BNPT sebut teroris dari luar negeri ancaman nyata di Asia Tenggara
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Suhardi Alius mengajak negara-negara kawasan Asia Tenggara untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap ancaman teroris asing. Ini harus dilakukan pasca-operasi militer Filipina di Marawi terhadap kelompok bersenjata yang diduga dari kelompok ISIS.
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Suhardi Alius mengajak negara-negara kawasan Asia Tenggara untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap ancaman teroris asing. Ini harus dilakukan pasca-operasi militer Filipina di Marawi terhadap kelompok bersenjata yang diduga dari kelompok ISIS.
"Foreign Terrorist Fighters (FTF) merupakan ancaman riil di kawasan Asia Tenggara. Khusus ini yang harus segera diselesaikan secara bersama," ujar Suhardi dalam keterangan tertulis, Senin (31/7).
Dalam acara yang juga dihadiri delegasi dari negara Malaysia, Brunei Darussalam, Filipina, Australia dan Selandia Baru ini Suhardi mengatakan bahwa dalam pertemuan dirinya memberikan penguatan masukan mengenai apa yang sudah disampaikan Menko Polhukam Wiranto dan Menteri Luar Negeri (Menlu), Retno Marsudi.
"Kami memberikan masukan baik itu dari sisi mengenai bagaimana hard approach-nya, menjaga perbatasannya, lalu juga sharing mengenai langkah-langkah yang kita laksanakan terkait dengan program deradikalisasi, kontra radikalisasi dan juga bagian-bagian lain mengenai pemecahan masalah terorisme," jelasnya.
Mantan Kabareksrim Polri ini mengatakan bahwa penguatan yang telah disampaikannya dalam pertemuan itu untuk semua lini. Karena dalam pertemuan ini delegasi Indonesia juga dihadiri oleh Mabes TNI, Kepolisan RI, Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkum HAM), Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) dan juga Pusat Pelaporan Analisa dan Transaksi Keuangan (PPATK).
"Di mana TNI dan Polri berbicara terkait hard approchnya, Kemkominfo terkait mem-banned media sosial yang ada konten-koten radikalnya, Kemenkum HAM memperkuat hukumnya, lalu ada juga PPATK terkait finance atau pendanaan jaringan teroris dan dari kita (BNPT) dengan program deradikalisasi dan kontra radikalisasi. Semua lengkap kita lengkap dalam memerangi terorisme," kata mantan Kapolda Jawa Barat ini
Lebih lanjut menurut Suhardi, dengan semua delegasi Indonesia berbicara maka secara komprehensif semua masukan ini tentunya untuk bisa mencari solusi supaya penyebaran dari pengaruh ISIS di Asia Tenggara bisa dieliminasi. "Karena kita semua sepakat untuk memerangi itu (ISIS)," katanya
Selanjutnya dengan adanya pertemuan tersebut, mantan Wakapolda Metro Jaya ini mengatakan bahwa banyak permintaan dari Australia dan juga negara-negara lainnya soal gambaran mengenai apa yang sudah dilaksanakan oelh BNPT dalam memerangi masalah terorisme tersebut.
"Karena keberhasilan-keberhasilan kita khususnya berkaitan dengan masalah penanganan kontra radikalisasi dan deradikalisasi. Itu yang diminta oleh negara-negara tersebut kepada mengenai bagaimana cara kita memeranginya dan selama ini berhasil," tandasnya.
Jaksa Agung Australia George Berdis menegaskan bahwa pihaknya sangat mengapresiasi langkah Indonesia yang secara terus menerus mewaspadai pergerakan teroris masuk ke kawasan ini.
"Pertemuan seperti ini akan terus dilakukan untuk memperkuat koordinasi dalam penanggulangan terorisme. Australia akan konsisten membantu negara negara kawasan Asia Tenggara khususnya yang terkait dengan pengembangan kapasitas di berbagai sektor termasuk manajemen lapas (lembaga pemasyarakatan)," ujar George Brandis.
Deputi III bidang Kerjasama Internasional BNPT, Irjen Hamidin mengatakan bahwa situasi keamanan di Marawi pasca-operasi militer bukan saja menimbulkan ketegangan di kawasan tersebut, tetapi juga menimbulkan kekhawatiran bagi negara-negara kawasan di Asia Tenggara.
"Konflik internal di Filipina Selatan yang dimulai dengan lahirnya MILF kemudian menyusul MNLF dan kini muncul kelompok separatis Islamist dengan nama Moute di samping itu kelompok New Poeple Army (NPA)yang baru-baru ini menembak konvoi Presiden Filipina (Duterte) semakin memperunyam masalah di kawasan itu," tuturnya.
Untuk itu, kata mantan Direktur Pencegahan BNPT ini, Indonesia, Malaysia dan Brunei harus memgambil langkah antisipasi menghadapi kemungkinan eskalasi sel-sel teroris tersebut khususnya setelah ISIS melemah di Irak dan Suriah.
"Asia Tenggara menjadi target proyek kekhilafaan setelah Irak dan Suriah jatuh ditangan sekutu," kata mantan Kapolres Metro Jakarta Pusat ini.
Dalam pertemuan sub regional meeting Foreign Terrorist Fighters (FTF) and Cross Border Terrorism, selain Menko Polhukan dan Menlu, acara juga dihadiri Kapolri Jenderal Tito Karnavian, Kasum TNI Laksdya TNI Didit Herdiawan Ashaf, Menkominfo Rudiantara, Menkum HAM Yasonna Laoly, Kepala PPATK Kiagus Ahmad Badaruddin dan para pejabat keamanan yang merupakan delegasi dari negara-negara peserta.
-
Bagaimana cara BNPT membantu para penyintas terorisme agar tetap berdaya? Selain itu, BNPT juga sering mengadakan agenda gathering yang ditujukan untuk menumbuhkan semangat hidup dan mengembalikan kepercayaan diri bagi para korban terorisme agar tetap berdaya.
-
Dimana serangan teroris terjadi? Serangan tersebut terjadi di gedung teater Crocus City Hall yang berlokasi di Krasnogorsk, sebuah kota yang terletak di barat ibu kota Rusia, Moskow.
-
Apa yang terjadi pada anggota TNI di Bekasi? Seorang anggota TNI Angkatan Darat (AD) berinisial Praka S (27) tewas dengan luka-luka dan berlumuran darah di tubuhnya. Korban tewas setelah menjalani perawatan di Unit Gawat Darurat RSUD Kota Bekasi.
-
Di mana TNI dibentuk? Dahulu TNI dibentuk dan dikembangkan dari sebuah organisasi bernama Badan Keamanan Rakyat (BKR).
-
Bagaimana cara mencegah tindakan terorisme? Cara mencegah terorisme yang pertama adalah memperkenalkan ilmu pengetahuan dengan baik dan benar. Pengetahuan tentang ilmu yang baik dan benar ini harus ditekankan kepada siapa saja, terutama generasi muda.
-
Apa yang membuat Bintara TNI tersebut bangga? Saat dihampiri sang perekam video, dia lantas nampak berkaca-kaca. Dia mengungkap rasa bangga terhadap sang putra yang kini bakal menjadi calon abdi negara berpangkat lebih tinggi dari ayahnya sendiri.