Bocah Abang dan Adik di Medan Dibunuh, Polisi Selidiki Ayah Tiri
Dua bocah ditemukan tak bernyawa di sekolah Global Prima, Jalan Brigjen Katamso Medan, Minggu (21/6).
Dua bocah ditemukan tak bernyawa di sekolah Global Prima, Jalan Brigjen Katamso Medan, Minggu (21/6). Abang beradik itu diduga dibunuh.
Berdasarkan informasi dihimpun, kedua bocah yang ditemukan meninggal dunia yakni IF (10) dan adiknya, RA (5). Mereka tinggal di kawasan Jalan Brigjen Katamso Gang Satria, Medan.
-
Apa yang dilakukan anak tersebut kepada ibunya? Korban bernama Sufni (74) warga Jalan Nelayan Kelurahan Sri Meranti Kecamatan Rumbai, Kota Pekanbaru. Sedangkan pelaku Hendri (52), dan istrinya N (51). Setelah mendapat video tersebut Kasat Reskrim Polresta Pekanbaru Kompol Bery Juana Putra bersama anak buahnya langsung datang ke rumah pelaku.
-
Dimana kekerasan pada anak dilarang? Banyak negara telah mengesahkan undang-undang yang melarang kekerasan terhadap anak.
-
Apa yang membuat anak-anak di Jakarta terpaksa main di pinggir kali? Minimnya ruang terbuka hijau, membuat anak-anak di Jakarta bermain di tempat tak semestinya.
-
Siapa yang berjuang demi anak? “Pada awal kehidupan, orangtua tentu harus membesarkan anaknya, mengasuh, mengajari. Tapi, pada titik tertentu, orangtua justru harus mengajari anaknya kehidupan dengan melepaskan.”
-
Apa itu kejang demam pada anak? Kejang demam pada anak atau yang sering disebut penyakit step terjadi akibat adanya kenaikan suhu tubuh alias demam yang tinggi. Pada umumnya, demam tinggi itu disebabkan oleh adanya inveksi virus ataupun bakteri.
-
Kapan pijat batuk pada anak disarankan? Pijat batuk dapat memberikan relaksasi sekaligus meredakan batuk anak.
Jasad IF ditemukan di sudut bangunan Gedung Sekolah Global Prima sekitar pukul 09.00 Wib. Posisinya terlentang dan bagian wajahnya memar. Dia diduga dibenturkan ke dinding tembok bangunan Sekolah Global Prima.
Sementara jasad RA ditemukan di dalam parit samping Gedung Sekolah Global Prima sekitar pukul 10.00 Wib. Jasadnya terlentang dan ditutup dengan tripleks dan karton.
"Kita masih menyelidiki kasus pembunuhan ini," kata Kapolsek Medan Kota, Kompol M Rikki Ramadhan.
Polisi masih mencari R (30) yang diduga sebagai pelaku. Dugaan kepadanya menguat karena ada pengakuan melalui Facebook.
"Pengakuan ayah tirinya seperti itu, disampaikan melalui chat FB ke istrinya," ujar Kapolrestabes Medan Kombes Pol Riko Sunarko, Minggu (21/6).
Namun R belum ditemukan. Dia diduga melarikan diri. "Sedang kita kejar," sebut Riko.
Sebelum tewas kedua bocah itu sempat mendatangi R (30) ayah tirinya. Kala itu R sedang bekerja sebagai buruh bangunan di Sekolah Global Prima, Sabtu (20/6) sekitar pukul 14.00 Wib. Mereka minta uang untuk membeli es krim. Setelah itu R membawa keduanya ke arah samping Gedung Bangunan Global Prima.
Namun, Rikki belum membenarkan informasi ini. "Petugas masih kerja untuk menyelidikinya," sebutnya.
Baca juga:
Putusan Belum Selesai Disusun, Sidang Vonis Kasus Mayat Dicor di Musala Ditunda
Perempuan di Pinrang Tega Membunuh Anak Tiri Pakai Pulpen
Pemuda di Jakarta Tikam Ketua RT hingga Tewas, Mengaku Kesal Lihat Wajah Korban
Fakta Meninggalnya Terapis Pijat Plus di Surabaya, Dibunuh karena Minta Tambahan Uang
Sambil Menangis, Terdakwa Pembunuhan Hakim Jamaluddin Mohon Keringanan Hukuman
Sebal Lihat Mukanya, Warga Bunuh Ketua RT di Palmerah