ini berfungsi sebagai "kompas" bagi Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) dalam merencanakan, mengembangkan, dan mengelola kota untuk mencapai netralitas karbon pada tahun 2045.
-
Di mana banjir terjadi di Jakarta? Data itu dihimpun hingga Jumat 15 Maret 2024 pada pukul 04:00 WIB. "Kenaikan status Bendung Katulampa dan Pos Pantau Depok menjadi Siaga 3 (Waspada) dari sore hingga malam hari serta menyebabkan genangan di wilayah DKI Jakarta," kata Kepala Pelaksana BPBD DKI Jakarta, Isnawa Adji dalam keterangan tertulis, Jumat (15/3).
-
Kapan Indonesische Persbureau didirikan? Sejarah jurnalisme dan pemberitaan di Indonesia mulai berkembang pada November 1913.
-
Apa yang diumumkan oleh BPBD DKI Jakarta? Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mengumumkan, cuaca ekstrem berpotensi melanda Ibu Kota hingga 8 Maret 2024.
Wawan menyebut generasi milenial yang menjadi sasaran utama yaitu mereka yang masih rentan usia sekitar 17 sampai 24 tahun yang mudah terpapar dengan akses internet. Kemudian dampaknya, bisa membangun lone wolf atau serangan seorang diri yang merupakan aksi paling memungkinkan terjadi kedepannya.
"Akhirnya tercatat beberapa alasan anak muda rentan terpapar radikalisme, diantaranya kemudahan mengakses internet dan banyaknya waktu luang. Konten dan narasi radikal ini disebar dengan mudah dan diakses generasi mudah langsung ke gadget termasuk dia bisa tanya jawab," ujarnya.
Terlebih ketika aktif menggunakan gadget, kata Wawan, generasi milenial cenderung sedang mencari jati diri serta eksistensi yang dapat dengan mudah dimasuki paham radikal, melalui konten-konten di media sosial.
"Penyebaran paham radikal yang sering kali dibumbui narasi heroisme banyak dikirim ke gadget-gadget anak muda untuk merangsang mereka bergerak," jelasnya.
Lantas, Wawan mengutip kondisi satu tahun ke belakang dengan kemajuan internet telah memberikan dampak naiknya sikap intoleran. Seperti survei Wahid Institute tahun 2020, sikap intoleransi di Indonesia juga cenderung meningkat dari sebelnya sekitar 46% dan saat ini menjadi 54%.
"Sementara itu studi mukthahir di PPIK UIN Jakarta tahun 2021 menyebutkan sebanyak 24,89% mahasiswa memiliki sikap toleransi beragama yang rendah. Dan sebanyak 5,27% lainnya tergolong memiliki sikap toleransi beragam yang sangat rendah," katanya.
Baca juga:
Polda Kalsel Sasar Lingkungan Kampus untuk Tangkal Paham Radikal
Tangkal Radikalisme, BNPT-Kemensos Resmikan Warung NKRI
Ketua MPR Sebut Perlu Vaksinasi Ideologi Cegah Radikalisme dan Komunisme
Lawan Bangkitnya Paham Radikalisme saat Pandemi, Ketua MPR Usul 'Vaksinasi Ideologi'
Era Globalisasi, Indonesia Butuh Benteng Penangkal Ideologi selain Pancasila
Ketua MPR: Kurangnya Nasionalisme Generasi Muda Jadi 'Bom Waktu'