BNPB: 5 Kabupaten di 4 Provinsi Terdampak Banjir di Hari Pertama Lebaran
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan bencana banjir dan tanah longsor melanda lima kabupaten di Indonesia pada hari pertama Hari Raya Idulfitri 1442 Hijriah pada Kamis (13/5).
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan bencana banjir dan tanah longsor melanda lima kabupaten di Indonesia pada hari pertama Hari Raya Idulfitri 1442 Hijriah pada Kamis (13/5).
Menurut data yang dihimpun Pusat Pengendali dan Operasi (Pusdalops) BNPB, lima kabupaten tersebut meliputi Kabupaten Tanah Bumbu dan Hulu Sungai Tengah, Kalimantan Selatan, Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara, dan Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan.
-
Di mana banjir terjadi di Jakarta? Data itu dihimpun hingga Jumat 15 Maret 2024 pada pukul 04:00 WIB. "Kenaikan status Bendung Katulampa dan Pos Pantau Depok menjadi Siaga 3 (Waspada) dari sore hingga malam hari serta menyebabkan genangan di wilayah DKI Jakarta," kata Kepala Pelaksana BPBD DKI Jakarta, Isnawa Adji dalam keterangan tertulis, Jumat (15/3).
-
Siapa yang menangani banjir di Jakarta? Dia menjelaskan, BPBD DKI Jakarta mengerahkan personel untuk memonitor kondisi genangan di setiap wilayah dan mengkoordinasikan unsur Dinas SDA, Dinas Bina Marga, Dinas Gulkarmat untuk melakukan penyedotan genangan dan memastikan tali-tali air berfungsi dengan baik bersama dengan para lurah dan camat setempat. "Genangan ditargetkan untuk surut dalam waktu cepat," ujar dia.
-
Siapa saja yang terdampak oleh banjir? Dampak banjir sangat luas dan kompleks, melibatkan aspek kesehatan, ekonomi, dan lingkungan. Banjir sering kali menyebabkan penyakit yang disebarkan melalui air, seperti kolera dan leptospirosis, yang dapat menyebar dengan cepat di antara populasi yang terdampak. Dari sisi ekonomi, banjir dapat menghancurkan tanaman pangan, merusak infrastruktur, dan menghentikan aktivitas bisnis, mengakibatkan kerugian finansial yang signifikan.
-
Kapan banjir pertama kali terjadi di Jakarta? Pada masa VOC sendiri telah dilakukan berbagai cara untuk menanggulangi banjir di Batavia (kini Jakarta). Gubernur Jenderal silih berganti mencoba berbagai upaya.
-
Bagaimana banjir terjadi di Kota Padang? Hujan tidak berhenti dari Kamis (13/7) malam hingga Jumat (14/7) dini hari. Saat ini air di dalam rumah sudah setinggi 7 centimeter,” tuturnya.
-
Di mana banjir di Bandung terjadi pada Kamis (11/1) lalu? Banjir disebabkan hujan deras yang mengguyur Bandung pada Kamis (11/1) lalu. Hujan lebat yang melanda Bandung sepanjang Kamis (11/1) lalu menyebabkan bencana banjir hingga vira di media sosial.
Berdasarkan informasi yang dihimpun dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) di wilayah terdampak, rata-rata bencana tersebut terjadi setelah sebelumnya hujan dengan intensitas sedang hingga lebat melanda masing-masing daerah dan memicu luapan beberapa daerah aliran sungai (DAS). Demikian data yang dirilis BNPB seperti dikutip dari Antara, di Jakarta, Jumat (14/5).
Menurut BPBD Kabupaten Tanah Bumbu, lokasi terdampak banjir berada di Desa Sinar Bulan, Kecamatan Satui, Kabupaten Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan.
Banjir yang diakibatkan oleh meluapnya DAS Satui berdampak pada 543 jiwa atau 135 kepala keluarga (KK) dan memaksa sedikitnya 98 jiwa atau 27 KK mengungsi ke tempat yang lebih aman.
Kerugian materiil yang dilaporkan meliputi 555 unit rumah terdampak, 55 hektare lahan pertanian siap panen rusak dan ketinggian air berkisar antara 100-150 centimeter.
Laporan yang diterima Jumat (14/5) pukul 08.00 WIB disebutkan bahwa banjir belum surut, cuaca di wilayah itu mendung dan berpotensi hujan.
BPBD Kabupaten Tanah Bumbu telah melakukan kaji cepat dan berkoordinasi dengan instansi terkait. Bersama tim gabungan juga melakukan evakuasi para warga terdampak banjir.
Di Kabupaten Hulu Sungai Tengah, Kalimantan Selatan, sedikitnya enam desa di Kecamatan Haruyan terdampak banjir dari meluapnya DAS Haruyan. Enam desa tersebut, yakni Desa Haruyan Seberang, Desa Haruyan, Lok Buntar, Pengambau Hilir Dalam, Pengambau Hilir Luar, dan Desa Mangunang.
Dalam peristiwa tersebut sedikitnya 629 KK yang terdampak oleh banjir dengan tinggi muka air 25-30 sentimeter.
Berdasarkan laporan terkini, banjir telah surut dan cuaca berawan. Beberapa warga yang sebelumnya mengungsi telah kembali ke rumah masing-masing dan membersihkan sisa material lumpur akibat banjir.
BPBD Kabupaten Hulu Sungai Tengah telah melakukan kaji cepat dan koordinasi dengan lintas instansi serta mengimbau masyarakat agar selalu waspada dengan potensi terjadinya banjir susulan akibat faktor cuaca.
Selanjutnya, laporan yang diterima dari BPBD Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat, ada empat desa di Kecamatan Badau terdampak banjir dengan TMA 50-100 centimeter akibat luapan DAS Badau. Empat desa tersebut adalah Desa Badau, Janting, Pulau Majang, dan Desa Seriang. Banjir dilaporkan berangsur surut dan cuaca terpantau berawan.
BPBD Kabupaten Kapuas Hulu hingga saat ini terus melakukan kaji cepat dan berkoordinasi dengan instansi terkait guna percepatan penanganan bencana banjir.
Banjir dan longsor juga dilaporkan terjadi di dua kelurahan yang berada di wilayah administrasi Kecamatan Girsang Sinpangan Bolon, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara.
BPBD Kabupaten Simalungun telah melakukan asesmen untuk penanganan lebih lanjut dan membantu pembersihan material longsor. Sementara itu, kerugian materiil dan korban jiwa masih dalam proses pendataan.
Meluapnya debit air di Bendung Awo dan Sungai Bulete menyebabkan tiga kelurahan di Kecamatan Pitumpanua, Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan terendam banjir dengan TMA hingga 170 sentimeter. Tiga kelurahan tersebut, yaitu Kelurahan Tabarakka, Kelurahan Benteng dan Kelurahan Bulete.
BPBD Kabupaten Wajo melaporkan bahwa banjir tersebut telah berdampak pada 1.700 jiwa atau 890 KK. Kerugian materiil meliputi 686 unit rumah terdampak, tiga unit gedung sekolah terdampak, dua masjid terendam, ruas jalan sepanjang enam kilometer terendam, 310 hektare sawah terendam dan 20 hektare kebun juga terendam banjir. Dari seluruh laporan yang dihimpun tersebut, tidak ada korban jiwa meninggal dunia maupun luka-luka.
Sementara itu, berdasarkan laporan prakiraan cuaca dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) yang dapat diakses melalui https://signature.bmkg.go.id, ada 16 provinsi di Tanah Air yang berpotensi terjadi hujan dengan intensitas sedang-lebat hingga pada Sabtu (15/5).
16 provinsi tersebut meliputi Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Kepulauan Riau, Jambi Bengkulu, Sumatera Selata, Kepulauan Bangka Belitung, Banten, Kalimantan Utara, Kalimantan Timur, Kalimantan Barat, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, dan Sulawesi Tenggara.
BMKG juga mengeluarkan status "waspada" bagi 16 provinsi tersebut dalam kaitan adanya potensi terjadinya banjir, banjir bandang dan tanah longsor yang dapat dipicu oleh faktor cuaca.
BNPB mengimbau seluruh pemangku kebijakan di daerah mulai tingkat provinsi hingga RT dan RW serta masyarakat untuk waspada dan meningkatkan kesiapsiagaan terhadap potensi bencana hidrometeorologi, seperti banjir, banjir bandang dan tanah longsor.
Baca juga:
Banjir di Haruyan Hulu Sungai Tengah Surut, Warga Mengungsi Sudah Kembali ke Rumah
Basarnas Evakuasi 5.308 Korban Banjir Satui Tanah Bumbu
BMKG Peringatkan Potensi Hujan Badai Hingga Memicu Banjir di Kalsel
Sungai Satui & Haruyan Meluap, 1.184 Rumah di Tanah Bumbu & Hulu Sungai Tengah Banjir
Lima Desa di Perbatasan RI-Malaysia Terendam Banjir Saat Lebaran