Blak-blakan Mahfud MD Batal Jadi Cawapres Dampingi Jokowi di Pemilu 2019
Ia kilas balik pada tahun 2019 lalu. Batal menjadi wakil presiden yang akhirnya dipilih Mar'ruf Amin saat itu menjabat Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI).
Menko Polhukam Mahfud MD blak-blakan saat batal jadi calon wakil presiden (Wapres) mendampingi Jokowi pada PIlpres 2019 lalu. Ia meyakini tidak ada yang harus disesali dari kegagalan.
"Kearifan bangsa kita itu terkadang mengatakan kegagalan itu hanya skenario Tuhan untuk memberikan yang terbaik bagi yang sudah berusaha dengan baik," ujar Mahfud MD dikutip merdeka.com dari podcast youtube Sekretariat Negara, Selasa (30/5).
-
Mengapa Mahfud MD dikabarkan mundur dari Menko Polhukam? Dia menilai, mundurnya Mahfud dari kabinet lantaran ingin fokus berkampanye dan mengikuti kontestasi di Pilpres 2024.
-
Apa yang dilakukan Mahfud Md selama menjadi Menko Polhukam? Selama menjabat sebagai Menko Polhukam, ada sejumlah gebrakan yang pernah dilakukan oleh Mahfud Md. Salah satunya, Menko Polhukam Mahfud Md membentuk tim gabungan pencari fakta (TGPF) untuk mengusut kasus Intan Jaya, Papua yang menewaskan empat orang, yakni warga sipil dan pendeta serta dua anggota TNI.
-
Apa pesan Mahfud MD kepada Pangdam, Bupati, dan Wali Kota? Untuk itu Mahfud berpesan kepada Pangdam, Bupati, Wali Kota agar tidak menjemput dan menjamunya setiap ke daerah.
-
Siapa yang membantah pernyataan Mahfud MD? Hal ini pun dibantah langsung oleh Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Hadi Tjahjanto.
-
Siapa yang menanyakan kepada Mahfud MD tentang sikapnya? Hal itu disampaikan Mahfud saat menjawab pertanyaan dari Maria Simbolon.
-
Siapa yang mengonfirmasi soal kabar pengunduran diri Mahfud MD? Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia mengaku belum mendapatkan informasi resmi terkait hal tersebut. Namun, dia mengaku mendengar kabar burung soal pengunduran diri Mahfud MD.
Ia kilas balik pada tahun 2019 lalu. Batal menjadi wakil presiden yang akhirnya dipilih Mar'ruf Amin saat itu menjabat Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI).
"Waktu itu 2019 mau jadi wakil presiden, tapi akhirnya ndak jadi. Lalu saya pikir apa ya, nikmat Tuhan apalagi yang harus saya rasakan waktu itu," tuturnya.
Saat itu, emosi Mahfud terbendung. Ia mengingat pengorbanan orang lain. "Lho saya ini mau jadi wakil presiden, ndak jadi. Apakah saya harus sedih, marah? tidak," kata Mahfud.
Mahfud membeberkan alasannya. Ia mengingat sejarah bapak pendiri bangsa, Bung Karno. Yang dijatuhkan setelah 20 tahun berjuang untuk bangsa.
"Dulu Bung Karno sudah berkuasa jadi presiden 20 tahun dijatuhkan. Saya belum jadi, ndak pernah jatuh dan saya ndak kehilangan apa-apa. Sedangkan Bung Karno itu berkorban hampir seluruh hidupnya, dijatuhkan begitu," ceritanya.
Hal yang sama menimpa Soeharto. Yang setelah 32 tahun berkuasa bak kaisar, akhirnya dijatuhkan pada peristiwa 21 Mei 1998.
"Betapa Pak Harto sakit waktu itu. Nah saya ini belum jadi apa-apa. hanya tidak jadi kok mau marah, ndak," tuturnya.
(mdk/rhm)