BNPB Pastikan Pengeboran Panas Bumi Tak Picu Gempa Susulan di Ambon
Analoginya jika beberapa meja disusun saling bersinggungan, ketika satu sisi meja didorong maka seluruh meja akan bergerak.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memastikan pengeboran panas bumi tidak memicu aktivitas kegempaan. Hal itu menjawab pendapat warga yang menyebut pengeboran panas bumi memicu gempa susulan di Ambon, Maluku, beberapa waktu lalu.
Salah satu Warga Suli, Tulehu dan Liang, Kabupaten Maluku Tengah (Malteng), menduga aktivitas pengeboran energi panas bumi, yang dilakukan sejak 2010, di wilayah mereka merupakan salah satu faktor pemicu gempa bumi yang dialami warga, mulai dari Kota Ambon, hingga Pulau Seram.
-
Bakat apa yang dimiliki Gempi? Gempita Nora Marten saat ini telah menginjak usia 9 tahun. Bagi mereka yang telah mengikuti perjalanan hidupnya sejak bayi hingga sekarang, tentu tidak percaya melihatnya tumbuh sebesar ini. Walaupun usianya masih muda, Gempi menunjukkan bakat yang luar biasa.
-
Apa itu Jenang Gempol? Jenang gempol merupakan sebuah hidangan manis yang terbuat dari bubur sumsum dan gempol beras. Dilansir dari Liputan6.com, kuliner ini sudah ada sejak dulu. hidangan ini biasanya disajikan sebagai makanan penutup atau sarapan.
-
Apa itu Gulampo? Gulampo jadi kuliner legendaris yang tak boleh dilewatkan saat berkunjung ke Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat. Camilan ini terbuat dari parutan kelapa yang diberi sirop maupun gula aren manis. Rasanya jangan ditanya. Kombinasi antara legit dan gurih benar-benar sulit dilupakan.
-
Di mana gempa terjadi? Mengutip informsi BMKG, pusat gempa berada di 8.52 LS,115.35 BT atau 2 km timur laut Gianyar, Bali dengan kedalaman 10 km.
-
Kapan Gempi menunjukkan bakat berenang? Hal ini dapat dilihat dari unggahan Gisel beberapa waktu yang lalu. Di dalam gambar-gambar itu, Gempi sedang menjalani pelajaran berenang.
-
Mengapa Geguduh sangat digemari di Lampung? Di Lampung, geguduh menjadi salah satu kudapan favorit masyarakat setempat. Hidangan ini sangat cocok untuk teman minum kopi dan disajikan ketika acara-acara tertentu.
Kepala Sub Direktorat Peringatan Dini BNPB Abdul Muhari menyampaikan bahwa aktivitas gempa merupakan aktivitas dari bidang patahan. Analoginya jika beberapa meja disusun saling bersinggungan, ketika satu sisi meja didorong maka seluruh meja akan bergerak. Bidang gempa adalah sisi meja, sedangkan episenter adalah titik awal mendorong meja.
"Pergerakan dari bidang gempa ini dipengaruhi oleh tekanan atau regangan bidang-bidang yang saling bersinggungan, bukan faktor eksternal yang bersifat lokal seperti aktivitas pengeboran," kata Muhari dalam keterangannya, Selasa (29/10).
Muhari menambahkan bahwa sejauh ini, belum ada kajian yang memperlihatkan ada efek dari kegiatan pengeboran dalam memicu kejadian gempa bumi.
Ia menekankan bahwa kejadian gempa Ambon adalah murni fenomena sesar aktif, bukan faktor lain. Untuk itu BNPB saat ini bekerja sama dengan ITB dan BMKG memasang 11 seismograf untuk melakukan pemantauan dan penelitian di wilayah Ambon dan sekitarnya. Muhari menyampaikan bahwa pemantauan dan penelitian tersebut bertujuan untuk dapat memetakan dengan lebih detail karakteristik sesar aktif di Ambon agar mitigasi ke depan lebih terarah dan terukur.
Sementara itu, Data Pos Komando Penanganan Darurat Bencana Gempa Maluku per 27 Oktober 2019 mencatat korban meninggal 41 jiwa, luka ringan 226, luka berat 2 dan mengungsi 103.301. Selain dampak korban, gempa juga menyebabkan kerusakan dengan total rumah rusak berjumlah 12.137 unit dengan rincian rumah rusak berat (RB) 2.712 unit, rusak sedang (RS) 3.317 unit dan rusak ringan (RR) 6.108 unit, serta kerusakan fasilitas umum dan sosial sebanyak 730 unit. Perkiraan kerugian mencapai sebesar Rp 170 milyar untuk sektor perumahan dan Rp 376 milyar untuk merusakkan fasum dan fasos.
BMKG mencatat gempa susulan per 27 Oktober 2019, pukul 22.00 Wit mencapai 1.897 kali dengan gempa yang dirasakan 214 kali. Berdasarkan informasi Posko, gempa susulan yang cukup besar terjadi pada 10 Oktober 2019 dengan M 5,2 dan berpusat pada 16 km ke arah timur laut Kota Ambon. Kedalaman gempa tersebut berada pada 10 km.
Gempa utama terjadi pada 26 September 2019 pada pukul 08.46 Wit dengan M 6,5 dan berkedalaman 10 km. Pusat gempa berada pada 42 km timur laut Kota Ambon.
Baca juga:
Jokowi Sebut Dana Bantuan Korban Gempa Ambon Cair dalam 6 Bulan Usai Bencana
Presiden Jokowi Minta Rumah Tahan Gempa NTB Diterapkan di Ambon
Menkes Rencanakan Datangi Lokasi Terdampak Gempa M 6,5 di Maluku
BNPB: Hoaks Ambon dan Seram akan Hilang Akibat Patahan
Gempa Susulan di Maluku Capai 1.316 Kali
Gempa di Ambon, Siswa SMP Meninggal Tertimpa Bangunan Toko