Bocah tewas kena peluru nyasar polisi anak tukang becak & buruh cuci
Angga dikenal pendiam dan rajin menggaji.
Rendi Anggara alias Angga (10) menghembuskan nafas terakhir setelah tertembak peluru nyasar yang berasal dari pistol anggota Satres Narkoba Polresta Palembang. Kematiannya bocah kelas V SD menyisakan duka mendalam.
Bibi korban, Rika (37) menuturkan, setiap hari sepulang sekolah, keponakannya itu selalu mampir ke rumahnya untuk bermain dengan sepupu-sepupunya. Rika sangat terpukul atas kematian bocah pendiam ini.
-
Apa pasal yang menjerat pelaku pembunuhan siswi di Palembang? Para pelaku terjerat pasal penganiayaan dan pencabulan anak yakni pasal 76 C dan Pasal 80 ayat 3 UU No. 35 Tahun 2014 Tentang Perlindungan Anak dengan ancaman hukuman maksimal 15 tahun penjara dan denda Rp3 miliar.
-
Apa itu pindang tulang iga sapi khas Palembang? Pindang tulang iga sapi dapat menjadi menu alternatif dalam acara makan Anda bersama keluarga.
-
Kenapa Pemilu penting? Pemilu merupakan sarana pelaksanaan kedaulatan rakyat untuk memilih Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Anggota Dewan Perwakilan Daerah, Presiden dan Wakil Presiden serta Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.
-
Apa yang dimaksud dengan Telok Abang di Palembang? Dalam bahasa Palembang, telok diartikan telur dan abang artinya merah. Artinya secara keseluruhan, Telok Abang merupakan telur rebus yang cangkangnya diberi warna merah.
-
Apa ciri khas dari pantun lucu Palembang? Pantun bahasa Palembang sering kali menggunakan bahasa yang khas dan unik untuk daerah tersebut, serta mengandung unsur budaya dan kearifan lokal.
-
Bagaimana cara membuat Celimpungan, kudapan khas Palembang? Celimpungan berbentuk bulat dengan diamter 10 cm. Kuahnya sendiri terbuat dari santan dan racikan bumbu-bumbu lainnya. Melansir dari beberapa sumber, Celimpungan diambil dari kata "plung" atau dari bunyi saat mencemplungkan adonan dari biji ke dalam kuah saat merebusnya.
"Tiap hari main ke sini. Main sama anak-anak saya. Dia itu sedikit pendiam tapi rajin ngaji," ungkap Rika kepada merdeka.com, Minggu (6/12).
Angga lahir dari keluarga tidak mampu. Dia anak ke empat dari lima saudara. Ayahnya, Ramlan (41) sehari-hari mencari nafkah dengan menjadi tukang becak. Sementara ibunya Yani (40) membantu mencari nafkah dengan menjadi buruh cuci.
"Dia masih ngontrak di sini, saya juga. Kalau punya uang banyak tidak mungkin kami tinggal di sini," kata Rika menahan sedih.
Rika menceritakan, saat kejadian ayah korban sedang mandi. Sedangkan ibu korban memasak untuk makan siang. Mereka dikejutkan dengan teriakan sepupu-sepupu Angga. Mereka berteriak setelah Angga tergeletak bersimbah darah dengan masih memakai seragam sekolah.
"Kami minta polisi yang menembaknya itu dihukum seberat-beratnya. Cuma itu," pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, Rendi Anggara (10) terkena tembakan peluru nyasar saat bermain di teras rumahnya di Jalan Segaran, Gang Aida, RT 11, RW 04, Kelurahan 13 Ilir, Palembang, Sabtu (5/12) sekitar pukul 13.00 WIB.
Angga tewas dengan luka tembak di kepalanya bagian kiri. Keluarga yang mendengar tembakan itu langsung berhamburan keluar rumah dan mendapati korban sudah tak bernyawa. Korban dilarikan ke rumah sakit namun nyawanya tak bisa diselamatkan.
Dugaan sementara, tembakan tersebut berasal dari senjata api milik polisi yang sedang mengejar pelaku narkoba. Sebelum kejadian, datang rombongan polisi sekitar delapan orang yang berpakaian preman sekitar 15 meter dari lokasi. Lalu, dua orang polisi terlibat perkelahian dengan pelaku narkoba.
Pelaku narkoba yang belum diketahui identitasnya tersebut lari ke arah rumah korban. Korban saat itu bermain bersama tiga sepupunya di teras rumahnya. Saat pelaku narkoba tersebut kabur, kedua polisi tersebut melepaskan empat kali tembakan. Satu tembakan mengenai etalase warung warga, dan satu tembakan lagi mengenai korban yang berada di balik seng pagar rumahnya.
Baca juga:
Angga tewas kena peluru nyasar, Kapolri janji hukum anggotanya
Angga tewas kena peluru nyasar, warga cerita kebrutalan polisi
Kapolresta Palembang sebut daerah rumah Angga sarang narkoba
Kapolresta Palembang sebut Angga kena peluru rekoset anak buahnya
Sebelum Angga tewas, warga berkali-kali minta polisi jangan menembak
Bocah tewas kena peluru nyasar polisi anak tukang becak & buruh cuci