BMKG Imbau Warga Berkulit Sensitif Hati-hati dengan Hujan di Lokasi Karhutla
"Ketika ada hujan, bukan berarti bisa berpesta, karena hujan yang membersihkan asap itu sangat berbahaya," kata Kasubdit Analisis Informasi Iklim BMKG Adi Ripaldi.
Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika meminta relawan Aksi Cepat Tanggap dan masyarakat berkulit sensitif di wilayah terkena dampak kebakaran hutan dan lahan (karhutla) mewaspadai hujan di sekitar daerah itu. Sebab, hujan tersebut berbahaya bagi kesehatan kulit.
"Ketika ada hujan, bukan berarti bisa berpesta, karena hujan yang membersihkan asap itu sangat berbahaya," kata Kasubdit Analisis Informasi Iklim BMKG Adi Ripaldi di Humanity Distribution Center (HDC) ACT di Gunung Sindur, Bogor seperti dikutip Antara, Senin (23/9).
-
Kapan Kebun Bibit Wonorejo buka? Kebun Bibit Wonorejo buka setiap hari dari pukul 08.00 WIB hingga 18.00 WIB.
-
Kapan Hutan Pinus Pengger buka? Hutan Pinus Pengger buka setiap hari mulai pukul 07.00 pagi hingga 17.00 sore.
-
Kapan Waduk Kembangan buka? Jam operasional Waduk Kembangan adalah setiap hari, mulai pukul 07.00 hingga 19.30 WIB.
-
Apa yang terbakar di Kebagusan? Sebuah bangunan rumah dua tingkat yang berada di Jalan Kebagusan Raya, RT. 004, RW.04, Nomor 5, Kelurahan Kebagusan, Kecamatan Pasar Minggu, Jakarta Selatan.
-
Kapan Kebun Buah Mangunan buka? Tempat ini buka setiap hari mulai pukul 05.00 hingga 17.30 WIB.
-
Bagaimana MKMK dibentuk? Ketiga orang ini dipilih secara aklamasi oleh seluruh hakim konstitusi.
Dia mengatakan hujan tersebut memiliki tingkat keasaman yang tinggi. Sehingga akan menyebabkan gatal-gatal bagi orang yang berkulit sensitif yang berada di wilayah terdampak kebakaran hutan dan lahan.
Bagi masyarakat dan relawan yang berkulit sensitif, dia menyarankan mereka tidak bersinggungan secara langsung dengan air hujan.
"Beberapa orang yang kulitnya sensitif, pasti menimbulkan gatal-gatal. Kalau dipakai untuk mencuci muka juga bisa membuat iritasi buat mata kita," kata dia.
Bagi orang berkulit sensitif dan sudah terkena air hujan di wilayah karhutla, dia meminta untuk membasuhnya dengan air biasa yang ada di dalam rumah.
Selain tidak sehat bagi kulit, dia juga menyebut tingkat keasaman hujan yang terjadi di wilayah terdampak kebakaran hutan dan lahan juga tidak baik untuk pertumbuhan tanaman.
"Tanaman pun tidak akan bagus akibat dari campuran debu atau partikulat hujan yang terjadi di karhutla," kata dia.
Adi menambahkan meskipun fluktuatif, tingkat kualitas udara di wilayah karhutla sudah dalam kategori sangat berbahaya. Oleh karena itu, dia mengimbau relawan dan masyarakat untuk benar-benar berhati-hati dan sebisa mungkin menghindari paparan langsung udara di tempat terbuka di wilayah terdampak kebakaran hutan dan lahan.
Baca juga:
2019, Luas Karhutla di Indonesia Capai 328.724 Hektare
Wiranto Harap Hujan Bisa Selesaikan Masalah Kebakaran Hutan dan Lahan
Terbang ke Amerika Saat Karhutla, Gubernur Jambi Hadiri Hari Pramuka Dunia
Polda Sumsel Rekomendasikan Cabut Izin PT HBL karena Langgar Aturan
Pelaku Karhutla, Direktur PT HBL Akui Tak Miliki Personel & Alat Atasi Kebakaran