BMKG: Gempa M 5,2 Kota Jayapura Papua Akibat Aktivitas Sesar Aktif
Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan, gempa tersebut mengalami mekanisme pergerakan geser.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengungkap penyebab gempa dengan magnitudo 5,2 mengguncang Kota Jayapura, Papua. Gempa terjadi hari ini pukul 13.28 WIB.
Kepala BMKG Dwikorita Karnawati menyebut, berdasarkan lokasi episentar, gempa yang terjadi di Kota Jayapura dipicu aktivitas sesar aktif. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan, gempa tersebut mengalami mekanisme pergerakan geser.
-
Kenapa BPH Migas memantau pasokan BBM di Papua Barat Daya? “Kami tentu ingin mengetahui kondisi terkini dari penyediaan dan pendistribusian BBM, khususnya untuk area Papua dan Maluku dengan ragam tantangan yang dimiliki. Hingga saat ini, kondisi stok BBM di Papua Barat Daya dalam kondisi aman,” tutur Erika saat ditemui di Fuel Terminal Sorong, Sorong, Provinsi Papua Barat Daya, Rabu (10/07/2024).
-
Bagaimana cara BPPTKG mengamati aktivitas Gunung Merapi? Kepala BPPTKG Yogyakarta, Agus Budi Santoso, mengatakan bahwa berdasarkan pengamatan selama enam jam, lava pijar mengalir ke arah barat daya atau ke arah Kali Bebeng.
-
Bakat apa yang dimiliki Gempi? Gempita Nora Marten saat ini telah menginjak usia 9 tahun. Bagi mereka yang telah mengikuti perjalanan hidupnya sejak bayi hingga sekarang, tentu tidak percaya melihatnya tumbuh sebesar ini. Walaupun usianya masih muda, Gempi menunjukkan bakat yang luar biasa.
-
Dimana BMKG memprakirakan cuaca cerah? Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprakirakan cuaca di Jakarta dan Kepulauan Seribu cerah dan cerah berawan pada Sabtu (30/9).
-
Kapan Gempi menunjukkan bakat berenang? Hal ini dapat dilihat dari unggahan Gisel beberapa waktu yang lalu. Di dalam gambar-gambar itu, Gempi sedang menjalani pelajaran berenang.
-
Bagaimana BMKG Tuban mencatat jumlah gempa susulan? "Sekarang ini, gempa susulan ke-193 kali yang tercatat sampai 20.28 WIB," kata Kepala BMKG Tuban, Zem Irianto Padama di Tuban, Jawa Timur, Sabtu malam (23/3).
“Memperhatikan lokasi hiposenter, gempa ini merupakan dangkal akibat adanya aktivitas sesar aktif,” kata Dwikorita dalam konferensi pers, Kamis (9/2).
Dia menyebut, gempa ini terjadi di darat Kota Jayapura pada kedalaman 10 km. Sejumlah daerah terdampak gempa tersebut.
Kota Jayapura merasakan guncangan dengan skala V MMI. Artinya, getaran dirasakan semua penduduk dan membangun orang tidur. Getaran dengan skala V MMI ini bisa mengakibatkan dinding retak.
Kemudian Kabupaten Keerom merasakan guncangan dengan skala III sampai IV MMI. Ini menunjukkan, getaran dirasakan nyata dalam rumah, seakan-akan ada truk berlalu.
“Dirasakan pula di Kabupaten Jayapura dengan skala III MMI. Artinya getaran terasa dalam rumah, seakan-akan truk berlalu. Gempa ini menimbulkan kerusakan di beberapa bangunan Jayapura,” sambung Dwikorita.
Tak Picu Tsunami
Dwikorita memastikan, gempa magnitudo 5,2 yang mengguncang Kota Jayapura tak memicu tsunami. Kepastian ini berdasarkan hasil pemodelan numeris.
"Tidak berpotensi tsunami," tegas Dwikorita.
Dia menyebut, gempa magnitudo 5,2 di Kota Jayapura merupakan hasil pengukuran terbaru. Diberitakan sebelumnya, gempa yang terjadi di Papua bermagnitudo 5,4.
Salah satu warga Kota Jayapura, Djefri mengaku kaget saat gempa terjadi. Dia mengaku sedang bersama teman-temannya mengikuti rapat di lantai dua salah satu cafe di seputaran Abepura.
"Aduh, saya gemetaran, tadi dengan teman-teman sedang rapat di lantai, tiba-tiba gempa, kami pun berlarian keluar cafe untuk menyelamatkan diri ke tempat yang lebih aman," ucap Djefri, dengan wajah pucat.
Akibat gempa tersebut, para pasien di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dok 2 Jayapura, dievakuasi dari dalam ruangan pasien ke tempat parkiran.