BMKG Ungkap Penyebab Gempa Darat di Batang yang Robohkan Sekolah hingga Masjid
Hasil analisis BMKG, gempa bumi terletak pada koordinat 6.87° LS; 109.75° BT tepatnya di darat pada jarak 5 km arah Timur Laut Batang dengan kedalaman 6 Km.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Batang menyebut, tiga kecamatan di Kabupaten Batang terdampak gempa bumi dengan kekuatan 4,6 Magnitudo (MG).
BMKG Ungkap Penyebab Gempa Darat di Batang yang Robohkan Sekolah hingga Masjid
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengungkap penyebab gempa magnitudo 4,4 mengguncang wilayah Batang, Jawa Tengah, hari ini Minggu (7/7).
Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono mengatakan, gempa itu dipicu adanya aktivitas sesar aktif.
“Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis dangkal akibat adanya aktivitas sesar aktif,” kata Daryono, melalui keterangan tertulis, Minggu (7/7).
Hasil analisis BMKG, gempa bumi terletak pada koordinat 6.87° LS; 109.75° BT tepatnya di darat pada jarak 5 km arah Timur Laut Batang dengan kedalaman 6 Km.
“Hingga hari Minggu, 07 Juli 2024 pukul 14.54 WIB, hasil monitoring BMKG menunjukkan belum ada aktivitas gempabumi susulan (aftershock),” ucap Daryono.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Batang menyebut, tiga kecamatan di Kabupaten Batang terdampak gempa bumi dengan kekuatan 4,6 Magnitudo (MG).
Ketiganya adalah Kecamatan Warungasem, Kecamatan Batang dan Kecamatan Wonotunggal.
"Kerusakan rumah roboh banyak terjadi di wilayah Warung asem, ada di Desa Candiareng, dan Desa Lebo," kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Batang Moh Fajeri, Minggu (7/7).
Hingga saat ini, pihaknya masih mengerahkan petugas untuk melakukan kajian cepat. Untuk titik gempa berada wilayah daerah kaliwareng di Kecamatan Warungasem.
"Data sementara ada sembilan rumah rusak di wilayah Kecamatan Warungasem," ungkapnya.
Lalu untuk di Kecamatan Batang, gempa juga mengakibatkan sebagian atap Masjid Agung Darul Muttaqin Batang roboh. Lalu dinding Pendopo kantor Bupati Batang juga rusak.
"Ada sekolah, SMP 7 kelas 7 B juga terjadi roboh. Kemudian rumah juga di perumahan ada yang atapnya roboh.Di wilayah kalisalak juga. SD roboh," jelasnya.
Untuk korban ada yang dirawat di empat di RSUD Kalisari Batang dan Lima di RS QIM, semuanya mengalami luka ringan.
Korban di RSUD Kalisari Batang terdiri atas satu laki-laki dan tiga perempuan. Perawatan yang dijalani para korban adalah jahitan untuk luka di kepala.
"Hasil observas, pasien boleh pulang. Di RS QIM ada 5, informasi dari sana bahwa satu sudah diperbolehkan pulang. Tapi empat masih observasi," jelasnya.
Fajeri menyebut bahwa hasil kajian sementara belum diperlukan untuk pengungsian. Adapun kategori gempa masuk dalam kekuatan sedang karena lebih dari 4 MG.
"Kami imbau pada masyarakat tetap waspada, tetap berkoordinasi dengan aparat desa setempat, bila terjadi gempa susulan. Jangan panik melakukan tindakan tindakan di luar komando," pungkasnya.
Data korban bencana gempa yg dirawat di RSUD Batang :
1. SRI MUKARTUNA, Perempuan, 37 TH, Dk. Ketandan Rt.01 Rw.03 Kel. Proyonanggan Utara, Kec./Kab. Batang.
2. CATI, perempuan, 78 th, Dk. Ketandan Rt.01 Rw.03 Kel. Proyonanggan Utara Kec/Kab Batang.
3. YUYUN SAFAROH, perempuan, 42 th, Ds. Kalisalak Rt.01 Rw.02 Kec/Kab.Batang.