BPIP Jabarkan Pidato Bung Karno 1 Juni 1945, Jembatan Emas Indonesia Merdeka
Wakil Kepala BPIP Rima Agristina memberikan kuliah umum kepada 100 orang di Lemhannas.
Wakil Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Rima Agristina memberikan kuliah umum kepada 100 orang peserta Program Pendidikan Reguler Angkatan (PPRA) LXVII Tahun 2024 Lembaga Ketahanan Nasional Republik Indonesia (Lemhannas RI).
Rima memaparkan materi bertajuk ‘Ideologi Global dan Pengaruhnya Terhadap Kehidupan Berbangsa dan Bernegara’.
- BPIP Kumpulkan Para Pakar Bahas Paradoks Beragama di Indonesia, Hanya Formalitas?
- Korban Sementara Gempa Kabupaten Bandung: 20 Orang Luka Berat hingga Ringan
- BPIP Bantah Penggantian Paskibraka Pembawa Baki HUT RI di IKN di Menit-Menit Terakhir
- Heboh Larangan Anggota Paskibraka Pakai Jilbab, PKS Miris: Selamat 79 Tahun Indonesia Merdeka!
Rima menyampaikan, pentingnya mengetahui ideologi-ideologi di dunia. Di antaranya, liberalisme, komunisme, sosialisme, nasionalisme, fasisme, kapitalisme dan Pancasila.
Dia menjelaskan, para pendiri bangsa melihat Indonesia dengan keberagaman suku, agama, ras, dan etnisnya telah melahirkan Pancasila sebagai ideologi yang teruji karena lahir dari kesepakatan bersama antarkelompok yang beragam.
“Keberhasilan dari para pendiri bangsa adalah menemukan perekat yaitu nilai-nilai luhur bersama yang diterima dalam keberagaman Bangsa Indonesia dari sisi suku, agama ras, dan kepentingan bersama,” tutur Rima.
Jembatan Emas
Kemudian, Rima menyampaikan visi negara Indonesia yang yang tertuang Dalam pembukaan UUD 1945.
Yaitu melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial.
Rima membedah pandangan-pandangan atau ideologi lain dan pengaruhnya terhadap kehidupan berbangsa dan bernegara dengan menilik Pidato Ir. Sukarno 1 Juni 1945 pada sidang BPUPK.
Kepada para Peserta PPRA LXVII, Rima menyampaikan dasar didirikannya Indonesia merdeka sebagai Philosofische grondslag atau fundamen filsafat serta arti kemerdekaan, yaitu jembatan emas.
“Di seberang jembatan emas itu kita akan membangun Indonesia Raya, itulah mengapa visi Indonesia tidak sampai pada kata merdeka, tapi merdeka, bersatu, berdaulat, adil, dan makmur,” tegas Rima.
Prinsip Didirkan Indonesia
Lebih Lanjut, Rima menjabarkan, Pidato Ir. Sukarno 1 Juni 1945 menjadi beberapa hal.
Di antaranya tentang prinsip dasar didirikannya Indonesia merdeka, prinsip kebangsaan, internasionalisme-peri kemanusiaan, mupakat-perwakilan & permusyawaratan prinsip kesejahteraan sosial dan ketuhanan.
Kemudian, Rima menambahkan tentang tugas BPIP sebagaimana diatur dalam Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2018 tentang Badan Pembinaan Ideologi Pancasila dan program kaderisasi calon pemimpin bangsa yang berkarakter Pancasila.
Salah satunya yaitu melalui Program Paskibraka sebagaimana diatur dalam Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 51 Tahun 2022 Tentang Program Pasukan Pengibar Bendera Pusaka.
Kemudian, Wakil Kepala BPIP menutup materinya dengan mengajak para Peserta PPRA LXVII Tahun 2024 Lemhannas RI untuk begotong royong mewujudkan visi indonesia Raya.
“Ayo kita bergotong royong mewujudkan Indonesia Raya, coba kita lihat dan maknai Lagu Indonesia Raya 3 stanza, di situ ada kata, Marilah kita berseru, Indonesia Bersatu, Marilah kita berdoa, Indonesia Bahagia, Marilah kita berjanji, Indonesia Abadi,” tutupnya.