BNPB: Delapan Orang Meninggal Karena Malaria dan DBD di Nias Selatan
BNPB mengatakan bahwa jumlah penderita penyakit tersebut terdata pada Januari-Juli 2024 di Nias Selatan.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengungkapkan penyakit malaria dan demam berdarah dengue (DBD) sedang mewabah di Kabupaten Nias Selatan, Sumatera Utara, total ada 562 penderita dan delapan di antaranya dinyatakan meninggal dunia.
Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari di Jakarta, Kamis, mengatakan bahwa jumlah penderita penyakit tersebut terdata pada Januari-Juli 2024 di Nias Selatan.
-
Kenapa nyamuk DBD dan chikungunya bisa menyebar dengan mudah? Sarang nyamuk yang mudah terbentuk di sekitar rumah bisa menjadi sumber penyakit menular, seperti Demam Berdarah (DBD) dan Chikungunya.
-
Apa yang dimaksud dengan DBD? Demam berdarah dengue (DBD) masih menjadi penyakit yang sering disalahpahami oleh masyarakat. Banyak yang beranggapan bahwa seseorang yang pernah terkena DBD tidak akan terinfeksi lagi karena sudah kebal terhadap virus dengue.
-
Kapan BBNKB dikenakan? BBNKB berlaku bila seseorang melakukan transaksi jual beli mobil bekas dan akan dikenakan biaya balik nama sehingga kendaraan tersebut memiliki nama sesuai dengan pemilik atau pembelinya.
-
Kapan kasus DBD biasanya meningkat? Tren peningkatan kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) selalu terjadi di musim hujan, dan penyakit ini masih menjadi salah satu masalah kesehatan masyarakat Indonesia.
-
Bagaimana cara DBD ditularkan? Penyakit ini menjadi salah satu masalah kesehatan utama di berbagai negara tropis dan subtropis, terutama di Asia Tenggara, Amerika Selatan, dan Afrika.
-
Apa yang menyebabkan Demam Berdarah Dengue (DBD)? DBD disebabkan oleh virus Dengue yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus.
"Mayoritas penderita merupakan warga di Pulau-Pulau Batu, Pulau-Pulau Batu Timur, Pulau-Pulau Batu Barat, Pulau-Pulau Batu Utara, Simauk, Tanah Masa, dan Hibala," katanya.
Merespons kondisi tersebut, Abdul menyebutkan Pemerintah Kabupaten Nias Selatan telah menetapkan status darurat kejadian bencana non-alam yang berlaku efektif sampai dengan 23 Agustus 2024.
BNPB memberikan pendampingan langsung kepada organisasi perangkat daerah (OPD) Kabupaten Nias Selatan untuk mengatasi wabah penyakit yang disebabkan oleh parasit protozoa yang ditularkan melalui gigitan nyamuk aedes aegypti dan anopheles itu.
Menurut dia, setiap hari petugas Dinas Kesehatan dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah berupaya melakukan pembersihan lingkungan, pengasapan dan penguatan daya tahan tubuh masyarakat yang diprioritaskan serentak di seluruh kelurahan di Nias Selatan.
Sebagai negara tropis, Indonesia menyumbangkan kasus malaria terbanyak kedua di Asia, setelah India. Kementerian Kesehatan mencatat secara nasional pada tahun 2023 ada sebanyak 418.546 kasus positif malaria di Indonesia, dan pada tahun 2022 ada sebanyak 443.530 kasus positif.
Kementerian Kesehatan bersama BNPB terus mendorong masyarakat untuk melakukan upaya pencegahan dengan membersihkan lingkungan secara rutin, mengurangi populasi nyamuk dengan menebarkan ikan sebagai predator jentik nyamuk dan menghindari gigitan nyamuk dengan tidur menggunakan kelambu atau obat antinyamuk.
Pemeriksaan kesehatan ke rumah sakit atau klinik pun juga patut menjadi perhatian masyarakat sehingga penyakit tersebut bisa cepat ditangani.
Menurut dia, data pada tahun 2023 mencatat jumlah positivity rate nasional baru sebesar 12,08 persen, padahal target pemerintah kurang dari 5 persen per tahun.