BNPT Bentuk Gugus Tugas Pemuka Agama Cegah Penyebaran Paham Radikal Terorisme
Boy berharap dengan peran serta alim ulama dan para tokoh agama dapat memberikan pencerahan kepada seluruh umat.
Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) menggandeng Lembaga Persahabatan Ormas Islam (LPOI) dan Lembaga Persahabatan Ormas Keagamaan (LPOK) membentuk 'Gugus Tugas Pemuka Agama Dalam Rangka Pencegahan Paham Radikal Terorisme'. Gugus tugas ini melibatkan para pemuka agama moderat.
"Gugus tugas pemuka agama merupakan bentuk dari sinergitas BNPT bersama dengan tokoh-tokoh agama yang ada di seluruh Indonesia. Sinergi ini penting untuk mengupayakan moderasi beragama dalam melawan upaya radikalisasi yang mengarah pada intoleransi dan terorisme di masyarakat," ujar Kepala BNPT Komjen Boy Rafli Amar dalam keterangannya Jumat (27/11).
-
Apa yang diumumkan oleh BPBD DKI Jakarta? Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mengumumkan, cuaca ekstrem berpotensi melanda Ibu Kota hingga 8 Maret 2024.
-
Mengapa Museum BNPT dibangun? Museum ini bertujuan untuk menceritakan perjalanan dan sejarah terorisme di Indonesia.
-
Siapa yang mengatakan bahwa BNPT berperan dalam mewujudkan visi Indonesia Emas 2045? Atas pencapaian BNPT itu, pendiri ESQ Leadership Center Ary Ginanjar Agustian menyebut BNPT berperan dalam mewujudkan visi Indonesia Emas 2045.
-
Apa tujuan dibangunnya Museum BNPT? Nantinya, museum yang terletak di kawasan Sentul, Bogor, Jawa Barat ini bertujuan untuk menceritakan perjalanan dan sejarah terorisme di Indonesia.
-
Di mana banjir terjadi di Jakarta? Data itu dihimpun hingga Jumat 15 Maret 2024 pada pukul 04:00 WIB. "Kenaikan status Bendung Katulampa dan Pos Pantau Depok menjadi Siaga 3 (Waspada) dari sore hingga malam hari serta menyebabkan genangan di wilayah DKI Jakarta," kata Kepala Pelaksana BPBD DKI Jakarta, Isnawa Adji dalam keterangan tertulis, Jumat (15/3).
-
Apa yang diusulkan BNPT terkait tempat ibadah? Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) mengusulkan dilakukan pengawasan atau kontrol terhadap tempat-tempat ibadah yang ada di Indonesia.
Boy berharap dengan peran serta alim ulama dan para tokoh agama dapat memberikan pencerahan kepada seluruh umat. Menurutnya, gugus tugas pemuka agama berada di garda terdepan dalam meluruskan pemahaman-pemahaman keliru.
"Sehingga informasi seolah-olah ada pihak tertentu sedang menyampaikan atas nama agama ini dapat diluruskan," tutur mantan Kapolda Papua itu.
Boy menyebut tokoh-tokoh agamalah yang dapat meluruskan hal ini karena mereka adalah ahlinya. Ia menyebut tokoh lintas agama juga turut ikut serta agar pihak-pihak tertentu yang berkeinginan mengadu domba dan melakukan provokasi antar umat ini bisa diredam juga.
"Karena seperti yang kita tahu radikal intoleran dan radikal terorisme merupakan permasalahan global di seluruh dunia, dan Indonesia tidak lepas dari permasalahan itu. Ada pihak-pihak tertentu yang melakukan aktivitas yang mengarah kepada radikal intoleran ini dan berusaha kita tanggulangi," ucap Boy.
Boy mengungkapkan bahwa ini adalah perjuangan negara, dalam hal ini BNPT mengajak peran serta tokoh-tokoh agama. Karena acapkali ada pihak-pihak yang menggunakan simbol atau semboyan agama yang seolah-olah mereka sedang melakukan sebuah misi atas nama agama. Makanya tentu apa yang disampaikan oleh tokoh-tokoh agama ini sangat penting.
"Masyarakat kita harapkan jangan mudah percaya dengan pihak-pihak tertentu yang mengajak untuk melakukan sesuatu yang bertentangan dengan nilai-nilai agama, bertentangan dengan nilai-nilai hukum positif negara," tukasnya.
Ketua Umum LPOI/LPOK Said Aqil Siradj menyampaiakan bahwa pengukuhan gugus tugas pemuka agama yang dilakukan hari ini sebenarnya adalah formalitas. Ia menyebut walaupun ada atau tidak ada pengukuhan, sudah merupakan kewajiban bagi ulama dan para tokoh agama untuk menghadapi radikalisme ini.
"Jadi pengukuhan ini sendiri bisa dibilang sebagai penyempurnaan langkah-langkah dalam menjalankan kewajibannya ini bagi ormas masing-masing. Karena kalau kami dari NU sendiri sejak dulu sudah melakukan beberapa hal, ketika terjadi intoleransi kami pasti bersikap," tandasnya.
Berikut Ormas-Ormas yang tergabung dalam 'Gugus Tugas Pemuka Agama dalam Rangka Pencegahan Paham Radikal Terorisme'"
Majelis Ulama Indonesia (MUI), Nahdlatul Ulama, Muhammadiyah, Sarekat Islam Indonesia, Persatuan Islam (PERSIS), Persatuan Tarbiyah Islamiyah (PERTI), Al-Irsyad Al-Islamiyyah, Mathlaul Anwar, Ittihadiyah, Al Washliyah, Nahdlatul Wathan Darud Da’wah wal Irsyad (DDI), Persatuan Umat Islam (PUI), Persatuan Islam Tionghoa Indonesia (PITI), Ikatan Dai Indonesia (IKADI).
Himpunan Bina Mualaf Indonesia (HBMI), Ketua Jam'iyyah Ahlith Thoriqoh al-Mutabarah al-Nahdliyyah (JATMAN), Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia (PGI), Konferensi Waligereja Indonesia (KWI), Perwalian Umat Buddha Indonesia (WALUBI), Persatuan Umat Buddha Indonesia (PERMABUDHI), Ketua Umum Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI), Majelis Tinggi Agama Khonghucu Indonesia (MATAKIN).
(mdk/did)