Terus Dikebut, Pembangunan Bali Maritime Tourism Hub Memasuki Tahap Akhir
Anggaran BMTH di pembangunan kawasan darat senilai Rp 2,2 triliun dan untuk di kawasan laut atau pengerukan mencapai Rp 1,2 triliun.
Alur kolam itu bakal menjadi tempat sandar kapal pesiar terbesar di Asia.
Terus Dikebut, Pembangunan Bali Maritime Tourism Hub Memasuki Tahap Akhir
Proyek Bali Maritime Tourism Hub (BMTH) di kawasan Pelabuhan Benoa, Denpasar, Bali, ditargetkan rampung pada tahun 2024.
"Ini adalah proyek penting yang bertujuan untuk mengembangkan sektor pariwisata maritim di Bali yang sedang dibangun oleh Pelindo," kata Senior Manager Hukum dan Humas Pelindo Regional 3, Karlinda Sari dalam temu media di Bali, Kamis (19/10/2023).
"Sekarang telah mencapai tahap akhir penyelesaian atau 100 persen dan pembangunan fisik dasar seperti revetment dan retaining wall dumping di area pengembangan 1 dan 2. Salah satunya adalah pembangunan taman Segara Kerthi di area pengembangan 1 yang sudah rampung 100 persen," katanya.
Meskipun begitu, BMTH masih memiliki beberapa fokus pekerjaan lain yang harus dirampungkan demi tercapainya target proyek 2024. Antara lain, pembangunan fasilitas pendukung seperti pengerukan alur dan kolam yang mencapai 58 persen dan jalan penghubung dari area pengembangan satu menuju akses utama BMTH.
"Kami sangat bersyukur pekerjaan dasar sudah rampung sehingga fokus kami saat ini adalah fasilitas penunjang. Salah satunya yang paling penting adalah jalan penghubung antara area pengembangan 1 menuju terminal penumpang. Ini yang sedang kita kerjakan saat ini," imbuhnya.
Dalam pengerjaan proyek BMTH ada dua hal utama yang dikerjakan, yakni di kawasan darat dan pengerukan kawasan laut atau mengeruk alur dan kolam pelabuhan di dermaga timur, Pelabuhan Benoa. Alur kolam itu bakal menjadi tempat sandar kapal pesiar terbesar di Asia.
"Pekerjaan di darat ini sudah sebagian besar selesai 100 persen tinggal di area pengembangan 1 dan 2, sedang progres. Untuk di pengerukan sudah mencapai 50 persen, dan diharapkan di tahun 2024 kita sudah selesai 100 persen proyek BMTH di darat maupun untuk di laut," ujarnya.
Anggaran BMTH di pembangunan kawasan darat senilai Rp 2,2 triliun dan untuk di kawasan laut atau pengerukan mencapai Rp 1,2 triliun.
"Jadi itu (pengerukan) 50 persen (baru selesai). Tapi yang sudah dikerjakan itu bisa untuk penyadaran kapal. Jadi sudah membantu untuk operasional di Pelabuhan Benoa menambah jumlah kapal dan kapasitas kapal masuk ke Pelabuhan Benoa," ujarnya.
Karlinda menyebut, pihaknya saat ini juga fokus melakukan penghijauan di area BMTH sebagai tanggung jawab atas pekerjaan teknis pembangunan BMTH.
Selain itu, pembangunan BMTH diproyeksikan sebagai home port bagi kapal kapal cruise yang akan berlayar ke Indonesia. Proyek yang ditargetkan rampung pada 2024 mendatang ini diharap bisa meningkatkan perekonomian
Indonesia dan Bali dari sisi pariwisata.
"Kemarin kita sudah melakukan penanaman bibit mangrove sebanyak 6.300 batang di area Tahura bersama Pemkot Denpasar dan Pemprov Bali. Ini menjadi komitmen kami untuk terus mendorong area hijau di sekitar pelabuhan," ujar Karlinda.
Senior Manager Hukum dan Humas Pelindo Regional 3,Karlinda