Bocah 10 Tahun Tewas Usai Dicakar Anjing Rabies
Menurut Yohanes Sadipun, awalnya korban yang merupakan siswa sekolah dasar itu dicakar anjing rabies bersama dua temannya.
Ia dicakar anjing rabies pada bulan Juni lalu.
Bocah 10 Tahun Tewas Usai Dicakar Anjing Rabies
Seorang bocah berusia 10 tahun asal Desa Watugong, Kecamatan Alok Timur, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT) berinisial AD meninggal dunia, Jumat (11/8).
Bocah malang ini meninggal dunia setelah dicakar seekor anjing rabies sejak bulan Juni lalu.
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Sikka Yohanes Emil Satriawan Sadipun mengatakan, sebelum meninggal dunia bocah AD sempat dirawat di Rumah Sakit TC Hillers Maumere, namun tidak tertolong. "Sempat dirawat pada Kamis (10/8) malam namun tidak tertolong karena sudah menunjukan gejala rabies" jelasnya, Jumat (11/8). Menurut Yohanes Sadipun, awalnya korban yang merupakan siswa sekolah dasar itu dicakar anjing rabies bersama dua temannya.
Namun dua diantaranya langsung diberikan vaksin anti rabies (VAR), sehingga dinyatakan sembuh dan sudah kembali sehat.
"Kalau yang meninggal itu, diduga kuat keluarganya tidak membawanya ke Puskesmas terdekat untuk diberikan VAR sehingga sudah ada gejala rabies baru diantar ke rumah sakit," kata Yohanes.
Yohanes Sadipun mengaku, pihaknya sudah melakukan imbauan kepada seluruh warga agar mengandang atau mengikat anjing peliharaannya masing-masing. Karena sudah ada penetapan kejadian luar biasa (KLB) rabies oleh Bupati Sikka. "Kesadaran warga untuk mengandangkan anjingnya masing-masing masih minim sehingga kasus gigitan ini sulit teratasi," ujarnya. Yohanes Sadipun menerangkan, stok vaksinasi yang diadakan melalui anggaran pendapatan belanja daerah (APBD), sudah masuk dengan jumlah 11.500 dosis pada sore ini.
"Kemudian bantuan dari isteri Kapolri berjumlah 1.550 dosis sudah kami gunakan untuk vaksinasi pada anjing di sejumlah desa," tambahnya. Yohenes Sadipun membeberkan, sejak Januari hingga Agustus 2023 sudah terjadi 61 kasus gigitan anjing rabies. Empat orang di antaranya dinyatakan meninggal dunia. "Sampel anjing yang menggigit para korban kami sudah kirim ke balai besar veteriner (BBVet) Denpasar dan hasilnya positif," ungkapnya lagi.
Setelah dicakar anjing rabies, lukanya sempat dicuci menggunakan air mengalir dan sabun, namun tidak dibawa ke Puskemas. Orang tuanya hanya memberikan pengobatan tradisional. "Saat ini jenazah sudah disemayamkan di rumah duka. Rencanya besok pukul 11.00 Wita baru dilakukan upacara pemakaman," tutup Yohanes Sadipun.