BNN gerebek rumah di Bone, amankan sabu 8 kg tapi pemiliknya kabur
Sabu dititipkan pelaku di rumah tantenya.
Tim dari Badan Narkotika Nasional (BNN) dipimpin AKBP Yuning berhasil mengamankan narkoba jenis sabu seberat 8 kilogram, Sabtu, (9/4), pukul 15.30 Wita di rumah salah seorang warga Desa Patiro Sompe, Kecamatan Sibulue, Kabupaten Bone. Rumah yang berjarak sekitar 170 kilometer dari Makassar itu diketahui milik Andi Rohana binti Andi Paturini (49).
Kapolres Bone AKBP Yuliar Kus Nugroho yang dikonfirmasi, Sabtu malam, (9/4) membenarkan penggerebekan dan temuan 8 kilogram sabu itu. Kata dia, operasi penggerebekan oleh tim BNN yang berjumlah sepuluh orang itu berkoordinasi dengan Polres Bone dan turut melibatkan sejumlah anggota dari satuan reserse narkoba Polres Bone.
Dijelaskan Yuliar, awalnya rumah yang digerek itu adalah rumah Andi Burhan (34) yang merupakan buron BNN. Namun saat digrebek, Burhan sudah tidak ada di rumahnya. Pengerebekan dilanjutkan di rumah Andi Rohana yang tidak jauh dari rumah Burhan. Rohana merupakan tante dari Burhan.
Kapolres Bone ini menolak memberikan keterangan lebih rinci saat ditanya kronologi penggerebekan, termasuk detail dari 8 kg sabu itu ditemukan di bagian mana rumah Rohana.
"Saat ini ibu Hajjah Rohana itu masih dimintai keterangannya di Polres Bone. Termasuk barang bukti sabunya masih ada di Polres Bone," kata Yuliar.
Sementara Kapolsek Sibulue, AKP Umar yang juga dikonfirmasi menjelaskan, sabu 8 kilogram sabu itu ada di dalam tas jinjing. Barang itu dititipkan Burhandan disembunyikan di bawah kasur ranjang besi.
Kata AKP Umar, penggerebekan pertama di lakukan tim BNN di rumah Andi Burhan yang masih berwujud pondasi rumah batu yang sementara dikerjakan beberapa tukang. "Kemungkinan di antara tukang-tukang itu ada Andi Burhan dan sepertinya dia tahu kalau yang datang itu hendak menangkapnya sehingga dia pun lari duluan. Penggerebekan dilanjutkan di rumah tantenya di belakang pengerjaan pondasi rumah Andi Burhan yang jaraknya sekira lima meter dan menemukan 8 kilogram sabu itu," jelas AKP Umar.
Andi Burhan ini, kata AKP Umar, seperti disebutkan Hajjah Rohana saat diperiksa oleh tim BNN, katanya lebih banyak berada di daerah Kalimantan. Dan kalau datang ke Bone, dia banyak tidur di rumah Hajjah Rohana atau di rumah kerabatnya yang ada di Kota Bone.
"Saat ditanya sudah berapa lama sabu itu di rumahnya, terlihat Hajjah Andi Rohana menutup-nutupi," kata AKP Umar seraya menambahkan, dirinya tidak tahu sabu itu berada di Bone dibawa sendiri oleh Andi Burhan atau melalui ekspedisi. Hanya saja, data sementara dari TKP, terungkap jika sabu itu dari Palu, Sulawesi Tengah kemudian hendak dibawa ke Makassar tetapi karena merasa ketahuan, Andi Burhan pun membawa sabu itu ke Bone.