Boat Snorkeling Meledak di Nusa Penida Bali & Lukai Satu Orang, Ini Kronologinya
Korban mengalami luka bakar dan langsung dilarikan ke Rumah Sakit Gema Santhi, Nusa Penida.
Kapal boat yang biasa digunakan untuk mengantarkan wisatawan snorkeling terbakar di Pelabuhan Banjar Nyuh, Klungkung, Bali.
Boat Snorkeling Meledak di Nusa Penida Bali & Lukai Satu Orang, Ini Kronologinya
Peristiwa kebakaran itu terjadi pada Jumat (4/8), sekitar pukul 10.45 WITA. Kapal terbakar jenis Dolphino Queen. "Api dapat dipadamkan pada pukul 11.30 WITA dengan dibantu oleh masyarakat sekitar," kata Kapolsek Nusa Penida Kompol Ida Bagus Putra Sumerta. Akibat kebakaran itu, I Made Jana Alias Ancruk (35) yang merupakan kapten boat mengalami luka bakar.
- Menyaksikan Pernak-pernik Biota Laut di Coral House Banyuwangi, Sensasinya seperti di Laut Lepas
- Cocok Buat Sunbathing Hingga Snorkeling, 5 Pantai di Bali Ini Tawarkan Daya Tarik yang Tak Biasa
- Wisatawan Asal China Diduga Hilang di Pink Beach Labuan Bajo, Begini Kronologinya
- Boat Wisata Tabrakan di Nusa Penida, Turis Jerman Tewas Setelah Jatuh ke Laut dan Dihantam Baling-Baling
Kronologi
Peristiwa bermula pada 10.45 WITA kapal boat Dolphino Queen yang diawaki oleh korban Made Jana hendak melakukan tour snorkeling. Setelah korban menyalakan mesin, tiba-tiba terjadi ledakan dari mesin boat dan menimbulkan kebakaran. Sambaran api mengenai korban.
Akibatnya, korban mengalami luka bakar dan langsung dilarikan ke Rumah Sakit Gema Santhi, Nusa Penida.
Luka bakar dialami di bagian wajah dan lengan.
"Menurut keterangan dokter korban mengalami luka bakar 40 persen dan rencananya korban akan dirujuk ke Rumah Sakit Sanglah."
"Kemungkinan kebakaran tersebut terjadi akibat konsleting pada instalasi kelistrikan boat mengingat pada saat terjadi ledakan korban akan menghidupkan mesin boat," ujar Kapolsek.
Adapun kerugian materiil yakni dua unit mesin Yamaha 100 PK dan peralatan snorkeling yang bila dijumlah mencapai Rp650 juta.
Penyebab
Hingga saat ini, peristiwa ledakan masih diselidiki. Termasuk mencari tahu apakah ada kerusakan pada kapal sebelumnya namun dipaksakan tetap beroperasi.