BMKG Pasang Sensor Dampak Erupsi Gunung Anak Krakatau di Pulau Sebesi
Alat tersebut dipasang di Pulau Sebesi di Selat Sunda dan bisa live ke server Automatic Weather Station (AWS) Rekayasa di BMKG.
Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) telah memasang sensor water level dan sensor curah untuk mengantisipasi dini dampak erupsi Gunung Anak Krakatau terhadap tinggi gelombang laut.
Alat tersebut dipasang di Pulau Sebesi di Selat Sunda dan bisa live ke server Automatic Weather Station (AWS) Rekayasa di BMKG.
-
Kapan sanggar batik Krakatoa didirikan? Gambarkan kondisi alam Cilegon dan Banten Keberadaan batik yang didirikan oleh pasangan suami istri Helldy Agustian dan Hany Seviatry pada 2014 ini tak terlepas dari dari minatnya akan batik dan sosial budaya di kotanya.
-
Kapan Gunung Krakatau meletus dan menyebabkan tsunami dahsyat? Letusan dahsyat Gunung Krakatau terjadi pada 27 Agustus 1883.
-
Bagaimana cara BPPTKG mengamati aktivitas Gunung Merapi? Kepala BPPTKG Yogyakarta, Agus Budi Santoso, mengatakan bahwa berdasarkan pengamatan selama enam jam, lava pijar mengalir ke arah barat daya atau ke arah Kali Bebeng.
-
Di mana gunungan Kakung diarak dalam Garebeg Besar? Arak-arakan empat ekor gajah serta bregada Dragunder dan bregada Plangkir mengawal gunungan Kakung dari Keraton Yogyakarta hingga tiba di Pura Pakualaman pada pukul 11.00 WIB.
-
Di mana letak Gunung Karang? Lokasinya ada di Kabupaten Pandeglang, dengan ketinggian 1.778 meter di atas permukaan laut.
-
Kapan Gunung Bromo akan ditutup? "Kawasan taman nasional ditutup pada 21 Juni pukul 00.00 WIB, hingga 24 Juni 2024 pukul 24.00 WIB," kata Septi dilansir dari Antara, Senin (17/6).
Kepala Bidang Informasi Gempa Bumi dan Peringatan Dini Tsunami BMKG Daryono mengatakan, perlunya memahami penyebab tidak muncul peringatan saat terjadi tsunami di Selat Sunda pada Sabtu (22/12) malam lalu.
Pascabencana itu, dia mengungkapkan, BMKG kemudian merintis sistem peringatan dini tsunami akibat longsoran lereng Gunung Anak Krakatau yang dinamai Indonesia Seismic Information System (InaSEIS). Sistem ini beroperasi di Selat Sunda berbasis pemantauan intensitas gempa skala lokal.
"Hingga saat ini di dunia belum ada sistem peringatan dini tsunami akibat longsoran lereng vulkanik. Namun, BMKG merancang permodelan mandiri," kata Daryono seperti dilansir dari Antara, Rabu (2/1).
BMKG berharap sistem yang dirintis ini dapat memberikan manfaat pada peringatan dini tsunami di Selat Sunda.
BMKG kembali menegaskan, hingga saat ini terkait gempa bumi terlebih tsunami belum bisa diprediksi, jadi jika banyak beredar terkait prediksi gempa dan tsunami abaikan saja berita tersebut.
BMKG dan Badan Geologi juga terus memantau perkembangan Gunung Anak Krakatau. Jadi pastikan untuk memantau perkembangan beritanya hanya dari aplikasi InfoBMKG dan aplikasi MAGMA INDONESIA.
Baca juga:
Hoaks, BMKG Tak Pernah Sebarkan Rekaman Gunung Anak Krakatau akan Meletus
Pengungsi Korban Tsunami Mulai Resah Tunggu Kepastian Kondisi GAK
Separuh Tubuh Gunung Anak Krakatau Hilang, Aktivitas Vulkanik Berkurang
Usai Erupsi, Tinggi Gunung Anak Krakatau Menyusut
Pagi Ini, Gunung Anak Krakatau Alami Empat Kali Letusan
PVMBG: Erupsi Gunung Anak Krakatau Sudah Berhenti