BNP2TKI janji segera usut kasus TKI Sri Rabitah kehilangan ginjal
Menurut Wisantoro, selain mengirimkan staf ke rumah Sri, BNP2TKI juga akan memanggil perusahaan yang memberangkatkan Sri yang dijadwalkan esok hari. Jika memang hal ini benar-benar terjadi, BNP2TKI berjanji akan memfasilitasi dalam proses penyelesaiannya.
Direktur Mediasi dan Advokasi Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI), Wisantoro mengatakan, pihaknya berjanji akan segera mengusut kasus Sri Rabitah (25), TKI yang mengaku kehilangan ginjal kanannya usai bekerja di Doha, Qatar. BNP2TKI mengirimkan staf untuk mengecek langsung kondisi dari Sri Rabitah, TKI asal Dusun Lokok Ara, Desa Sesait, Kecamatan Kayangan, Lombok Utara.
"Petugas kami ada yang ke rumah korban, untuk mengetahui sejauh apa," papar Wisantoro kepada merdeka.com di kantor BNP2TKI, Senin, (27/02).
Menurut Wisantoro, selain mengirimkan staf ke rumah Sri, BNP2TKI juga akan memanggil perusahaan yang memberangkatkan Sri yang dijadwalkan esok hari. Jika memang hal ini benar-benar terjadi, BNP2TKI berjanji akan memfasilitasi dalam proses penyelesaiannya.
"Kita sudah meminta staf kami untuk memanggil PT yang memberangkatkan, kalau memang itu terjadi kita akan memfasilitasi," jelasnya.
BNP2TKI akan mencari tahu kronologi dari kasus Sri ini terlebih dahulu. Wisantoro menegaskan, jika cerita dan fakta sudah didapatkan, selanjutnya akan dikoordinasikan dengan perwakilan RI di Qatar. BNP2TKI akan melakukan pembelaan dengan batas kewenangannya.
"Kita harus tahu kronologi dulu dari cerita dan fakta, yang akan kita koordinasikan dengan perwakilan RI kita. Kita akan tetap melakukan pembelaan dan dengan batas kewenangan, kalau ini kewenangannya Kemenlu tentu kita akan kerjasama," ungkapnya.
Karena berangkatnya Sri ke Qatar menggunakan jalur yang sah, tambah Wisantoro, maka jika kabar itu benar terjadi harus diproses.
"Berangkatnya sah, tentu kalau ada kabar hal itu kita proses," pungkasnya.
Sebelumnya diketahui, Sri beberapa tahun lalu sempat bekerja di Doha, Qatar. Diduga, ginjalnya diambil saat itu bekerja di negara yang berada di kawasan Timur Tengah itu.
Kisah itu berawal pada 2014. Saat itu, Sri yang baru saja pulang dari Malaysia ditawari buat bekerja di Abu Dhabi oleh seorang perempuan bernama Ulfah. Sri kemudian dibawa oleh perempuan yang beralamat di Batu Keruk Akar-akar itu melaksanakan cek kesehatan di Mataram.
Kemudian, setelah dinyatakan lulus cek kesehatan, Sri dibawa ke PT BLK-LN Falah Rima Hudaity Bersaudara di Jakarta untuk menjalani pelatihan untuk penempatan di Abu Dhabi. Pada 27 Juni 2014, Sri bersama 22 orang lainnya diberangkatkan menuju Abu Dhabi.
Namun Sri justru dikirim ke Doha, Qatar. Di sana dia bekerja pada majikan bernama Madam Gada. Informasi yang diterima merdeka.com, Senin (27/2), setelah satu minggu bekerja, Sri dibawa oleh sang majikan untuk melaksanakan pemeriksaan kesehatan karena dianggap lemah.
Sri dibawa ke ruang operasi dengan alasan untuk mengangkat penyakit. Sri lantas disuntik hingga tak sadarkan diri. Setelah seminggu pelaksanaan operasi, Sri dikembalikan ke PT Aljajira Qatar karena dianggap tidak bisa bekerja dan lemah sebagai asisten rumah tangga.
Sesampainya di PT tersebut Sri mengalami tindakan kekerasan karena dianggap tidak bisa bekerja. Sri pun dipindah-pindah kerja dengan alasan PT tidak mau tahu Sri harus bekerja.
Sri akhirnya dikirim pulang dengan tidak digaji dan hanya sampai Surabaya. Setibanya di Surabaya, Sri dibantu oleh seseorang dan dipulangkan ke Lombok.
Sekitar Juli 2014, Sri sampai di rumah dan beraktivitas seperti biasa. Namun Sri sering mengalami sakit sakit. 3 tahun kemudian tepatnya Februari 2017, Sri melakukan cek kesehatan ke RSUD Tanjung.
Setelah diperiksa dan melihat hasil rongen, ternyata ginjal sebelah kanan Sri tidak ada dan sudah diganti dengan pipa plastik. Saat ini Sri sedang menunggu jadwal operasi untuk mengangkat pipa yang ada di tubuhnya.
Baca juga:
DPR minta pemerintah tegas selidiki kasus TKI Sri kehilangan ginjal
Ini tanggapan perusahaan penyalur Sri Rabitah hilang ginjal di Qatar
Perusahaan penyalur baru tahu kasus TKI kehilangan ginjal di Qatar
Perusahaan penyalur TKI yang kehilangan ginjal sudah berganti nama
Pemerintah diminta usut tuntas kasus pengambilan ginjal TKI di Qatar
Ginjal TKI Sri Rabitah hilang usai bekerja di Qatar
Bertengkar hebat, TKI di Taiwan bunuh pacarnya sendiri
-
Di mana TNI dibentuk? Dahulu TNI dibentuk dan dikembangkan dari sebuah organisasi bernama Badan Keamanan Rakyat (BKR).
-
Kenapa Kepala BP2MI bertemu Menkopolhukam? Pertemuan berlangsung di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, Selasa (5/3). Kepala Badan Perlindungan Pekerjaan Migran Indonesia (BP2MI) Benny Rhamdani menemui Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam), Hadi Tjahyanto di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, Selasa (5/3/). Benny bercerita, pertemuan itu dalam rangka mengantisipasi maraknya kejahatan Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO), khususnya bermodus Pekerja Migran Indonesia (PMI). Untuk itu, perlu adanya kerja sama antar lembaga dengan kementerian.
-
Kenapa TNI memberi kejutan di HUT Bhayangkara? Para prajurit TNI dan anggota Polisi lain pun hanya bisa tertawa terbahak-bahak melihat aksi harmonis antara TNI dan Polri di tengah perayaan HUT Bhayangkara ke-78 tersebut.
-
Apa yang dilakukan oleh BP2MI untuk mencegah TPPO? BP2MI menyebut sosialisasi pencegahan agar terhindar dari TPPO akan terus dilakukan ke lembaga-lembaga pendidikan lainnya untuk mencegah jumlah korban TPPO bertambah.
-
Apa yang terjadi pada anggota TNI di Bekasi? Seorang anggota TNI Angkatan Darat (AD) berinisial Praka S (27) tewas dengan luka-luka dan berlumuran darah di tubuhnya. Korban tewas setelah menjalani perawatan di Unit Gawat Darurat RSUD Kota Bekasi.
-
Apa tugas utama BPUPKI? Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) adalah sebuah badan yang dibentuk oleh pemerintah pendudukan Jepang pada tanggal 29 April 1945 dengan tujuan mempersiapkan kemerdekaan Indonesia.