Blak-blakan Hasto Sebut Sosok Jokowi Hendak Ambil Alih PDIP, Begini Bantahan Istana
Tuduhan itu, diantaranya skenario tiga periode dan ingin merebut partai politik lain.
Kantor Staf Presiden (KSP) merespons terkait tuduhan-tuduhan yang ditujuan kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi). Tuduhan itu, diantaranya skenario tiga periode dan ingin merebut partai politik lain.
Tenaga Ahli Mayda KSP Asep Cuwantoro, menegaskan bahwa tuduhan tersebut tidak benar. Sebab, tak Asep menekankan para pengkritik tidak bisa menyampaikan fakta-fakta hukum dan fakta-fakta lain untuk membuktikan tuduhan tersebut.
"Kami nyatakan tuduhan tersebut tidak benar dan tidak berdasar," kata Asep, dalam keterangan video di Jakarta, Kamis (15/8).
Dia pun melihat tuduhan tersebut, sebagai upaya sistematis untuk menjatuhkan dan men-downgrade Presiden Jokowi yang sampai hari ini masih memiliki approval rating tinggi.
"Kami melihat adanya upaya sistematis untuk menjatuhkan men-downgrade Presiden Jokowi yang sampai hari ini approval masih tinggi," ujar dia.
Lebih lanjut, Asep pun menyebut sampai hari ini Presiden Jokowi tetap fokus untuk menyelesaikan kerja-kerja yang telah ditetapkan sampai dengan 20 Oktober 2024.
"Kami pun sebagai staf yang ada di istana selalu diingatkan untuk tetap fokus bekerja mencapai program yang telah ditetapkan," tegas Asep.
Asep menegaskan, sebagai tokoh keturunan Jawa, Presiden Jokowi pasti pahan etika dalam berkomunikasi dengan partai politik. Sehingga, tuduhan-tuduhan tersebut tidak benar.
"Sebagai orang Jawa tentu presiden Jokowi paham betul bagaimana etika berkomunikasi dengan partai politik beliau sangat menghormati independensi internal partai politik," ujar dia.
"Adapun kedekatan beliau dengan parpol semata-mata hanya untuk kelancaran dan kesuksesan program kerja pemerintahan," imbuh Asep.
Blak-blakan Hasto
Sebelumnya, secara terbuka Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengungkap sosol yang disebut Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri hendak ambil alih PDIP. Sosok tersebut adalah Presiden Joko Widodo (Jokowi).
"Itu pernah saya sampaikan di dalam beberapa diskusi, karena ada seorang mantan menteri yang kemudian dihubungi oleh menteri dalam kabinet Bapak Jokowi, yang menyatakan keinginan dari Pak Jokowi untuk menduduki posisi Ketua Umum PDI Perjuangan," kata Hasto di Gedung KPK, Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis (15/8).