BMKG: Peringatan Dini Banjir Jakarta Dikeluarkan Seminggu Sebelumnya
Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati menjelaskan, terjadi pemendekan siklus cuaca ekstrem di Indonesia. Siklus cuaca ekstrem yang biasanya terjadi selama 20 tahun atau 30 tahunan kini memendek hanya lima tahunan.
Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati menjelaskan, terjadi pemendekan siklus cuaca ekstrem di Indonesia. Siklus cuaca ekstrem yang biasanya terjadi selama 20 tahun atau 30 tahunan kini memendek hanya lima tahunan.
"Artinya apa? Kenapa bisa demikian? Meskipun hujannya tinggi tapi perubahan lingkungan itu yang mempercepat siklus balik itu datang. Jadi ada pengaruhnya," papar dia di gedung BPPT, Jakarta, Jumat (3/1).
-
Di mana banjir terjadi di Jakarta? Data itu dihimpun hingga Jumat 15 Maret 2024 pada pukul 04:00 WIB. "Kenaikan status Bendung Katulampa dan Pos Pantau Depok menjadi Siaga 3 (Waspada) dari sore hingga malam hari serta menyebabkan genangan di wilayah DKI Jakarta," kata Kepala Pelaksana BPBD DKI Jakarta, Isnawa Adji dalam keterangan tertulis, Jumat (15/3).
-
Siapa yang menangani banjir di Jakarta? Dia menjelaskan, BPBD DKI Jakarta mengerahkan personel untuk memonitor kondisi genangan di setiap wilayah dan mengkoordinasikan unsur Dinas SDA, Dinas Bina Marga, Dinas Gulkarmat untuk melakukan penyedotan genangan dan memastikan tali-tali air berfungsi dengan baik bersama dengan para lurah dan camat setempat. "Genangan ditargetkan untuk surut dalam waktu cepat," ujar dia.
-
Siapa saja yang terdampak oleh banjir? Dampak banjir sangat luas dan kompleks, melibatkan aspek kesehatan, ekonomi, dan lingkungan. Banjir sering kali menyebabkan penyakit yang disebarkan melalui air, seperti kolera dan leptospirosis, yang dapat menyebar dengan cepat di antara populasi yang terdampak. Dari sisi ekonomi, banjir dapat menghancurkan tanaman pangan, merusak infrastruktur, dan menghentikan aktivitas bisnis, mengakibatkan kerugian finansial yang signifikan.
-
Di mana banjir di Bandung terjadi pada Kamis (11/1) lalu? Banjir disebabkan hujan deras yang mengguyur Bandung pada Kamis (11/1) lalu. Hujan lebat yang melanda Bandung sepanjang Kamis (11/1) lalu menyebabkan bencana banjir hingga vira di media sosial.
-
Apa saja dampak yang ditimbulkan oleh banjir? Banjir tidak hanya menghancurkan rumah dan infrastruktur, tetapi juga mengakibatkan kerugian ekonomi yang signifikan. Pertanian, yang sangat bergantung pada kondisi cuaca, sering kali paling terdampak.
-
Di mana banjir Jakarta pada tahun 1960 terjadi? Mengutip dari buku Sejarah Kota Jakarta 1950-1980 karya Edi Setyawati dkk mengatakan, pada awal tahun 1960 terjadi banjir di Jakarta, setelah mengalami musim hujan yang hebat sehingga 7 kelurahan sangat menderita, terutama daerah Grogol dan sekitarnya.
Oleh karenanya, dia mengatakan manusia juga harus bisa beradaptasi dengan perubahan ini. Di samping itu ia menekankan pentingnya mitigasi bencana. Utamanya yang menyangkut peringatan dini bencana.
Menurut Rita, sapaan akrab Kepala BMKG ini peringatan dini sebelum bencana banjir yang menimpa Jakarta dan sekitarnya sudah diberikan seminggu sebelumnya.
"Peringatan dini yang sudah disampaikan seminggu sebelumnya, tanggal 23, 27, 28 dan terakhir bersama Kepala BNPB tanggal 30 Desember ternyata dianggap kurang dahsyat," jelas dia.
Peringatan Dini Tidak Diantisipasi
Rita menambahkan peringatan dini yang disampaikan pihak seakan tidak diantisipasi oleh publik. Ia menganggap publik menafsirkan peringatan dini itu sebagai perkiraan yang tidak ada dasar perhitungannya.
Padahal, ia melanjutkan peringatan dini yang BMKG sampaikan merupakan suatu bentuk prakiraan yang dilandaskan pada perhitungan matematis.
"Dasarnya apa? Dasarnya data. Data dari mana? Tidak cukup data satelit, tapi data dari radar-radar. Kami memiliki puluhan radar kemudian data itu dihitung secara matematis dengan modeling," ungkapnya.
Bahkan ia menjelaskan, modeling saja tidak cukup. Ditambah lagi dengan data yang dihimpun dari stasiun cuaca yang tersebar di berbagai daerah.
"Sehingga mohon dengan sangat percayailah prakiraan. Memang bisa salah karena kami bukan Tahun. Tapi akurasi kami adalah 80 sampai 85 persen," terangnya.
Reporter: Yopi Makdori
Sumber: Liputan6.com
(mdk/bal)