BMKG Sebut Ada Tren Penurunan Intensitas Hujan di Jabodetabek pada Tahun Baru
Adapun kehadiran dari siklon tropis berdampak pada kecepatan angin dan gelombang tinggi bahkan dapat menyebabkan intensitas hujan yang tinggi.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) puncak curah hujan di Jabodetabek akan berlangsung lebih cepat pada tanggal 1 Januari 2023.
Apabila disebutkan sebelumnya, BMKG mengatakan puncak curah hujan akan terjadi antara tanggal 2 hingga 3 Januari 2023.
-
Kolak apa yang viral di Mangga Besar? Baru-baru ini ramai di media sosial war kolak di kawasan Mangga Besar, Jakarta Barat. Sebagaimana terlihat dalam video yang tayang di akun Instagram @noonarosa, warga sudah antre sejak pukul 14:00 WIB sebelum kedainya buka.
-
Apa yang terjadi pada bocah yang viral di Bandung? Viral Remaja Pukuli Bocah Lalu Mengaku sebagai Keponakan Mayor Jenderal Sekelompok remaja tmenganiaya dan mencaci bocah di Bandung, Jawa Barat. Videonya viral setelah seorang pelaku mengaku sebagai keponakan seorang jenderal.
-
Apa yang viral di Bangkalan Madura? Viral video memperlihatkan seekor anjing laut yang tidak sewajarnya dikarenakan berkepala sapi yang berada di Kabupaten Bangkalan, Provinsi Jawa Timur.
-
Apa yang viral di Babelan Bekasi? Viral Video Pungli di Babelan Bekasi Palaki Sopir Truk Tiap Lima Meter, Ini Faktanya Beredar video pungli di Babelan Bekasi. Seorang sopir truk yang melintas di kawasan Jalan Raya Babelan, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat merekam banyaknya aktivitas pungli baru-baru ini.
-
Di mana kuburan viral itu berada? Lokasi kuburan itu berada tengah gang sempit RT.03,RW.04, Kelurahan Pisangan Timur, Pulo Gadung, Jakarta Timur.
-
Apa yang sedang viral di Makassar? Viral Masjid Dijual di Makassar, Ini Penjelasan Camat dan Imam Masjid Fatimah Umar di Kelurahan Bangkala, Kecamatan Manggala, Kota Makassar viral karena hendak dijual.
Kepala BMKG Dwikorita Karnawati menjelaskan perubahan tersebut lantaran adanya badai tropis yang terjadi wilayah Flipina yang disebabkan adanya potensi pusat tekanan rendah atau disebut 'bibit'. Sehingga menyebabkan cuaca ekstrim di sejumlah wilayah Indonesia hilang.
"Bibit seakan-akan menghisap mengakibatkan cuaca ekstrem dan hujan sangat lebat itu tadi menjadi terurai menjadi tidak ada lagi. jadi itu setiap akan kejadian badai tropis itu selalu diawali dengan bibit," papar Dwikorita dalam press rilis virtualnya, Kamis (29/12).
Kemudian, dikatakan Dwi potensi pergerakan bibit juga kerap terjadi pada wilayah Australia bagian utara dan di Cina Selatan yang menginduksi terbentuknya peningkatan kecepatan angin lebih dari 25 not.
"Kondisi tersebut mampu meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan dan gelombang laut tinggi di sekitar bibit siklon tropis atau pusat tekanan rendah atau sirkulasi kronik," papar dia.
Adapun kehadiran dari siklon tropis berdampak pada kecepatan angin dan gelombang tinggi bahkan dapat menyebabkan intensitas hujan yang tinggi.
Fenomena tersebut pula yang menyebabkan kondisi cuaca di Indonesia saat ini mengalami cuaca ekstrem.
(mdk/ded)