Bomber gereja di Surabaya anak juragan jamu di Banyuwangi, hidupnya dibiayai orangtua
"Rumah yang di Surabaya yang membelikan keluarga dari Muncar. Bahkan dibelikan mobil sampai tiga kali dijual. Terakhir dibelikan mobil, supaya tidak dijual BPKB-nya ditaruh di Muncar, itu baru tidak dijual," kata Kepala Desa Tembokrejo, Sumarto.
Puji Kuswati, wanita pelaku bom bunuh diri di salah satu gereja di Kota Surabaya, ternyata hidup berkecukupan karena ternyata ibunya seorang juragan jamu sukses di desa. Puji berasal dari Desa Tembokrejo, Kecamatan MuncarBanyuwangi, namun semasa kecil dia sudah tinggal bersama kerabatnya di Magetan.
Koesni, ibunda Puji, masih tak percaya putrinya nekat melakukan aksi bom bunuh diri. Apalagi, dua cucunya juga turut serta dalam aksi mengerikan itu.
-
Kapan Pertempuran Surabaya terjadi? Tanggal 10 November diperingati sebagai Hari Pahlawan Nasional untuk mengenang jasa-jasa para pahlawan, terutama orang-orang yang terlibat dalam peristiwa Pertempuran Surabaya pada 10 November 1945.
-
Kapan pertempuran hebat di Surabaya terjadi? Pada hari ini tepat 78 tahun yang lalu terjadi pertempuran besar di Surabaya yang menewaskan sekitar 20.000 rakyat setempat.
-
Kapan Kirab Kebo Bule di Surakarta diadakan? Surakarta memiliki tradisi pada perayaan malam 1 Suro atau bisa disebut malam tahun baru Hijriah.
-
Dimana Pertempuran Surabaya terjadi? Pertempuran ini adalah perang pertama pasukan Indonesia dengan tentara asing setelah proklamasi Kemerdekaan Indonesia dan menjadi pertempuran terbesar dalam sejarah perjuangan bangsa Indonesia melawan kolonialisme.
-
Kapan Prabowo tiba di Sumatera Barat? Calon Presiden (Capres) nomor urut 2 Prabowo Subianto tiba di Bandara Internasional Minangkabau (BIM) Padang Pariaman pada Sabtu (9/12) pagi.
-
Kenapa prajurit TNI di Semarang ikut lomba 17-an? Melalui acara tersebut, mereka ingin menunjukkan bahwa mereka bisa diandalkan untuk membantu kesulitan masyarakat.
"Orangtuanya masih syok berat, tidak menyangka," ujar Kepala Desa Tembokrejo, Sumarto kepada merdeka.com, Senin (18/5).
Sumarto membenarkan bahwa orangtua Puji merupakan warga desanya. Hanya saja saat usia 22 bulan, Puji sudah tidak tinggal bersama ibunya.
"Orangtuanya, Haji Kusni memang orang Tembokrejo. Dalam usia 22 bulan, dia diambil Bude-nya yang ada di Magetan karena dia tidak punya anak. Jadi kependudukannya bukan warga Banyuwangi," jelasnya.
Hingga besar dan menikah dengan suaminya Dita Upriyanto, Puji memang tinggal di Surabaya. Meski sudah menikah, ternyata rumah dan kendaraan miliknya dibelikan orangtuanya.
"Rumah yang di Surabaya yang membelikan keluarga dari Muncar. Bahkan dibelikan mobil sampai tiga kali dijual. Terakhir dibelikan mobil, supaya tidak dijual BPKB-nya ditaruh di Muncar, itu baru tidak dijual,” lanjutnya.
Diduga mobil ketiga yang dibelikan, jenis Toyota Avanza. Mobil itulah yang dipakai untuk melakukan bom bunuh diri di Gereja Pantekosta Pusat Surabaya.
Rusiono, perwakilan keluarga pelaku di Desa Tembokrejo menyampaikan, dua mobil yang dibelikan keluarga sebelumnya dijual dengan alasan tidak jelas. Sementara rumah yang ditempati di Surabaya, dibelikan dengan harga Rp 600 juta.
"Mobil itu yang diduga digunakan pelaku. Kami tahu kabar boom dari media. Soal mobil keluarga hanya ingin membelikan untuk kepentingan keluarga," kata Rusiono.
Baca juga:
Tak direstui orangtua, istri pelaku bom Surabaya tertutup sejak dinikahi Dita
Kapolri minta anggota Polri seluruh Indonesia siaga 1
Cegah aksi teror, pengunjung dilarang masukkan motor ke Mapolres Tangerang
Densus tangkap 7 terduga teroris di Surabaya & Sidoarjo, 2 tewas ditembak
Rupiah bergerak menguat, teror bom terbukti tak ganggu perekonomian
Cegah aksi teror, tempat hiburan malam di Bali tutup lebih awal
Terduga teroris ditangkap di Bekasi, polisi minta warga waspada orang mencurigakan