BNPB pastikan foto kapal di dasar air yang beredar bukan KM Sinar Bangun
"Soal foto bangkai KM Sinar Bangun yang beredar di medsos, secara logika tidak mungkin difoto karena kondisi dasar danau gelap gulita," kata Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho, dalam rilis yang diterima merdeka.com, Selasa (26/6).
Sudah sepekan lebih, Kapal Motor Sinar Bangun tenggelam di Danau Toba. Kapal penyeberangan Parapat-Pulau Samosir itu diperkirakan membawa hampir dua ratus penumpang.
Hingga kini, baru 22 orang ditemukan. Masih ada puluhan penumpang yang belum diketahui nasibnya. Upaya pencarian terus dilakukan. Termasuk keberadaan bangkai kapal.
-
Kapan Danau Toba terbentuk? Danau ini terbentuk akibat letusan gunung berapi super Toba sekitar 74.000 tahun yang lalu. Kejadian ini juga dianggap sebagai salah satu letusan gunung berapi terbesar dalam sejarah.
-
Bagaimana Danau Toba terbentuk? Danau ini terbentuk akibat letusan gunung berapi super Toba sekitar 74.000 tahun yang lalu. Kejadian ini juga dianggap sebagai salah satu letusan gunung berapi terbesar dalam sejarah.
-
Kapan kapal itu tenggelam? Kapal yang berpenumpang 37 orang dan bermuatan ikan ini dikabarkan terbalik saat mengalami cuaca buruk di Perairan Selayar," ujarnya melalui keterangan tertulisnya, Selasa (12/3).
-
Kapan kapal Uluburun tenggelam? Dengan usia sekitar 3.300 tahun, Uluburun tidak hanya menjadi contoh keterampilan teknik pembangunan kapal pada zamannya, tetapi juga menyimpan rahasia jaringan perdagangan global yang mengagumkan.
Di tengah usaha tim melakukan pencarian, ramai di media sosial foto kapal motor yang tenggelam di dasar air. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memastikan foto itu bukanlah KM Sinar Bangun yang tenggelam di Danau Toba. Jikapun ada yang mengaitkan, dipastikan kabar tersebut hoaks.
Foto hoax KM Sinar Bangun ©2018 Merdeka.com
"Soal foto bangkai KM Sinar Bangun yang beredar di medsos, secara logika tidak mungkin difoto karena kondisi dasar danau gelap gulita," kata Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho, dalam rilis yang diterima merdeka.com, Selasa (26/6).
Menurutnya, alat yang dipakai tim SAR Gabungan dan penyelam tidak ada yang dapat menjangkau sampai dasar Danau Toba di kedalaman 500-an meter.
"Logika saja tidak mungkin. Jadi begitu terima foto pakailah logika apakah masuk akal atau tidak sehingga tidak menambah hoaks," sambungnya.
Dia menambahkan, kegelapan di perairan dalam semakin bertambah seiring kedalaman laut atau danau, hingga didominasi kegelapan pekat yang dimulai dari kedalaman lebih dari 200 meter. Pada kedalaman ini dimulai penurunan suhu yang memisahkan antara air permukaan yang hangat dan air kedalaman yang dingin. Selain itu, pada kedalaman ini terdapat gelombang dalam yang menutupi air dingin di kedalaman laut atau danau. Lalu cahaya tidak ada sama sekali pada kedalaman lebih dari 1.000 meter.
"Jadi lebih dari 200 meter sebenarnya sudah gelap dan dingin. Dasar Danau Toba sekitar 500 meter," katanya.
Untuk meneliti kegelapan di kedalaman lautan atau danau dalam, sambung Sutopo, manusia memerlukan alat modern. Pada kedalaman lebih dari 20-30 meter, manusia tidak akan mampu menyelam tanpa alat bantu. Sedangkan, pada kedalaman 200 meter, manusia tidak akan mampu bertahan hidup.
"Penyebab pertama, sinar cahaya terdiri dari tujuh warna seperti pada pelangi, yaitu ungu, nila, biru, hijau, kuning, oranye, dan merah. Cahaya akan mengalami pembiasan ketika menabrak air," jelasnya.
Baca juga:
Keluarga korban KM Sinar Bangun diimbau pulang untuk mencoblos
Helikopter sisir Danau Toba di hari ke-9 pencarian kapal KM Sinar Bangun
Basarnas duga ada penumpang KM Sinar Bangun selamat tak melapor
Basarnas dan TNI AL masih pastikan objek diduga KM Sinar Bangun
Pencarian korban KM Sinar Bangun di Danau Toba kembali terkendala cuaca
Pencarian KM Sinar Bangun Di Danau Toba
Kapolri sebut tenggelamnya KM Sinar Bangun tak murni kesalahan Nahkoda