Bocah 11 Tahun Asal Pamekasan Meninggal karena Corona juga Memiliki Penyakit DBD
Pasien positif corona berusia 11 tahun asal Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur meninggal dunia. Ketua Rumpun Kuratif Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Jatim Joni Wahyuhadi menuturkan korban juga mengidap penyakit penyerta, yaitu demam berdarah dengue (DBD).
Pasien positif corona berusia 11 tahun asal Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur meninggal dunia. Ketua Rumpun Kuratif Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Jatim Joni Wahyuhadi menuturkan korban juga mengidap penyakit penyerta, yaitu demam berdarah dengue (DBD).
Selain itu, pasien positif corona berusia 65 tahun juga meninggal dunia. Pasien tersebut juga mempunyai penyakit penyerta. Pasien laki-laki itu sempat dirawat di RSUD dr Soetomo.
-
Apa yang menjadi tanda awal mula pandemi Covid-19 di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Bagaimana virus Covid-19 pertama kali masuk ke Indonesia? Kasus ini terungkap setelah NT melakukan kontak dekat dengan warga negara Jepang yang juga positif Covid-19 saat diperiksa di Malaysia pada malam Valentine, 14 Februari 2020.
-
Kapan kasus Covid-19 pertama di Indonesia diumumkan? Presiden Jokowi mengumumkan hal ini pada 2 Maret 2020, sebagai kasus Covid-19 pertama di Indonesia.
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Di mana kasus Covid-19 pertama di Indonesia terdeteksi? Mereka dinyatakan positif Covid-19 pada 1 Maret 2020, setelah menjalani pemeriksaan di Rumah Sakit Penyakit Infeksi (RSPI) Sulianti Saroso, Jakarta.
-
Kapan peningkatan kasus Covid-19 terjadi di Jakarta? Adapun kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
"Yang paling tua usia 65 tahun, yang paling muda 11 tahun. Yang 11 tahun ini karena dia punya DBD, kelas 4 (SD)," kata Joni Wahyuhadi di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Rabu (1/4) lalu. Dikutip dari Liputan6.com.
Berdasarkan informasi yang dihimpun dari Antara, Bupati Pamekasan Baddrut Tamam membenarkan ada warganya yang positif terpapar virus corona sesuai hasil pemeriksaan laboratorium dari Balitbangkes Jakarta.
"Memang benar ada warga Pamekasan yang positif corona, sesuai hasil pemeriksaan dari Jakarta," katanya.
Bupati menjelaskan, warga Pamekasan yang positif corona ini setelah datang dari Malang. Dia datang dalam kondisi sakit, lalu dirujuk ke RSUD dr Slamet Martodirjo Pamekasan.
Menurut bupati, pasien itu datang dari Malang, Jawa Timur pada hari Selasa, 17 Maret 2020. Lalu, pada Kamis, 19 Maret 2020 sekitar 21.20 WIB dirujuk ke RSUD dr Slamet Martodirjo Pamekasan.
"Jumat, 20 Maret 2020 sekitar pukul 12.30 WIB pasien meninggal dunia," kata bupati.
Pihak rumah sakit dan Dinas Kesehatan Pamekasan lalu mengirim spesimen pasien ke laboratorium BBTKLP2 (Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit) Surabaya.
"Beberapa hari kemudian, yakni pada 24 Maret 2020, hasilnya ke luar dan diketahui negatif," kata bupati.
Namun meski hasilnya negatif, dokter dan perawat yang menangani pasien yang meninggal dunia tersebut dikarantina selama 14 hari dan tidak ada keluhan sampai hari ini.
"Orang tua si pasien juga melakukan isolasi mandiri selama 14 hari," ujar bupati.
Lalu, pada Minggu, 29 Maret 2020 hasil laboratorium dari Balitbangkes Jakarta menyatakan positif. "Jadi, kronologisnya seperti ini," ujar Bupati, menjelaskan.
Baca juga:
Warga Desa Menawan Kudus Demo Tolak Balai Diklat jadi Tempat Isolasi Pemudik
Sembuh dari Corona, Penyanyi Pink Sumbangkan Rp 16 Miliar untuk Rumah Sakit
Lima Pasien Virus Corona di Kabupaten Bekasi Sembuh
Perangi Corona, Polri Ingatkan Masyarakat Tak Pakai Medsos untuk Hal Provokatif
Persediaan Saat Virus Corona, Ini 6 Bahan Makanan yang Tidak Mudah Basi
Polisi Sebut Tangkap Lebih Dari 3.000 Warga Nekat Berkerumun di Tengah Pandemi