BNN: 1,38 Persen Pelajar dan Mahasiswa Gunakan Narkotika, Terbanyak di Sumut
Berdasarkan hasil penelitian BNN, pelajar dan mahasiswa gunakan narkoba terbanyak di Sumut.
Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Petrus Reinhard Golose mengatakan, tingkat penggunaan narkotika di kalangan pelajar hingga mahasiswa terus meningkat.
BNN: 1,38 Persen Pelajar dan Mahasiswa Gunakan Narkotika, Terbanyak di Sumut
Kondisi itu disampaikan Petrus seusai acara Pengenalan Kehidupan Kampus Mahasiswa Baru (PKKMB) di Kampus Undiknas Denpasar, Bali, Kamis (7/9).
Petrus menerangkan, sesudah tahun 2021, tingkat prevalensi penggunaan narkotika di kalangan generasi muda, dari pelajar hingga mahasiswa, meningkat 1,38 persen.
"Karena hasil prevalensi sebelum 2019 itu 1,1 persen. Kemudian sesudah tahun 2021 itu 1,38 persen pelajar dan mahasiswa menggunakan narkotika di Indonesia," kata dia, kepada awak media.
- Solusi Ganjar Menekan TPPO di NTT: Pendidikan Berkualitas dan Pengentasan Kemiskinan
- Menaker Ida Tak Masalah Jika Aturan UMP 2024 Diprotes: Itu Hak Teman-Teman
- Aturan Baru Kemendikbudristek: Mahasiswa Tak Lagi Wajib Skripsi untuk Lulus
- Dipanggil OJK, Begini Pengakuan DEMA UIN Soal Instruksi Mahasiswa Baru jadi Nasabah Pinjol
Berdasarkan hasil pemetaan dan penelitian BNN, pelajar dan mahasiswa Sumatera Utara (Sumut) yang paling banyak menggunakan narkotika.
"(Pelajar dan mahasiswa terbanyak mengguunakan narkotika) itu di Sumatera Utara. Dari nilai prevelensi yang kita hitung tertinggi itu berada di Sumatera Utara, karena hasil penelitian."
Kepala BNN Petrus Reinhard Golose.
Untuk mencegah penggunaan narkotika di kalangan generasi muda. BNN memiliki program kampus bersinar karena banyak mahasiswa yang mengaku pernah terpengaruh narkotika, terutama di Bali.
"Ini menjadi konsen saya. Sehingga saya safari ke seluruh perguruan tinggi. Prevalensi di Bali juga cukup tinggi peredaran cukup tinggi, semua jenis narkotika masuk di Bali," ujarnya.
Ia menyampaikan, untuk menekan peredaran narkotika harus memberikan pendekatan lunak dimulai dari generasi muda seperti mahasiswa dan mahasiswi.
"Kalau kita lihat tadi, ini forum akademis dan banyak yang mengatakan pernah terpengaruh (narkotika) berarti itu jujur. Dan ini tidak dihukum, kita harus membina mereka. Dan itu bagi kami bukan masalah, bukan menjadi musuh. Tetapi musuh kita kalau perlu yang kita miskinkan adalah bandar-bandar narkotika yang merusak generasi muda," ujarnya.
"Anak-anak ini harus kita selamatkan dan kalau kita lihat pengalaman-pengalaman tadi studi saya, mereka dipengaruhi dan ini yang harus kita mengampanyekan bersama untuk perang melawan narkotika, dan melindungi masa depan generasi muda yang nantinya akan menjadi pemimpin-pemimpin masa depan. Kami dari BNN tetap konsisten untuk perang melawan narkotika," ujarnya.
Kepala BNN Petrus Reinhard Golose.